Begadang

4 0 0
                                    

Lalu lalang kendaraan kini mulai memadati luasnya jalan raya, sesekali diikuti suara klakson kendaraan yang sangat mengganggu. Kemacetan di kota Raya memang tidak bisa dipungkiri lagi ketika pagi dan sore hari tiba, apalagi ditambah hujan yang mulai mengguyur ketika itu.

    "Duh macet lagi"  gumamnya lirih dan kesal

    Tingg....

Seketika ruang dalam mobil terang terliput cahaya samar di sebagian ruangnya. Sinar itu datang dari sebuah benda kotak tepat di samping kursi pengemudi.

Dengan sigap ponsel yang secara tidak biasa terletak di samping kursi pengemudi, disambut baik dengan tolehan gadis cantik berambut hitam lurus sepunggung, dengan mata yang berbinar, alis yang tipis dengan bulu mata yang lentik dan hidung yang mancung serta bibir merah mudanya yang terlukis indah.

    "Hallo" jawabnya
    "Lieyna kamu dimana nak"

Mendengar suara mamanya yang begitu khawatir Lieyna kembali berwajah lesu dengan penuh penyesalan atas apa yang sudah ia perbuat, biar bagaimanapun juga naluri seorang ibu pasti akan tetap khawatir jika mengetahui putri satu-satunya terlambat pulang. Pekatnya malam dan hujan yang turun kala itu membuuat Yenti, ibu dengan satu putra dan satu putrinya itu khawatir bila mengetahui putrinya tak kunjung pulang.

Hari itu kegiatan eskul bahasa inggris yang diadakan secara tiba-tiba oleh beberapa panitia pelaksana di sekolah, cukup memakan waktu Lieyna untuk tetap berada di dalam sekolahnya. Akibatnya Lieyna harus pulang terlambat dan membuat mamanya cemas.

    "Iya ma, mama jangan khawatir di jalan masih macet maa" jawabnya singkat
    "Oh begitu, yasudah hati-hati" balas Yenti

                            ****

Tok.... Tok.... Tok....

"Assaalaamuaalaaikum maa.... Lieyna pulang!"

Tak menunggu lama beberapa waktu kemudian Lieyna sampai di depan rumahnya.  Memakirkan mobilnya dan mengetuk pintu rumahnya.

Mendengar suara  panggilan dari Lieyna, seorang wanita paruh baya dengan penutup kepala dan rok batik coklat panjangnya. Keluar dan bergegas membukakan pintu untuk anak sang majikan.

    "Iyaa non sebentar" sahut Marni asisten rumah tangga

Ceklek....

    "Non sudah pulang, mari-mari masuk non" ajaknya
    "Sayang.... Ya ampunn kamu sudah pulang" sapa Yenti yang tiba-tiba muncul dari ruang tengah, saat mendengar suara Lieyna.
    "Sana buruan kamu mandi, ganti baju dan makan, mama udah siapin makan malam spesial kesukaan kamu" tambah Yenti
    "Iya ma...." balas Lieyna

Lieyna kemudian bergegas pergi ke kamarnya dan membersihkan dirinya.

Selang tiga puluh menit berlalu  Lieyna sudah siap dengan dirinya yang rapi, bersih dan cantik. Ia pun langsung bergegas pergi menemui mamanya di meja makan. Anak tangga terakhirnya sudah mengantarkannya pada ruang tengah dapur tempat mamanya menunggu. Tak ingin mamanya menunggu terlalu lama lagi Lieyna pun mempercepat langkahnya menuju dapur dan tempat makan.

Didapati Nasi putih, Jus Alpukat, air putih, ayam kecap, tumis kangkung, dan tak lupa keranjang buah yang setia menemani menambah kelengkapan meja makan keluarga bahagia itu, melihat hidangan yang didapatinya itu, Lieyna semakin bersemangat untuk menyantap makan malamnya.

    "Ayo cepat Lieyna" ajak wanita paruh baya dengan rambut hitam selehernya
    "Iya maa...."jawab Lieyna

Lieyna pun duduk tepat di depan wanita paruh baya itu, dengan rambut hitam selehernya dan wajah cantik yang tak kalah mirip dengan Lieyna.

Dairy Analyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang