[3]

84 5 1
                                    

PDKT? Istilah pendekatan yang sering digunakan anak-anak muda. Aku sengaja fokus terhadap satu orang, ya aku memang tak pandai mendua. Bagiku jika aku ingin mendapatkan yang terbaik bukankah harus satu demi satu dijajaki? Kubuang jauh-jauh orang-orang yang memang sengaja ingin masuk ke pesawatku atau yang dengan terpaksa aku berikan boarding passku. Tentu tidak akan berhasil untuk take off jika semuanya belum valid.

Malam itu, aku kembali mendapatkan schedule untuk ron Surabaya. Tak pikir panjang dan memang sudah janjian untuk nonton film Avengers End Game di Tunjungan Plaza Mall. Hari itu aku tetap sama menginap di Hotel Grand Darmo Surabaya. Sepulang terbang aku langsung cuci muka, ganti baju, merapikan rambut, dan bergegas turun dari kamar karena mas Dani sudah telepon, "Aku di bawah". Dia menunggu di samping hotelku karena saat itu hotelku yang berdekatan dengan Taman Bungkul sangatlah ramai. Aku menghampirinya.

Di perjalanan menuju Tunjungan Plaza Mall aku sengaja memakan jajanan cilok kesukaanku. Ya, aku sengaja membelinya sebelum menghampiri mas Dani. Maklum, perutku amat keroncongan seharian terbang dan belum makan. Kami juga ngobrol ini itu sambil becanda.

Sampai di XXI, kami menuju tempat cetak tiket. Yap, sudah pesan online karena takut antri dan kehabisan kursi. Setelahnya kami menuju konter penjualan popcorn dan minuman. Karena aku orangnya iseng dan usil, sengaja aku colek anak kecil berbaju abu-abu di depanku. Dia menengok ke arah mas Dani, aku tertawa. Dikira yang mencolek adalah mas Dani padahal aku.
"Ih gatel ya mas Dani nih colek-colek"
"Lho lho lho kamu yang nyolek dia lho kok mas, hahahaha"
Disitu senang rasanya bisa melihat wajahnya yang tertawa lepas. "Manis", kataku dalam hati. Aku memang sudah mengaguminya sejak awal.

Saat nonton pun tiba. Karena durasi filmnya memang lama mungkin karena mas Dani juga sudah menonton film ini dan sengaja menonton lagi denganku. "Aku ketiduran waktu itu makanya ajak kamu nonton lagi sekalian kan kamu belum nonton", jawabnya. Padahal aku tau dia pasti modus. Tapi senangnya modusnya berhasil dan membuatku berpikir, "Aku beruntung bisa kenal kamu mas yang rela melakukan sesuatu buatku". Aku melihat setelah satu jam pemutaran film mas Dani tertidur. Aku tertawa dan membiarkannya. Kasihan, pulang kerja langsung jalan denganku. Dia terbangun setelah setengah perjalanan film. "Aduh maaf mas sap sap e", sap sap adalah istilah ngantuk darinya.
"Nggak apa-apa mas tidur aja atau mau pulang?"
"Jangan, mas juga mau nonton"
Tak lama setelah itu mas tertidur lagi.

PDKT kami masih berjalan mulus. Hingga suatu hari aku hendak pulang ke Malang. Kebetulan schedule ku ron Surabaya lama jadi aku memutuskan untuk pulang ke Malang. Aku bilang padanya dan tak kusangka mas Dani ingin mengantarku pulang ke Malang.
"Kan besok kerja mas? Jangan ah aku udah biasa kok naik kereta"
"Eits jangan bahaya lo Vi malam-malam, mas anter aja gakpapa"
"Beneran po mas?"
"Iya dek sekalian mampir biar tau Malang"

Kami pun memulai perjalanan. Sebelumnya kami mampir makan ke Mak Yeye yang amat viral dan ternyata ramai sekali. Di perjalanan kami memutar banyak lagu. "Always" adalah lagu yang diputar berkali-kali. Ada salah satu liriknya "love you, always" yang diucapkan mas Dani lantang seolah ngode padaku. Aku tersenyum malu, padahal dalam hati aku merasa senang bukan main. Dilanjutnya memutar lagu "Beautiful in White".
"You look so beautiful in yellow
Tonight..."
Mas Dani menyanyikan salah satu liriknya.
"Kok yellow sih mas?"
"Ya iya Vi wong yang di samping mas pake baju kuning, hehehe"

Sampai di Malang. Aku mengenalkan mas pada kedua orang tuaku. Respon mereka baik. Mas Dani ngobrol dengan papa dan aku membantu mama untuk memasakkan soto ayam dan mie untuk sahur. Yap, kebetulan saat itu ramadhan. Mas Dani sempat makan sahur di rumahku. "Seadanya ya mas", kataku. Setelah itu dia kembali ke Surabaya. Aku sangat tersentuh olehnya. Belum menjadi kekasihnya tapi dia mau sampai sejauh ini mendekatiku. Sayangnya saat dia pulang dimana aku janji untuk menemaninya di jalan tapi aku tertidur karena hpku dalam kondisi silent dan aku tak mendengar balasan LINE darinya.

Sebagai ucapan maaf dariku aku memasakkannya pertama kali. Ayam goreng, tahu, sayur asem, dan nasi putih. Saat aku kembali ke Surabaya aku membawakannya. Setibanya di Surabaya aku menemui mas Dani di Lanudal Juanda, tempat kerjanya. Tapi aku menunggu di gerbang saja. Ia menghampiriku menggunakan motor dengan satu spionnya. Memang aku yang meminta untuk pakai motor saja biar cepat. Dibawakannya helm dan jaket lalu mas mengantarku ke hotel tempat ronku. Aku masih ingat kita sempat membeli cilok kesukaanku padahal aku tau waktuku untuk kembali ke hotel amat sempit, tinggal hitungan menit saja. "Cukup cukup waktunya, tenang", mas menenangkanku. Di perjalanan menuju hotel sambil memakan cilok aku menyuapinya pertama kali. "Cieeee", terdengar surakan anak-anak dari dalam angkutan kota yang melewati kami. Malunya aku disitu, tapi aku bahagia entah kenapa.

Sampai di hotel aku sengaja meminta foto lagi dengan mas Dani. Entah kenapa rasanya aku malu, seneng, sedih, campur aduk hendak meninggalkan Surabaya waktu itu.

Byee Surabaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Byee Surabaya. Aku lupa entah di hari itu juga atau esoknya melihat mas Dani upload di story instagram tentang masakanku. Makasih mas Dani, kamu adalah orang yang amat menghargai usahaku.

Dari situ aku tersentuh dan merasa bahwa mas Dani adalah sosok yang aku cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari situ aku tersentuh dan merasa bahwa mas Dani adalah sosok yang aku cari. Entah benar atau tidak, secara kebetulan dan ketidak sengajaan aku berkenalan dengannya. Tuhan, apa dia si penerima boarding passku sesungguhnya? Apakah dia yang akan menjadi orang yang akan menyempurnakan pesawatku sebelum take off? Akankah aku landing padanya? Entahlah...

CLEARANCE for LANDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang