Rasa-3

30 7 0
                                    

Maaf typo bertebaran:)


~•Happy Reading•~


***

Pukul 15.00 WIB.

Dengan tubuh mungilnya Valsha membantu memapah Valdez berjalan karena luka luka yang ia dapatkan menjadi sulit untuk berjalan. Mereka berdua memasuki mobil dan Valsha yang mengendarai mobil dengan kecepatan rata rata menuju RS terdekat. Sesampainya di sana Valdez sudah ditangani dokter dan diberi beberapa obat untuk mengeringkan lukanya agar cepat sembuh. Hubungan mereka sudah membaik dan Valdez yang sekarang sudah mulai tersenyum, bicaranya sudah tidak irit lagi berbanding terbalik pada awal pertama kali mereka bertemu Valdez yang dulu seperti patung es yang di kasih nyawa pendiam, sinis, datar dan perubahan itu membuat Valsha senang sekali.

“lo mau ga ketemu sama orang spesial seumur hidup gue?” ucap Valdez.

“ha? Orang spesial.. ya..yaudah a.ayo” ucap Valsha lemas.

Vaslsha fikir Valdez serius dengannya, karena akhir akhir ini ia sudah membuatnya yakin kalau Valdez menyukainya. Tetapi apa gue malah diajak ketemu sama orang spesialnya dan sekarang yang semakin gue yakin Valdez mampir dulu buat beli bunga Lavender. Sebentar bunga lavender kan, bunga kesukaan gue apa itu buat gue. Lo gaboleh terlalu berharap Valsha yang suka bunga itu tuh banyak ga cuma lo doang. Akhirnya mereka berdua telah tiba di sebuah pemakaman yang sangat luas. Valdez berjalan lurus sambil menggenggam tangan Valsha. Valsha jadi berfikiran yang tidak tidak buat apa Valdez membawanya ke makam apa mereka berdua janjian di makam ah tidak mungkin. Tibalah mereka digundukan makam yang tertulis Valsya binti Arkan lahir 10 September wafat 19 Maret 2016. Valsha hanya diam ia yakin kalau ini adalah orang spesial yang disebut Valdez.

“assalamualaikum mah, apa kabar? Valdez berharap mamah di atas sana selalu bahagia karena mamah di sana minta apa aja pasti di kasih sama tuhan, mamahkan orang baik. Valdez di sini  semakin baik baik aja mah, setelah seorang tuhan mengirim perempuan yang baik seperti mamah. Valdez fikir Valdez ga berhak bahagia tapi, semenjak ada dia yang pedulu dengan Valdez  yang selalu tersenyum membuat beban Valdez hilang.” Ucap Valdez sambil menyeka air matanya.

“assalamualaikum mamah Valdez, kenalin nama aku Valeria Aisha dipanggilnya Valsha, tau ga sih mah nama kita hampir sama loh hehe. Pasti mamah cantik banget, mamah yang tenang ya di syurga sana Valsha yakin tuhan sudah menyiapkan yang terbaik buat Valdez kedepannya dan Valsha yang bantu Valdez buat bangkit dari masa keterpurukkannya susah dan senang.”ucap Valsha sambil berlinang air matanya.

Mereka semua hanyut dari suasana dan sosok baru inilah yang baru Valsha liat dari Valdez dari tampangnya yang dingin menyimpan kenangan yang amat dalam dan ia pintar menutupi  semua lukanya. Membuat Valsha yakin umtuk selalu berada di saping Valdez. Hingga hari mulai malam mereka berpamitan dengan mamah Valdez dan mengantarnya pulang.

“makasih Sha hari ini lo udah bantu gue, oiya gue harus ijin sama mamah lo gue bawa anaknya pulang malam gini.” Ucap Valdez.

“eh gausah gue udah ijin kok ke Bang Al sama mamah gue, dan mamah papah gue juga belum pulang hari ini lagi dinas diluar kota paling besok pulangnya.” Jelas Valsha

“ohh oke deh, besok malam lo ada acara ga?” ucap Valdez sambil tersenyum.

“ehmm.. ga ada, kenapa emangnya?” ucap Valsha penasaran.

“oke besok gue jemput lo jam 7 malam oiya mobil lo udah di dalam kan soalnya tadi udah diantar sama suoir gue.” Ucap Valdez sambil bersender di mobilnya.

“oke sip, ada kok udah dihalaman rumah. Yaudah lo mau mampir dulu ga?” Ucap Valsha sambil membuka gerbang.

“Sha tunggu.” Ucap Valdez langsung menarik Valsha ke dalam pelukannya.
Mereka berdua sama sama terpaku diam merasakan aura yang berbeda, detak jantung yang saling memompa cepat aroma vanila Valsha yang membuat Valdez tenang dan tak ingin melepaskan Valsha dari perlukannya yang sudah begitu nyaman dan aroma khas maskulin yang segar dari tubuh Valdez membuat Valsha memejamkan matanya di dada bidangnya. Tiba tiba terdengar suara teriakan dari kamar atas.

“woi kalo pacaran jangan di sini, ga elit bat pacaran di depan gerbang hhaha.” Ucap bang Al sambil menutup jendela kamarnya.

Sontak hal tersebut membuat Valsha dan Valdez melepaskan pelukannya dan mereka diselimuti rasa canggung. Valdez pun langsung pamit dan Valsha langsung memasuki kamarnya dengan perasaan yang amat senang dan ia tidak sabar besok malam bertemu dengan Valdez.

__________________________________

-V-
A teenfiction by Jelita Jumadi

Karena baru update chapter baru!
Aku updatenya double yeayy...
Budidayakan votment guys!
(~ ̄³ ̄)~

V (Valsha&Valdez)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang