❇Apalagi?▫

2.1K 176 47
                                    

Gabakal ada konflik lagi ampe last part ya :)  eh.. Ga janji :)

ENJOY!

°•°

-Part 38-

"Selamat pagi bunaa.." gua membuka mata perlahan karna teriakan dari suami gua dan Cahaya matahari yang masuk lewat sela² jendela kamar.

"Dih, tumben panggil nya buna?" celetuk gua ke felix sambil memasang wajah tengil.

"Ya gapapa, suka aja. Cepet bangun kita mau kerumah Mama lagi. Kan aku mau pergi ke kantor,"

Oiya felix juga harus pergi kekantor, jadi setiap dia pergi kerja felix nitipin gua ke mama nya atau gak mama gua.

Tapi hari ini gua dititipin ke mama felix karna mama gua lagi di luar kota.

"Papa~" panggil gua selepas memakai pakaian karna selesai mandi.

"Ya, ma?" sahut nya sembari memasang dasi.

Belum sempat berbicara felix langsung merengek minta tolong pasangin dasinya yg udah gajelas ikatannya.

"Hm, masih belom bisa?" ujar gua meledek sembari mengikatkan dasinya dengan benar.

"Ya belom," ujarnya singkat.

Selepas itu gua memberikan tas kantornya felix yabg tergeletak di atas kasur dan setelah itu kita beranjak menuju halaman rumah.

Setelah mengunci pintu, gua menyusul felix yang sudah di dalam mobil."sarapan di rumah mama aja ya?" tanya felix.

Gua ngangguk,"Tapi ntar situ sarapan dimana?" tanya gua balik.

"Di kantor aja, walaupun gak seenak masakan lu—eh mama,"

Gua ketawa kecil. Trus si felix ikutan ketawa. Macem bapak² kaya ketawa nya.

Iyaudah, habis itu mobil felix melengos dengan kecepatan normal meninggalkan halaman rumah kita berdua.

Ting..tong...

Gua memencet bel rumah mama ketika kita sudah berada di depan rumah nya.

Tak lama pintu terbuka dan terlihat mama dengan senyum menawannya nya.

"Wah, bumil sudah datang!" sapa mama sembari menghelus lembut pundak gua.

Gua cuman cengengesan dan menggaruk tengkuk gua yg gak gatel.

"Yaudah kamu pergi kerja sana! Biar mama yang jaga aera," ujar mama felix seperti mengusir.

Felix cemberut, "Mama anak kandung nya siapa sih!?" ujar nya kesel.

"Dih cemburuan, sana kerja Aera aman disini kok," paling tua berucap dan Felix mengalah.

Gua salim tangan suami gua,"Jangan lupa sarapannya, jangan bandel² taukk," kata gua menasehatinya. Felix cuman balas dengan anggukan.

"Iya sayang," dia cium puncuk kepala gua dan segera bergegas pergi ke kantor menggunakan mobil kesayangannya.

°•°

KAK musuh ; lee felixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang