twenty two

89.6K 12.1K 1.2K
                                    

Aldrian sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldrian sibuk. Sibuk numpu tangannya di meja sambil liatin Raka yang lagi fokus sama laptopnya. Yang diliatin milih pasang tampang sok cool sambil lanjut ngerjain tugas laporan praktikum keduanya di semester ini.

Angin sore yang dengan selownya mainin surai hitam Raka bikin Al berterimakasih dalam hati karena pujaan hatinya itu jadi keliatan lebih manis.

Setelah dirasa tugasnya udah selesai dan rapih, Raka teken cntrl+s di keyboard laptopnya sambil pasang tampang bangga.

Al masih dengan posisi mager yang sama. "Udah?"

"Udah. Tinggal print"

"Mau langsung balik apa ke percetakan dulu?"

"Langsung balik aja"

"Beli makan?"

"Kenyang"

Al ngangguk aja dan langsung berdiri benerin hoodie hitamnya sambil merhatiin Raka yang lagi beresin laptop ke dalem tasnya.

Gak lama ada seorang dateng dan berdiri pas di samping Raka. Al cuma ngeliatin datar aja, urung nyapa atau berekspresi.

"Raka, ayo ikut saya. Saya mau bicara penting sama kamu"

Raka yang kaget sama kehadiran orang itu reflek mundur selangkah dan pasang tampang kesel yang kentara banget. "Saya ada kerjaan pak, maaf"

"Ini penting, Raka"

"Urusan saya juga penting pak. Permisi"

Raka udah mau ngelangkah lebar buat pergi dari sana tapi pergelangan tangan cowok itu ditahan.

"Pak Jeva, saya ada urusan"

"Saya mau ngomong sekarang sama kamu, tolong"

Al yang sedari tadi cuma jadi penonton akhirnya maju juga. Dia nangkep ekspresi kesel Raka sama orang di depannya.

"Jangan maksa" Al masih pasang tampang datarnya, narik pergelangan tangan Raka

"Kamu siapa? Saya ada perlu sama Raka"

"Anda yang siapa?"

"Saya Jeva, dosennya Raka"

Bukannya gentar denger kata dosen, Aldrian cuma nautin kedua alisnya dan natap orang di depannya dari ujung kepala sampe ujung kaki.

Ngerasa auranya makin gak enak, Raka narik Al buat pergi dari sana sambil gumam 'permisi' ke dosennya itu. Demi apa ngeliat ekspresi seriusnya Al, feeling Raka bilang bakal gak baik kalo mereka tetep di situ. Dan Raka juga udah kesel banget sama yang namanya Pak Jeva ini. Bukan kesel sama pernyataan cintanya, tapi kesel sama ancaman dosen mudanya itu.

'Cinta kok maksa, ekstrem' pikir cowok manis itu sambil jalan cepet ke parkiran fakultasnya.

"Punya urusan apa lo sama dia?" Al nanya sambil pasang helm.

ROOMMATE - [ boyslove, END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang