20. Binary Code

2.5K 372 122
                                    

Chapter ini hampir gak ada yang berubah, hehe. Menurut aku chapter ini udah pas jadi mungkin ga perlu di revisi lagi.

.

.

.

.

.

Di tengah gelapnya jalanan malam, sebuah mobil yang berukuran cukup besar menyusuri kota Seoul yang sangat gelap gulita. Tak ada lampu jalanan, ataupun cahaya dari beberapa gedung-gedung di pinggir jalan. Semuanya gelap, benar-benar gelap dan cukup mengerikan.

Soobin meremas jari-jarinya. Entah mengapa, ia tiba-tiba merasa sangat gugup dan canggung saat berada di samping Taehyun, yang jelas-jelas sudah sangat ia kenal. Tapi itu tak mengherankan, sebab perbuatan kejamnya pantas membuatnya bersikap demikian.

Menyadari gelagat Soobin, Taehyun melirik lelaki itu sebentar. "Kenapa? Tidak usah terlalu kaku. Kamu ingat, aku adalah Kang Taehyun, orang yang sudah kamu anggap adik dan sahabat."

Cengiran kaku kemudian terbentuk pada wajah Soobin. Jujur saja, perkataan Taehyun tak cukup untuk membuatnya tenang setelah apa yang ia lakukan.

"Anu...," ucap Soobin sedikit ragu.

Taehyun lalu melirik kearah Soobin dengan wajah datarnya. Tentu saja ekspresi Taehyun ini semakin membuatnya ragu untuk mengeluarkan beberapa patah kata.

"Aku tebak, kamu pasti mau meminta maaf?" celetuk Taehyung yang sedang menyetir mobil di kursi kemudi. Ada sedikit perasaan puas di dalam hati lelaki itu karena akhirnya bisa menyindir seorang leader TXT tersebut.

Soobin menundukkan kepalanya dalam. Ucapan Taehyung entah mengapa terdengar sangat menohok bagi orang tak tahu malu seperti dirinya. Namun, permintaan maaf tetaplah harus diucapkan bagaimanapun keadaannya. Setidaknya, itu yang hanya bisa dilakukan olehnya.

Dalam hati, lelaki itu memantapkan niatnya. Ia lalu mengangkat kepalanya, dan menatap dalam mata Taehyun, memberikan sebuah tatapan yang terlihat sangat tulus.

"Aku minta maaf."

Taehyun terlihat agak sedikit terkejut saat mendengar tiga kata yang dilontarkan oleh Soobin. Tak lama kemudian, lelaki itu menampilkan smirknya. "Sudah sadar diri ternyata," ucapnya pelan sembari menyenderkan punggungnya pada kursi mobil.

"By the way, aku mau tahu soal Yeonjun hyung dan Hueningkai."

Sesaat, jantung Soobin mendadak berdetak lebih cepat saat mendengar ucapan Taehyun barusan. Namun setelahnya, jantungnya kembali berdetak dengan normal.

Lelaki itu lalu menatap ujung sepatunya. "Soal itu, aku juga kurang tahu. Terakhir kali aku bertemu dengan Hueningkai dan Yeonjun hyung 3 hari setelah kejadian itu."

Taehyun mengernyit heran. "Kejadian apa maksudmu?"

"Saat virus zombie mulai menyebar di kota ini," lanjut Soobin kemudian dengan suara kecil.

Taehyung yang sedang menyetir tiba-tiba tertawa remeh. "Dan kamu juga ikut terlibat dalam kejadian itu, kan?" ucapnya kemudian sembari melirik sekilas wajah Soobin yang berada di kursi tengah.

Mendengar itu, Soobin tersenyum tipis. Silakan, katakan saja bahwa ia adalah orang paling tidak tahu malu di dunia ini. Tapi, memang hanya itu yang dapat dilakukan Soobin. Ia tidak mungkin mengelak, sebab apa yang dikatakan Taehyung itu benar adanya.

CHAOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang