***
"Ma ... Pa boleh ya?"
" ... "
"Janji deh bisa jaga diri."
" ... "
"Ma, nanti kalau Sasya disana, Mama pasti Sasya beliin oleh-oleh pas pulang."
" ... "
"Mama Papa kok diem aja sih?"
" ... "
Berasa ngomong sama patung gue.
"Malang jauh Sasya. Kalau kamu ada apa-apa bagaimana?"
"Ya ampun, Ma. Sasya itu udah gede, udah delapan belas tahun jadi udah bisa jaga diri. Sasya capek dikekang terus."
"Sya kamu anak pertama loh, Mama penginnya kamu jangan jauh-jauh dari Mama Papa."
"Ma, kan masih ada Ica. Ica juga udah besar."
"Sasya, Mama kamu cuma khawatir sama kamu."
"Sasya tahu, Pa. Tapi Sasya pergi bukan cuma mau main-main. Sasya mau sekolah yang tinggi biar bisa buat Mama Papa bangga."
"Sudah lebih baik kamu kuliah di Bandung aja. Rumah kamu Bandung kok malah minta kuliah di Malang."
Sabrina Natasya Putri. Sasya panggilannya. Seorang cewek berandalan yang baru saja lulus dari dunia putih abu-abu. Dia ingin melanjutkan kuliah di Malang. Tapi orangtua nya sulit sekali dibujuk.
Takdir sepertinya belum merestui Sasya. Sasya lalu masuk ke kamar dan menguncinya. Mood Sasya benar-benar buruk sekarang. Dia membutuhkan sandaran.
"Aduh, gimana nih. Mending gue telepon Ana aja kali ya, siapa tahu dia punya solusi." Sasya mengambil handphone nya di nakas, mencari kontak Ana lalu meneleponnya.
Tut ... tut ... tut ...
"Halo Sya, kenapa?"
" ... "
"Sya? Lo gak papa kan?"
" ... "
"Lo gak ngomong gue matiin nih?"
"ANA HUAAAA!!!!"
"Ampun Sya, kuping gue sakit. Lo kenapa sih?"
"Gue gak boleh kuliah di Malang, Na. Gue harus gimana? Padahal gue pengin banget kuliah disana. Gue kudu ngapain? Mama papa gue gak mau ditinggalin. Kan gue gak ninggalin ya, mereka emang baperan banget. Mungkin mereka gak kuat kalau jauhan sama anaknya paling cute, paling cantik, paling imut, paling lu---"
"Lo mau cerita apa mau muji diri sendiri sih? Kalo menurut gue ya, intinya kalau nyokap bokap lo enggak setuju kalo lo kuliah di Malang, ya udah kuliah di Bandung. Gitu aja ribet."
"Masalahnya gue gak mau kuliah di Bandung. Gue udah naksir lama sama Malang astaga ...."
"Yaudah terima konsekuensinya. Eh Sya gue tutup ya? Ini gue sibuk banget soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Four Years
Teen FictionSabrina Natasya Putri, seorang gadis berambisi melanjutkan studinya di kota orang. Namun apadaya dia tidak diberikan izin orangtuanya. Hal tak terduga pun terjadi. Sasya diizinkan kuliah di Malang dengan satu syarat. Sasya membeo, "Dijodohin?" "Ming...