Jangan Lelah

71 8 10
                                    

Taeyeon mempersilahkan Baekhyun masuk ke dalam apartment miliknya, ini bukan seperti pertama kalinya bagi Taeyeon melihat Baekhyun berada didalam apartment nya, duduk di sofa yang menjadi favorite nya, dulu.

Tetapi kali ini rasanya berbeda, jika dulu mereka saling merasa nyaman dan bahkan menghabiskan malam bersama setelah menyelesaikan schedule mereka yang luar biasa padatnya. Sekarang, semua terasa berbeda, Baekhyun terasa seperti stranger baginya.

Mata Baekhyun tidak lagi menatapnya dengan rasa cinta dan kasih sayang, melainkan seperti seseorang yang terasa canggung dan cenderung terpaksa datang.

"Maafkan aku Baek, aku benar-benar tidak tahu mereka akan berbuat seperti ini, setidaknya tidak sepenuhnya."

Terasa hening diantara keduanya, Baekhyun juga tidak berkomentar apapun, dia hanya terdiam mendengarkan.

"Kau tahu? Sejak berita putus kita, banyak sekali yang mengkritik laguku dan menganggap aku hanya memanfaatkan mu— well, thats not really a lie cause /I/ am getting famous because of you." Taeyeon terdiam sesaat, menunduk— tidak berani menatap mata Baekhyun.

"Berita tersebut membuat karir ku menurun. Kangta oppa bilang kalau dia punya ide yang mampu membuat ku naik lagi. Aku tidak tahu jika ini yang dia maksud. Maafkan aku Baek, aku tahu caraku ini kotor." Tanpa sadar air mata mengalir dan membasahi pipi putihnya Taeyeon membuat Baekhyun tidak tega.

Satu kelemahan Baekhyun selain Bomi ialah, melihat perempuan menangis. Dan itu bukan lah rahasia lagi di kalangan umum.

Semua fans Baekhyun di seluruh penjuru negara juga tahu bagaimana lelaki bersurai merah tersebut selalu luluh disaat melihat perempuan menangis.

Baekhyun bangkit dari duduk nya dan menghampiri Taeyeon yang masih berdiri sejak tadi.

Dia berdiri tepat di hadapan Taeyeon, tangan nya terulur untuk mengusap air mata Taeyeon dengan ibu jarinya, "Noona, tidak apa-apa. Maafkan aku yang menempatkan mu di posisi sulit ini. Tapi aku sama sekali tidak menyalahkan mu. Maaf jika tadi di ruang rapat aku bertindak seolah hanya aku yang di posisi sulit dan tidak memperdulikan mu."

Mendengar ucapan tulus Baekhyun barusan membuat hati Taeyeon kembali terasa sakit. Sakit yang membuatnya menyesal, menyesal karena sekarang dia bukan lagi milikinya.

Karena sekarang, Baekhyun bukan lagi lelakinya, bukan lagi lelaki yang selalu menciumnya dan memeluk nya disaat sedang sedih ataupun terpuruk seperti ini.

"Beebee,,"

Baekhyun cukup terkejut dengan julukan yang tiba-tiba.

Nama panggilan itu tidak pernah terpakai sejak Taeyeon memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka karena sebuah alasan yang sampai saat ini masih begitu melekat dan meninggalkan bekas luka di hati Baekhyun.

"Maafkan aku ,, jika saja aku tidak meninggalkan mu, jika saja aku tidak terpengaruh ole—"

"Tidak perlu membahas yang sudah berlalu. Sampai sekarang aku masih mendoakan noona untuk selalu bahagia dengan siapapun itu." Baekhyun memotong dengan cepat, tahu betul kemana arah bicara Taeyeon saat ini.

"Sekarang istirahat lah, aku harus kembali. Sepertinya para wartawan tidak mengikuti kita kesini." Baekhyun mengambil jaket denim nya lalu menatap Taeyeon yang hanya terdiam saja sejak tadi.

"Noona, aku sudah merelakan apa yang terjadi pada kita dulu dan aku juga sudah menemukan kebahagiaan ku sekarang, ku harap kamu bisa menemukan kebahagiaan mu."

Baekhyun pamit lalu meninggalkan Taeyeon yang kini sudah berlutut dan membiarkan air matanya keluar dengan bebas setelah beberapa saat yang lalu ia tahan.

Semua air mata penuh penyesalan dan kesedihan yang teramat sangat menusuk hatinya. Bagaimana bisa dia bahagia disaat kebahagiaan itu sendiri ialah hidup bersama Baekhyun? Dan bagaimana bisa itu semua terwujud ketika dia sendiri yang menghancurkan kebahagiaan nya? Taeyeon memang bodoh.

***

Baekhyun membuka pintu secara perlahan, takut jika dia membangunkan orang yang sangat di sayang nya itu.

Langkah nya terhenti saat manik coklatnya menatap sosok gadis yang sangat ia cintai, tertidur dengan meringkuk sambil memeluk bantal. Mata yang terlihat bengkak meski sedang terpejam, dan pipi yang terlihat basah yang sudah di pastikan dia menangis sejak tadi.

Baekhyun benar-benar merasa sakit melihat kekasihnya seperti ini.

Perlahan ia mendekat kearah ranjang, duduk di tepian dengan sangat perlahan.

"Maafkan aku yang sudah menyakitimu, maafkan aku yang telah gagal menjaga janjiku." Bisik Baekhyun sambil tangan nya mengelus kepala sang kekasih.

"Aku hanya ingin bersama mu, aku sangat mencintai mu. Tenanglah, semua ini akan berakhir dalam sebulan. Ku mohon bertahan sebentar." Baekhyun ikut membaringkan tubuh nya di sebelah Bomi, menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya serta memeluk dengan erat sang kekasih untuk menenangkan nya dan mengirimnya dalam alam mimpi.

"Jangan lelah mencintaiku, rumahku." Baekhyun terpejam dan tertidur, melewati moment dimana Bomi tersenyum pahit di dalam peluknya.

"Jangan lelah mencintaiku juga, merpatiku." Bisik Bomi seraya mengecup pelan pipi sang kekasih.

***

Here's a little update !! Enjoy reading my love !! Don't forget to leave lots of comments and give a vote for me ❤❤❤ OH! Also, please streaming Suho Let's Love! His voice is BLESSING 💕💕💕💕

YOU, ME, AND HERWhere stories live. Discover now