"Kenapa anda melakukan semua ini?"
Seorang lelaki berjas putih dengan usia sekitar 30-an mengalihkan atensi seorang pria tua di depannya. Ia berucap bukan tanpa sebab. Melihat pria tua itu sehabis melemparkan bom dan mengirim ratusan zombie kepada 'orang-orang' yang berusaha untuk menyelamatkan si 'kelinci percobaan', membuatnya sedikit miris. Di usianya yang sudah sangat tua, tidak seharusnya pria itu melakukan hal kejam demikian.
Pria tua itu melirik sekilas kearahnya, dan kembali fokus kepada layar monitor di depannya. "Kamu tahu jawabannya. Aku ingin balas dendam," ucapnya santai seolah balas dendam yang telah ia lakukan hanyalah hal kecil yang tidak merugikan banyak pihak.
Lelaki itu memijat pelipis, merasa frustrasi menghadapi profesor tua yang berstatus sebagai atasannya itu. Orang tua ini, benar-benar sangat tidak memiliki hati nurani.
"Dendammu sudah terbalaskan. Dunia entertainment korea sudah hancur bersama dengan negara ini. Jadi, kurasa anda bisa berhenti sekarang," jelas lelaki itu dengan sedikit bujukan. Ia tak ingin menumpuk lebih banyak dosa cuma karena terus-terusan membantu hal kejam yang dilakukan profesor gila ini.
Profesor yang sudah beruban itu tertawa renyah, membuat kerutan-kerutan di wajahnya terlihat semakin jelas. Ia lalu memandang langit-langit di ruangan kesayangannya ini.
"Kenapa, ya? Dendamku memang sudah terbalaskan, namun aku tak bisa berhenti. Melihat orang-orang berteriak ketakutan karena manusia yang sudah terinfeksi penemuan hebatku, membuatku sangat puas. Aku tak bisa berhenti. Ini membuatku... kecanduan."
Lelaki yang diketahui bermarga Lee itu membuang napas frustasi. Lihatlah orang tua gila ini bahkan semakin terlihat seperti psikopat sinting.
"Benar-benar gila," ucapnya dengan sangat pelan, namun sialnya profesor tua itu masih dapat mendengarnya.
Dengan segera ia melemparkan tatapan tajam yang sangat mengerikan. Siapapun yang melihat tatapan mata iblis itu pasti akan merasa ketakutan seolah tak ada lagi kehidupan baginya untuk esok hari.
"Jaga ucapanmu sebelum aku menghabisi seluruh keluargamu," ucap Profesor itu dengan nada rendah dan santai, namun terkesan sangat mengancam.
Lelaki itu meneguk salivanya dengan pelan. Ia benar-benar telah terjebak di dalam neraka dan tak ada celah baginya untuk keluar dan menyelamatkan diri.
Profesor itu kembali mengalihkan atensinya pada layar monitor di depannya, yang menampilkan penampakan seorang pemuda bersurai biru yang tengah terbaring lemas di atas sebuah kasur, dengan kedua tangan dan kaki yang terikat kuat. "Semua rencanaku berjalan dengan lancar."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAOS
FanficSong Jihee, seorang penggemar dari boygroup bernama Tomorrow X Together tidak pernah menyangka akan menjalani hari-harinya bersama beberapa dari member TXT. Namun, itu bukanlah hal yang baik. Sebab, mereka harus bertahan hidup dan memecahkan misteri...