BUKKK
Terdengar hantaman keras. Dibarengi dengan suara hantaman itu, sudut bibir seorang Min Yoongi sobek dan mengeluarkan darah. Yoongi balas menghantam rahang Jungkook yang ada di hadapannya.
Pertarungan sengit mereka yang diiringi dengan emosi keduanya terus berlangsung di gudang belakang sekolah yang jarang terjamah siswa ataupun guru.
“Sampai kapan kau akan seperti ini, hah?!” Jungkook menarik kerah seragam Yoongi dengan kedua tangannya.
BUKKK
Satu pukulan lagi menghantam rahang Jungkook. Ia jatuh tersungkur ke lantai yang penuh debu itu. Yoongi menatapnya dengan tatapannya yang dingin itu.
“Memangnya apa urusanmu?!” Yoongi mengatakannya dengan sinis.
“Kita ini teman kan?”
“Cih! Kau masih berani mengatakan kita adalah teman setelah apa yang kalian lakukan terhadapku.”
“Kau salah paham...”
“Berhentilah menggangguku!”
Yoongi yang sudah muak dengan semua ini akhirnya pergi dari sana dan meninggalkan Jungkook yang masih tersungkur dengan luka di sudut bibirnya.
*_*
Hari ini Yewon berangkat ke sekolah bersama dengan Sojumg. Itu karena semalam Sojung menginap di rumah Yewon. Ia khawatir jika Yewon akan mulai melakukannya lagi.
Selama ini Sojung sudah jarang melihat Yewon melukai dirinya sendiri lagi. Tapi kali ini dia takut jika Yewon kembali seperti dulu karena kejadian kemarin siang di kantin sekolah ketika bertemu dengan Min Yoongi.
Yewon dan Sojung berjalan menuju halte bus. Mereka membicarakan hal-hal klise untuk mencairkan suasana saja. Tapi tiba-tiba Yewon bertingkah berlebihan.
“Sudah ku bilang kan kau tak perlu sampai menginap di rumahku seperti ini. Lihatlah! Kaus kakimu sampai tertukar dengan milikku sebelah begini.” Yewon memerhatikan kaus kaki milik Sojung yang sebelah putih dan sebelah kuning itu.
“Ah benarkah?! Tapi kenapa kau seperti ini? Memangnya kenapa kalau aku menginap di rumahmu? Aku takut kalau kau akan melukai pergelangan tanganmu lagi, Kim Yewon!” Sojung mulai tak tahan lagi dengan Yewon yang selalu bersikap sok kuat.
“A...aku tidak akan melakukannya lagi, Sojung-ah. Kau tak apa menginap di rumahku, aku tadi hanya khawatir jika kau mengabaikan tugas-tugas sekolahmu. Maafkan aku kalau itu menyinggungmu.” Yewon tersentak dengan pernyataan Sojung, ternyata Sojung sangat mengerti keadaan Yewon.
Yewon merangkul pundak Sojung dan mengajaknya cepat-cepat ke halte sebelum busnya pergi. Ada perasaan terharu dalam benak Yewon Ia merasa sangat bersyukur bisa memiliki sahabat seperti Sojung.
*_*
Kami berdua sampai di sekolah. Aku masih tak menyangka Sojung benar-benar memikirkanku sampai seperti itu. tapi memang benar, jika semalam dia tak menginap di rumahku, pergelangan tanganku saat ini mungkin akan penuh plester seperti biasanya ketika aku mendapat mimpi buruk itu lagi.
Saat tiba di kelas, kami bertemu dengan ketua kelas. Dia berkata bahwa aku dipanggil ke ruang kepala sekolah. Aku sudah mengira kalau ini akan terjadi. Mana mungkin pihak sekolah diam saja saat ada keributan seperti kemarin. Semoga saja aku tak mendapat hukuman apapun, aku kan tidak salah apa-apa. Eh tunggu, aku tidak salah? Oh tunggu tunggu, bukankah kemarin aku juga melempari kepala Min Yoongi dengan kaleng cola? Bisa saja dia mempermasalahkan itu dan aku mendapat hukuman.
Aku pergi ke ruang kepala sekolah sendiri. Saat aku akan membuka ruangannya entah kenapa rasanya sangat menegangkan. Apakah Min Yoongi juga berada di dalam sana? Bukan itu yang seharusnya kukhawatirkan sekarang.
Aku mengetuk ruangannya dan membuka pintu bernuansa coklat tua dengan gagang pintu yang penuh ukiran itu. Di dalam sudah ada kepala sekolah dengan sekretarisnya dan juga Min Yoongi. Begitu aku memasuki ruangan, aku merasakan dia menatapku dengan begitu tajam. Saat aku melihatnya mata kami bertemu, aku langsung mengalihkan pandangan begitu saja. Tatapan itu sungguh mengintimidasiku.
Kepala sekolah membicarakan tentang kejadian kemarin. Ia bertanya padaku apakah Min Yoongi melakukan sesuatu terhadapku. Ia pasti melakukan ini untuk menimbang-nimbang poin pelanggaran yang akan didapat Min Yoongi. Bapak kepala sekolah terlihat sangat pusing dengan perilaku Min Yoongi. Bagaimana tidak, baru saja ia di skors selama satu minggu dan sekarang sudah membuat keributan lagi.
Setelah kepala sekolah selesai dengan ceramahnya, kami akhirnya diperbolehkan meninggalkan ruangan dan kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk. Rasanya aku seperti mau pingsan karena melihat tatapan Min Yoongi yang seperti ingin mematahkan leher seseorang. Aku segera berjalan kembali ke kelas setelah keluar dari ruangan kepala sekolah.
“Hei!”
Baru beberapa langkah dan aku mendengar suara Min Yoongi memanggilku. Aku tersentak dan tanpa sadar langsung lari tanpa menoleh ke belakang sama sekali.
Aku sampai di kelas tepat sekali dengan bel masuk. Aku memasuki kelas dengan napas terengah-engah. Dengan beberapa bulir keringat yang menetes di pelipisku, aku langsung duduk dan menengguk air di botol minumku hingga yang awalnya penuh sekarang hanya tersisa seperempat botol saja.Sojung yang melihatku memasuki kelas dengan terburu-buru pun menghampiriku dan bertanya apa yang terjadi. Tapi aku hanya bilang bukan apa-apa dan menyuruhnya untuk segera duduk karena guru akan segera memasuki kelas. Dia tampak kembali ke bangkunya dengan cemberut.
Aku hanya tersenyum masam lalu merasakan ponselku bergetar dari dalam sakuku. Aku mengeceknya dan ada notifikasi masuk dari Jungkook.
Jungkook
‘Hei, kau baik-baik saja? Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita nonton? Untuk gantinya karena kemarin batal.’Me
‘Oke, tunggu aku di halaman depan sekolah.’*_*
Bel pulang akhirnya berbunyi. Aku benar-benar tak sabar menantikannya. Aku sudah bilang pada Sojung kalau aku akan pergi nonton dengan Jungkook jadi dia langsung pulang. Di halaman depan sudah ada Jungkook dengan Taehyung. Aku melambaikan tangan pada mereka berdua.
“Sojung tidak ada?” tanya Taehyung setelah membalas lambaian tanganku.
“Tidak, dia sudah pulang duluan.”
“Yahhh, ya sudah deh lagian aku habis ini juga mau pulang. Kalian mau nonton berdua kan.”
“Yewon-ah, apa Yoongi menyakitimu?” Jungkook langsung menyela ucapan Taehyung.
“Ah tidak terjadi apa-apa kok.” Aku tersenyum untuk meyakinkannya.
“Jika dia menyakitimu, kau bisa datang padaku.”
“ACIKIWIRRR... EAA... GAS TEROOSS.” Entah badai darimana hingga Taehyung benar-benar merusak suasana.
“Hei! Apa yang kalian bicarakan? Kenapa kalian menyebut-nyebut namaku?” Ini dia badainya, tentu saja, Min Yoongi.
Dia menghampiri kami dengan tatapannya yang ingin melindas kepala orang itu. Tatapan kami bertemu lagi. Sangat mengintimidasi.
“Kau... Kau cewek yang melempariku kaleng cola itu kan?! Ikut aku!”
Min Yoongi tiba-tiba menarik tangan kiriku. Oh damn! Habislah aku! Bagaimana kalau dia akan balas dendam? Apa yang harus kulakukan? Di sisi lain Jungkook menahanku dengan mencengkeram tangan kananku.
“Lepaskan dia!”
*_*
![](https://img.wattpad.com/cover/204748514-288-k16737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevermind [Min Yoongi X Kim Yewon]
RomansSeorang gadis yang populer tapi memiliki masa lalu yang amat memilukan. Apa yang akan dia lakukan ketika bertemu dengan seorang lelaki yang membuatnya mengahadapi masa-masa sulit?