Panggilan dan ketukan pintu menyadarkan gadis yang terduduk termenung di atas kasur. Gadis itu menyimpan foto yang dipegangya di atas meja dekat kasurnya.
Ia melihat pria yang masih memakai setelan baju kerja masuk ke kamarnya dan menghampiri anak gadisnya yang masih duduk di atas kasur.
Pria itu duduk di tepian kasur dan mengelus kepalanya. Ia bingung melihat pria di depan terlihat cemas.
"Papa kenapa?, " tanyanya.
"Papa tadi pagi menerima telepon dari wali kelas kamu. Katanya, kamu pingsan pas jam olahraga berlangsung" cemas Aldi Mahendra papanya.
"Pa, aku gak papa kok" ujarnya.
"Papa kan udah bilang ke kamu gak usah sekolah dulu. Ginikan jadinya" tegas Aldi.
"Pa, aku gak suka aja, hanya berbaring seharian di kasur terus. Lagian juga, banyak tugas yang harus di kumpulkan" bujuknya.
Aldi hanya menghela nafas "Kamu tuh yah, ada aja jawabannya" gemas aldi sambil mengacak rambut anaknya.
"Yaudah papa keluar dulu, kamu jangan lupa minum obatnya" ujar Aldi.
Aldi mengecup kening gadis itu dan pergi sambil menutup pintu. Ia hanya mengangguk pasalnya dia sudah minum obat sebelum papanya pulang.
Ia membaringkan tubuhnya mencari posisi senyaman mungkin dan memejamkan matanya.
***
Pagi ini di depan cermin terlihat seorang gadis yang masih merapikan seragam sekolahnya. Dia tersenyum melihat pakaian yang sudah cukup rapi. Biar pun kemaren sempat demam tapi dia tidak ingin menjadi lemah karenakan sakit biasa.
Mikayla Rose M nama panjangnya yang diberikan oleh orang tuanya. Hanya Aran yang memanggilnya dengan panggilan rose katanya itu panggilan khususnya untuk ke kay kalau sudah diluar dan orang rumahnya dia sering di panggil Kay. Kalau soal huruf M di belakang namanya dia kurang tau kenapa di singkat M atau namanya terlalu panjang.
Setelah selesai dia keluar dari kamarnya dan turun kebawa menuju ke dapur melihat mamanya yang sedang membuatkan sarapan.
"Pagi ma" sapa Kay sambil memeluk mamanya dari samping.
"Pagi sayang, gimana keadaan kamu?" Tanya Irene Mahendra sambil memeriksa suhu badan Kay.
"Udah, mendingan kok ma" ujar Kay sambil duduk di kursi meja makan.
Aldi datang lalu duduk "Loh, Kay, kamu mau masuk sekolah? kalau kamu belum merasakan baikkan lebih baik kamu izin sekolah dulu" ucap aldi.
"Kay, udah merasa mendingan kok" ujar Kay sambil makan.
Aldi mengangguk dan meminum kopi sedangkan Irene mengambilkan sarapan untuk Aldi.
"Oh iya, mama dengar denger ada yang pindah di depan rumah kita"
Ujar Irene."Emang siapa ma?"tanya Kay.
"Mama juga gak tau. Ada yang bilang orang lama, ada juga orang baru"ujar Irene.
Kay yang mendengarkan ada orang lama sedikit tersentak tapi setelah mendengar orang baru kening nya sedikit berkerut.
"Mama dengar dari mana?" Tanyanya.
"Biasalah, ibu-ibu kompleks" sahut Aldi.
"Enak aja, aku tuh lagi beli bakso depan kompleks kemaren, gak sengaja kedengaran" Irene gak terima.
"Kedengaran atau didengerin"ujar Aldi.
Irene hanya menghela nafas saat suaminya mulai menjailinya. Irene duduk di kursinya dan mulai makan tanpa membalas. Sedangkan Kay terkekeh kecil memerhatikan orang tuanya sambil makan.
Kay menoleh saat ada yang menarik kursi di sebelahnya. Ternyata kakaknya Fandi Mahendra. Di lihatnya Fandi yang sudah duduk tenang sambil mengambil makanan.
"Fandi, kemaren kenapa kamu gak ke ruang papa?"tanya Aldi.
"Pah"tegur Irene.
"Lupa"ujar Fandi tanpa mengalihkan pandangan dari makanannya.
"Papa cuma ingin kamu tahu sedikit banyaknya tentang bisnis aja. Bentar lagi kamu mau lulus sekolah" ujar Aldi.
Yang cuma dijawab dengan anggukan acuh dari Fandi. Aldi hanya menghela nafasnya melihat anak laki-lakinya terlihat acuh. Sedangkan Kay makan dalam diam tanpa mengikuti obrolan tersebut.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY
Teen FictionApakah suatu hari nanti kita bisa bertemu kembali?. Apakah suatu hari nanti kita bisa tertawa bersama kembali?. dan Apakah suatu hari nanti kita saling mengenal satu sama lain?. Kay selalu berharap untuk bertemu dengan teman masa kecilnya Aran dan...