Bahkan di usia pernikahan yang ke dua bulan, Jaemin masih canggung dan pemalu, keduanya juga belum pernah melakukan hubungan layaknya suami-istri, Jeno yang masih bersikap tsundere dan Jaemin yang masih menunggu Jeno meminta,—jadi, entah siapa yang salah dalam situasi ini"Na, nanti malem keluar yuk" ajak Jeno disela-sela menyeruput kopinya
Jaemin menghentikkan kegiatannya yang tengah menyiapkan bekal makan siang untuk Jeno, "keluar? Kemana?"
"Nonton, mau kan? biar kamu ngga cupu dirumah terus"
Sudut bibir Jaemin terangkat, lalu ia mengangguk antusias, "mau Jeno,"
"Oke, dandan yang rapih, sepulang dari kantor kita berangkat" ucapnya datar
[]
Bahagia? Tentu saja, ini pertama kali Jeno mengajaknya berkencan setelah menikah, pipi Jaemin bahkan merona parah,
Setelah Jeno pergi ke kantor, Jaemin segera membereskan meja makan, mencuci piring, bahkan ia mengeluarkan piring-piring bersih dari lemari untuk di cucinya—ia terlampau senang
Setelah itu ia membersihkan rumah sampai siang hari, lalu berbelanja keluar sampai sore,
Begitu jarum jam menunjukkan pukul 18:30, Jaemin sudah rapih, ia berkali-kali menatap pantulan dirinya dicermin, Jeno akan datang setengah jam lagi
[]
"Manis" puji Jeno saat ia mempersilahkan istrinya masuk ke dalam mobil
Menunduk malu, lantas Jaemin mendudukkan dirinya disamping jok kemudi, jantungnya bertalu tak karuan
Jeno kemudian menyusul masuk, ia masih memasang ekspresi datar, lalu mulai menyalakan mesin mobilnya
Hanya ada percakapan ringan selama perjalanan, seputar bagaimana harimu? Tidak lupa makan kan? Lalu kembali diam
"Jeno—" jaemin menggantungkan kalimatnya, ia berdebar tak karuan
"Ya?"
"Maaf baru bilang sekarang, dua minggu yang lalu Mama kamu tanya kabar—" meneguk ludahnya kasar
"Kabar? Kabar siapa?" Tanya Jeno bodoh
Menautkan jari-jarinya, Jaemin malu mengatakan ini,
"kabarkapankitamemilikimomongan" ucap Jaemin cepat
Jeno tak dapat menangkap apa yang istrinya katakan, "Hah? Lowongan? Lowongan apa? Kerja?"
Mengigit bibir bawahnya, "Mama kamu tanya kapan kita punya momongan" ucapnya lirih
Jeno tersedak ludahnya sendiri, topik kali ini benar membuatnya canggung, ia bingung merespon apa
Tak ada yang berani membuka suara lagi, Keduanya bergelut dengan pikiran masing-masing
[]
Sakit hati kali ini terasa berlipat, Jeno tengah mengusak surai panjang kecoklatan milik seorang wanita, setelah itu ia mencubit gemas kedua pipi wanita itu,
Jaemin mengusap lelehan air matanya menggunakan punggung tangannya, ia baru saja kembali setelah membeli popcorn dan minuman untuk menemaninya menonton bioskop bersama Jeno
Ingin rasanya Jaemin berada diposisi wanita itu, ia iri, mana pernah Jeno berlaku manis seperti itu padanya, yang ada hanya memperlakukan dirinya layaknya kuman menjijikan,
Tak berselera untuk menonton film lagi, Jaemin membuang popcorn dan minumannya kedalam tong sampah, lalu berlari keluar bioskop,
Ini patah hati tersakit dalam kurun waktu dua bulan usia pernikahan,
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with Our Wedding [NOMIN]
Teen Fictionalur mundur dari "What's wrong with Na Jaemin"