❇Harus jujur◽

2.2K 278 4
                                    

ENJOY!

°•°

-Part 32-

Aera POV.

"Bangon kak felix, bangonnn!!! Awali harimu dengan bangun, kalo tidak berarti mati!" gua memukul badan kak Felix dengan bantal dan meloncat di atas kasur.

Bukannya bangun kak felix malah menyelubungi badannya dengan selimut.

Gua bingung, "bangun, hey," gua membuka selimutnya.

Dan nempelin punggung tangan gua ke keningnya, "Panas Oi! Kakak sakit? Omaga² harus telpon mama," gua heboh sendiri, kak felix malah nahan tangan gua buat ambil hp di atas nakas.

"Kakak gapapa cuman butuh istrahat," dia senyum ke gua.

Senyumnya ya tuhan😵

"Yaudah kakak istirahat, makanya jangan lembur! Gua harus protes ke papa,"

Dia malah ketawa kecil, " haha, gausah bodoh," dia narik tangan gua dan gua masuk ke pelukannya.

"Panas kak,"

"Yaudah rasain,"

°•°

Gua buatin bubur buat kak felix, sama udah beli obat pereda panas karna kak felix gamau ke rumah sakit.

Gua bawa nampannya ke kamar dan meletakkan nya di atas nakas.

"Makan bubur nya trus minum obat nya, gua mau ke Supermarket bentar,"

"Temenin,"

Gua noleh, "Bentar doang kak, buat makan siang,"

"Delivery aja nanti, tapi temenin gua di rumah,"

"Gak, gaboleh delivery," gua nolak.

"Mm, yaudah pergi aja padahal ada yg mau gua ceritain,"

"Cerita mah bisa nanti, gua pergi dulu bentar kak,"

"Uang belanja lu gua sita," ancamnya.

"Bangsat," otomatis ini.

Dia malah senyum smirk ala setan gtu.

"Makanya delivery aja, di bilangin,"

"Gua sumpahin, g punya uang lu,"

"Lu juga yang susah kan? Haha,"

🙂🔪

°•°

"Udah di makan obatnya kak?" tanya gua setelah letakin mangkok bubur ke dapur.

Dia malam sibuk maen mobal lejen. Yaudah gua diemin.

"Bentar dulu,"

"Iya terserah," gua memilih buat buka ig scroll² gajelas.

Tak lama selesai main dia liat gua, "kenapa? Makan obat nya tuh,"

"Gua mau cerita,"

Gua mengerutkan kening, "Cerita aja,"

"Sekretaris suka sama gua,"

Gua ngangguk², "kok nggak kaget? Harus kaget dong," idih maksa.

"Santuy, kakak gak suka dia kan? Yaudah,"

"Ih, pintar deh, tapi kalo gua suka gimana?"

"Yaudah itumah urusan kakak lagi," gua berbalik badan membelakangi dia.

"Ga mungkin lah o'on, punya satu aja ngajak berantem trus," dia meluk gua dari belakang.

"Itu obat nya di makan!"

"Iya iya nya'i,"

Abis makan obat dia gua suruh tidur siang, untungnya dia nurut.

Gua mau bersih² kamar, sama mau beresin rumahnya dia.

"Kak, gua mau cerita ke elu tapi takut lu marah, gimana tuh?" gua ber-monolog sendiri sambil menata buku² di rak.

"Cerita apa?" gua kaget.

Gua nengok ke asal suara ternyata kak felix lagi duduk di atas kasur.

"Kita gaboleh ada rahasia² gini, ra,"

"Hmm, g-gini kak,"

Gua ikut duduk di atas kasur samping dia.

"Kenapa?"

"Masih ingat sama hueningkai gak?"

"Ohh, adek kelas kita pas SMP kemaren, emng kenapa?"

"Kemaren gua ketemu dia di gramedia trus ngajakin gua buat makan KFC, trus gua turutin kan abis itu dia bilang ke gua klo dia suka sama gua,"

"Bangs—"

Gua bekap mulut kak felix, "jangan di potong dulu, belum selesai,"

"Abis itu gua bilang kalo gua udah nikah sama lu trus gua pergi gitu aja,"

Kak felix ngeliat gua dengan tatapan, gak bisa di artikan.

"Hm, kirain penting juga,"

"Emang gak penting,"

"Lu gak suka sama dia kan?" kak felix nanya.

"Yah enggak lah, klo suka gua pasti selingkuh," jawab gua.

"Yang bener? Coba liat hp lu,"

Posesif banget sih.

Gua kasih kan tuh hp gua, trus dia ngebuka line gua yg isi nya spam dari kamal yang gak gua bales.

"Hm, bagus²," dia balikin hp gua.

"Gak marah kan?"

"Yah gak lah," dia ngusak rambut gua trus senyum.

Gua rentangin tangan gua dan masuk ke pelukan nya.

"Guaa sayangggggg, kak felix,"

"Gua juga, Aera,"






°•°

Voment gengs!














KAK musuh ; lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang