"Aku akan menunggu, seperti dinginnya pagi menantikan hangatnya mentari."
Kisah ini bercerita tentang usaha seorang gadis ceria yang mempunyai jantung lemah, yang bisa sewaktu-waktu berhenti berdetak menunggu cinta masa kecilnya kembali mengingatnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aditya Angkasa!!" teriak Nada. Ia sedikit berlari menghampiri Aditya yang sedang berjalan di koridor.
"Apaan sih!" Aditya memberhentikan langkahnya
"Kita belum kenalan. Kemarin kan gak sempet"
"Itu lo udah tau nama gue!"
"Tapi kamu kan belum tau nama aku"
"Penting banget gue tau nama lo!! Emangnya kemarin lo ketemu sama gue?"
"Diiihh, kenapa tiba-tiba amnesia?"
"Dasar cewek aneh!!" Aditya berlalu pergi dari sana
"Aditya! Aku ikut!" teriaknya lagi
"Lo ngapain sih ngikutin gue terus?" Adit mulai risih
"Karena di sekolah ini yang gue kenal cuma lo. Aku ikut kamu ke kantin ya"
"Pergi sendiri!! Jauh-jauh dari gue!" Adit menepis tangan Nada yang sejak tadi mencoba memohon kepadanya.
"Iiisssh pelit!" Nada menghentakan kakinya dan berbalik pergi dari sana.
Nada berjalan mengitari setiap sudut sekolah, mulai dari lapangan bola basket, kolam renang, gedung olahraga, aula, sampai pergi ke perpustakaan yang sangat membuat Nada takjub. Ia berlari keujung ruangan untuk mencari buku yang menurutnya menarik untuk dibaca.
Nada sedikit berjinjit untuk mengambil salah satu buku yang sampulnya berwarna biru muda. Ia sedikit membolak balik buku itu sambil berjalan menyusuri lorong. Tiba-tiba perhatiannya teralih saat Nada mendengar suara dari balik lemari yang berdiri kokoh ini. Nada menajamkan indra pendengarannya.
"Tugas lo cuma gue suruh buat ngerjain ini!! Kenapa gak selesai dalam waktu satu malam!!!"
"Miskin! Gak tau diri!!"
Nada menelan ludahnya dan masih memegang buku yang ia ambil tadi.
"Rasain nih!!"
Terdengar suara guyuran air dibalik persembunyian Nada
"Awas kalo besok lo masih belum selesai!! Lo bakal dapat yang lebih parah dari ini!"
Isakan tangis dari balik lemari semakin terdengar jelas saat suara langkah kaki segerombolan orang tadi pergi dari sana. Nada mencoba mengintip dibalik celah buku-buku yang ada di belakangnya. Untuk memastikan apakah orang-orang jahat tadi sudah pergi atau belum? Karena ia tidak mau ikut berurusan dengan mereka.
Pelan-pelan Nada berjalan mendekati cewek yang sudah basah karena disiram minuman oleh orang-orang tadi.
"Hei" sapa Nada lembut
"Kamu kenapa?" tanya Nada hati-hati
"Pergi lo dari sini!! Bukan urusan lo!" cewek tersebut langsung bangkit dan pergi meninggalkan Nada yang masih dibuat penasaran.
