"Mr. Devil - Season II"
Author by Natalie ErnisonJasmeen kini hanya terbaring lemah sendirian, tanpa ada sat pun yang menolong untuk merawat dirinya. Namun, hal ini sudah biasa baginya sejak kecil hingga dewasa kini.
Drrtt... ponsel Jaes sedari tadi terus bordering, namun ia pun tak mampu untuk bergerak banyak, karena sedang demam tinggi.
Tok tok tok... suara ketukan pintu beruntun.
Jaes hanya meneteskan air mata karena panasnya suhu tubuh.
"Jasmeen Jasmeen..!!" seseorang sedang memanggilnya, dan..
Bhuakk... suara bantingan pintu begitu keras.
"Jasmeen!!! apa yang terjadi padamu??" tukas Remost yang baru saja tiba.
"Heiii... mengapa suhu tubuhmu sepanas ini? ayo kita k dokter.."
Tidaakkk kak.. jangan ke dokter hhh... lirih Jaes sambil perlahan meraih lengan baju milik Remost.
Rupanya Remost mendobrak paksa pintu kamar Jaes, karena sedari tadi ia pun mendengar dering ponsel Jaes.
"Baiklah, aku akan panggil dokter saja kemari..." Remost merogoh saku celananya dan mulai mengutak atik layar ponsel miliknya.
"Hallo bro... ohh iaa sekarang, di rumah susun xx..-"
"Sabarlah, dokter akan segera datang..."
Kak Remost mengapa datang? ujar Jaes dengan wajah sendunya.
"Tentu saja aku sangat mengkhawatirkanmu. Sudah hampir satu minggu kamu tidak datang untuk bimbingan tugas akhir. Ternyata keadaanmu seperti ini! mengapa tidak menghubungiku.." tukas Remost yang terlihat begitu sangat khawatir.
"Permisi tuan dan nyonya.." ujar seseorang dari balik pintu kamar kediaman Jaes, dan seketika Jaes membulatkan matanya, rasanya ia kenal dengan suara tersebut.
"Silakan masuk bro Cullen.." ujar Remost mempersilakan seorang dokter ke dalam kamar pribadi Jaes.
Ternyata Cullen adalah seorang dokter specialis bedah.
Jaes yang awalnya tak terlalu membuka matanya, kini justru membulatkan matanya dan sorot matanya menjadi lekat pada si dokter Cullen nan tampan.
"sepertinya demamnya sangat tinggi bro.." ujar Cullen dengan senyuman mirinnya pada Jaes, Jaes hanya bisa meremas sprei miliknya. Ia sangat terkejut dan juga takut bercampur aduk rasanya.
Iya betul bro, dia sangat demam. Tolong usahakan yang terbaik untuknya. Tukas Remost sambil menyentuh punggung tangan Jaes, seakan memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.
"Apakah ini kekasihmu bro?" ujar Cullen dengan sengaja menanyakan hal itu.
Hhaaha.. mengapa kau jadi banyak tanya Cullen, bukankah kau tidak pernah peduli dengan urusan orang lain.. tukas Remost dengan nada terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Devil 2 (Next On DREAME/INNOVEL)
Vampir21+ MATURE! "Jangan sampai kudapati pria lain bersamamu, atau kuhabisi mereka! tubuhmu sangat menggoda, bermainlah denganku my lady..." ujar si pria sambil mendekap erat tubuh si wanita dan mengecup bahu polos si wanita dengan tangan terikat ke atas...