M3

27 6 0
                                        

Setelah menempuh hari yang panjang, akhirnya tibalah saatnya untuk kembali ke habitat masing-masing.

Shirakawa juga sudah siap, semua pekerjaannya di Port Mafia sudah diselesaikannya. Tasnya pun sudah dia bawa diatas pundaknya.

“Yeey! Mama udah selesai! Akhirnya Kyoko bisa pulangg!” si kecil pun bersorak riang gembira melihat mamanya sudah siap untuk pulang.

Yang dipanggil mama hanya menghela nafas pendek, mengingat berisinya dari tadi anak ini yang terus mengeluh ingin pulang, lapar, dan letih.

'Padahal dia sama sekali tidak melakukan apa-apa, hanya berguling diatas lantai dan menyuruhku mengabulkan permintaannya' kira-kira itulah isi hati Shirakawa yang sedari tadi kesal.

“Mamaaa ayo pulangg!!! Kok diem aja sihhh?” seru si kecil sembari menarik rok hitam Shirakawa.

“Kau bukannya pulang sama papamu itu?” tanya Shirakawa dengan menekankan nada di kata 'papa'.

“...... Kan kan papa nanti nyusul pulangnya, papa kan suka pulang malemmm” ujar si kecil pada mamanya.

“Hah? Dia tidak serumah denganku. Jadi kusarankan kalau mau--” belum selesai menyelesaikan kalimatnya, Shirakawa tak bisa melanjutkannya karena anak tsb sudah memasang wajah sedih.

“K--kok gituuu, kenapaaa??? Huweeeee mama papa jangan berantemmm” ga ada angin, ga ada hujan tau-tau saja anak itu menangis. Shirakawa buru-buru menggendongnya sambil menepuk punggungnya dan segera pergi meninggalkan Port Mafia.

Ditengah perjalanan, anak itu tertidur pulas. Ya mungkin efek sudah lelah menangis, Shirakawa pun tenang karena daritadi telinganya sudah tuli mendengar kalimat menjengkelkan yang dilontarkan anak tsb.

⭐⭐⭐⭐

Setelah sampai di rumah, Shirakawa meletakkan si kecil di atas tempat tidurnya. Tempat tidurnya hanya bisa digunakan oleh 1 orang saja, daripada dia membangunkan si kecil, nantinya dia harus menggelar futon untuk tidurnya.

Shirakawa pun beranjak membersihkan diri dan makan ramen instant. Dia harus menghemat dikarenakan uangnya terus dibelikan makanan untuk anak itu, mungkin nantinya dia harus meminta Akutagawa untuk ganti rugi.

Time for the Moon NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang