No One Can Be Like Her

64 8 23
                                    

Baekhyun terbangun dengan harum masakan yang selalu berhasil membuat cacing di perutnya meronta minta di manjakan, serta gumaman melody yang selalu berhasil membuat nya tersenyum bahagia di pagi hari seperti ini.

Langkah tungkai jenjangnya membawa sang empunya kearah dapur, dimana di lihatnya sang kekasih yang asik sedang membolak-balik kan sesuatu di penggorengan.

Rambut yang terikat satu secara asal-asalan, serta kemeja putih Baekhyun yang kebesaran membuat tubuh sang kekasih terlihat begitu indah di pandang.

Buru-buru ia menghamburkan diri ke arah sang kekasih, memeluk nya dari belakang serta tak lupa menghirup wangi tubuh sang kekasih, membuat kekasihnya tersenyum senang.

"Dud—"

"Maaf." Potong Baekhyun cepat, tanpa memberikan kesempatan kepada sang kekasih untuk menyelesaikan ucapannya.

"Maafkan aku." Hanya itu yang terlontar dari bibir Baekhyun berulang kali. Ia memper-erat pelukan nya sembari menyembunyikan wajahnya di leher sang kekasih.

Entah kenapa, kata-kata yang ia siapkan semalam tidak ada yang terlontar sama sekali. Hanya kata maaf yang bisa ia katakan berulang-ulang.

Bomi mengecilkan volume api di kompornya, lalu berbalik supaya bisa melihat dengan jelas wajah Baekhyun, kekasihnya, yang mana selalu terukir senyum di wajahnya kini yang terlihat hanyalah raut wajah sedih dan penyesalan.

Hati bomi terasa sakit dan sesak melihat keadaan kekasihnya. Baekhyun pasti sangat tertekan sekarang.

Jari jemari lentik Bomi terulur, menyentuh kedua sisi pipi sang kekasih; menariknya kearah Bomi lalu menempatkan kecupan kecil di bibir kecil sang kekasih.

Bomi tersenyum, "Aku memahami nya..." Sedikit jeda di ciptakan oleh Bomi membuat sang kekasih kali ini menatapnya.

"Kita sudah bersama lima tahun lebih dan kita juga sadar bahwa keadaan seperti ini akan datang, cepat ataupun lambat." Bomi kembali mengecup bibir Baekhyun.

"Merpati selalu tahu dimana rumahnya, benar kan?" Seutas Senyum tidak pernah lepas dari bibir Bomi.

Setelah mendengar ucapan tersebut, Baekhyun menarik Bomi kedalam pelukan nya. Mendekap kepala sang kekasih di dada nya, membiarkan sang kekasih mendengar detak jantung nya yang seolah memberikan sinyal kepada Bomi.

"Dengar detak jantung ini? Dia hanya berdetak untuk mu, tidak untuk yang lain." Baekhyun melepaskan pelukan nya, menarik dagu Bomi agar menatap nya.

"Jadi ku mohon jangan tinggalkan aku." Lanjut Baekhyun, matanya tersirat jelas permohonan.

Bomi berjinjit untuk mensejajarkan tingginya, meninggalkan sebuah kecupan kecil lalu tersenyum.

"Mana mungkin sebuah rumah meninggalkan penghuninya?" Ujar Bomi sambil mengalungkan tangan di leher sang kekasih.

"Seharusnya, sang rumah yang takut di tinggalkan sang penghuni." Lanjutnya lagi.

Baekhyun tersenyum, bagaimana bisa dia meninggalkan rumahnya? Bukan kah rumah ku adalah istanaku?

Sebuah kecupan bertubi-tubi di tuah kan Baekhyun pada sang kekasih sebagai rasa bersyukur atas pengertian nya yang luar biasa hingga saat panca indra penciuman nya menangkap sesuatu, sesuatu yang aneh dan mengganggu panca indra nya.

"Kau mencium sesuatu?"

Bomi mengerucutkan kening nya, tanda tidak mengerti namun detik kemudian ia tersadar, buru-buru ia lepaskan kalungan tangan nya di leher sang kekasih.

"Oh my God!! My pancake!!" Teriak Bomi dengan histeris, menatap pancake nya yang kini berwarna hitam pekat.

Bomi mengerucutkan bibir nya, menunjukkan kekecewaan yang mendalam pada karya nya tersebut, membuat sang kekasih justru tertawa melihat kelucuan orang yang dicintai nya itu.

Bomi menatap tajam Baekhyun, membuat sang kekasih mengangkat tangan tanda menyerah.

"Kita pesan saja ya, gak usah sedih karena pancake ini." Baekhyun mematikan kompor nya lalu menarik sang kekasih ke sofa.

"Apa hari ini kamu libur? Aku akan mengundang nana untuk makan malam bersama ya?" Bomi bertanya sambil duduk di pangkuan sang kekasih.

"Boleh, aku sekalian ingin meminta maaf kepadanya." Baekhyun mengecup sisi lengan Bomi yang sedang melingkar di leher nya.

Bomi mengkerut kan kening, "Kemarin dia memang pergi dengan buru-buru, tapi aku tidak tahu dia akan datang padamu. Kau baik-baik saja? Apa Nana melakukan hal bodoh?"

Baekhyun menggeleng, "Tidak perlu di pikirkan. Nana bereaksi wajar." Baekhyun tahu betul jika Bomi khawatir pada Nana, terlebih final selection sudah dekat. Pasti Bomi takut kalau adik nya tidak bisa debut.

"Ingat, jangan memaksakan dirimu. Tidak perlu kamu memasak semua, aku tidak masalah dengan masakan pesanan." Baekhyun mencolek hidung sang kekasih membuat sang kekasih cemberut.

"Aku ingin masak untuk kalian berdua, apa itu salah?"

Baekhyun menggeleng, "Tidak salah, tapi aku tidak mau melihat mu kecapean. Cukup berada di samping mu, semua makanan akan terasa enak."

"Benarkah? Meskipun itu air jahe?" Bomi menatap sang kekasih menantang, tahu betul jika Baekhyun akan menolak.

"Kalau abis minum itu, aku dapan ciuman di sekujur tubuh ku, aku siap!" Tantang balik Baekhyun.

"Dasar mesum!" Bomi memukul pelan kepala Baekhyun lalu keduanya tertawa.

Baekhyun memeluk Bomi dengan erat. Rasanya terlalu nyaman dan terlalu indah untuk menjadi nyata. Baekhyun pernah memiliki pasangan sebelum Bomi, tidak sedikit juga dia merasakan one night stand.

But no one can be like her

Saat bersama Bomi semua terasa berbeda. Saat jauh darinya, Baekhyun merasa seolah kebahagiaan telah menghilang dari bumi, saat bersamanya semua kebahagiaan dan ketakutan menjadi satu. Bahagia bisa bersama nya namun takut jika ini untuk yang terakhir kalinya. Setiap Bomi mendekatkan wajah nya, hati Baekhyun berdetak lebih kencang seolah ingin lepas dari tempatnya.

Entah ini adalah cinta abadi atau hanya takdir. Satu hal yang Baekhyun tahu, bahwa dirinya begitu mencintai Bomi sampai terasa gila jika memikirkan hidup tanpa nya.

 Satu hal yang Baekhyun tahu, bahwa dirinya begitu mencintai Bomi sampai terasa gila jika memikirkan hidup tanpa nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Thank you for reading!! Jangan lupa tekan bintang dan berikan komen sebanyak-banyaknya! So far, this story is my favourite, so please enjoy!! Aku buat ini benar-benar sambil senyum dan juga cemberut! Semoga semua yang baca bisa dapetin cowok sebucin Baekhyun ke Bomi haha !

LOVE LOVE 💕

YOU, ME, AND HERWhere stories live. Discover now