Menunggu Merpati

97 7 13
                                    

"Oppa disini!" Bomi melambai pada seorang lelaki yang memiliki tubuh dengan badan yang sangat tegap.

Lelaki tersebut membalas lambaian dengan senyum lalu berjalan mendekati meja Bomi.

"Untuk ukuran idol baru debut, kau punya cukup banyak uang mengajak ku makan disini!" Ujar lelaki itu dengan canda.

Bomi memukul gemas lengan lelaki tersebut, "Oppa yang bayar, kamu kan anggota Shinee."

Minho tertawa mendengar ucapan Bomi, "Kau selalu pintar cari alasan." Minho mengacak poni Bomi yang langsung dibalas dengan rengekan sebal Bomi.

"Tambahkan gimbap udang untuk ku."

Bomi dan juga Minho berpaling kearah suara yang sudah sangat familiar bagi mereka.

"Nana!" Pekik Bomi antusias sambil berdiri dan menarik Jaemin kedalam pelukan nya. "I miss you!" Tuturnya sambil memper-erat pelukan, tidak memperdulikan rengekan Jaemin yang merasa tercekik.

"Bagaimana kau tahu kami disini?" Kali ini Minho bersuara memisahkan kedua adik-kakak yang sedari tadi asik dengan dunia mereka.

"Aku tahu hyung mau menemui noona. Jadi aku mengikuti hyung." Ujar Jaemin sambil tersenyum lebar menunjukan deretan gigi putih nya.

Minho tertawa, "Lain kali tegur aku jika tidak mengajak mu."

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Jaemin terus bercerita bagaimana kehidupan trainee nya dan bagaimana Minho dan juga Baekhyun yang menjaga dan merawat nya.

Bomi tersenyum melihat adiknya yang begitu antusias dengan ceritanya. Masih melekat di pikiran nya bagaimana Jaemin merasa kecewa karena dirinya tidak bisa satu agency dengan Bomi karena pihak agency Baekhyun sudah lebih dulu menawarkan audisi kepadanya. Dan juga bagaimana Baekhyun dan Bomi menghabiskan 8jam untuk merayu anak itu untuk setuju dengan tawaran tersebut.

Sekarang Jaemin sudah lebih dewasa, dia tumbuh besar dengan baik.

"Noona, sore ini aku akan datang kerumah dan kita makan bersama ya! Makanan yang sering kau buat selalu di habiskan oleh Jeno dan member lain. Aku jadi tidak bisa menikmati masakan rumah yang noona buatkan untuk ku!" Sungut Jaemin dengan mengerucutkan bibirnya.

Okay, Bomi menarik kembali ucapan nya, Jaemin belum sepenuhnya dewasa.

***

"Hyung! Kau tidak bisa memaksa ku begini! Apa yang harus ku katakan ke Bomi soal ini?!" Baekhyun mengacak rambutnya, kesal dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Dengarkan dulu, ini hanya fake relationship. Kalian tidak benar-benar berpasangan. Dan lagipula ini bisa membantu pemasaran album terbaru kamu dan juga Taeyeon." Ujar seorang lelaki dengan tenang.

"Kangta hyung.. Please.. Kamu tahu kan gimana history ku dengan Taeyeon noona? Bagaimana noona menderita karna fansku. Dan aku gak mau dia tersakiti lagi." Baekhyun sekarang memohon.

"Terima kasih kau sudah memikirkan ku, tapi aku bisa jaga diri." Taeyeon memotong cepat. Sedari tadi dia hanya duduk dan memperhatikan perdebatan antara Baekhyun dan juga Kangta hyung, sama seperti yang dilakukan Lee Sooman sejak tadi, diam dan memperhatikan.

"Lee Sooman seonsaengnim, ku mohon mengertilah posisiku. Setidaknya aku harus menanyakan persetujuan Bomi dulu." Ujar Baekhyun memelas.

"Beritanya sudah keluar selagi kita berbicara." Kangta dengan santainya menjawab.

Baekhyun hanya menatapnya tidak percaya, sekarang yang ada di pikiran nya adalah, apakah Bomi tahu? Bagaimana tanggapan nya? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana dia bisa baik-baik saja? Apa yang akan dikatakan nya kepada Bomi nanti? Dan banyak lagi pertanyaan yang muncul di kepala Baekhyun saat ini.

YOU, ME, AND HERWhere stories live. Discover now