Survive : Chapter 4

8.7K 939 87
                                    

Hey :) Sebelum baca, refresh dulu ya.. Demi kenyamanan membaca :) Karena baru aja update versi baru wattpad dan langsung nyesel setengah mati. Ketikan jadi dempet-dempet dan gaada space di setiap paragraf :(

SO; REFRESH DULU! Please:

Ok, enjoy xx

---------------------------------

Chapter 4

Aku terbangun karena mendengar suara ketukan pintu yang sangat keras. Sekilas, aku melihat jam dinding yang ada dikamarku.

Pukul 2 pagi! Jeez, siapa yang bertamu sepagi ini sih?

Aku mengucek mataku dan berusaha mengumpulkan nyawaku yang masih setengah akibat kurang tidur. Aku bangkit dari tidurku dan berjalan keluar kamar untuk membukakan pintu demi tamu-sialan-itu.

Aku membukakan pintunya dan---- astaga! Harry----- mabuk?!

"Harry?" Aku tercengang melihat Harry yang saat ini dalam keadaan mabuk. Matanya memerah dan nafasnya bau alkohol. "Kenapa kau bisa pulang selarut ini sih?"

Harry tidak menjawab pertanyaanku, ia malah menarikku masuk kedalam rumah dan mengunci pintunya. Dan seketika rasa takut itu datang lagi. Rasa takut sekaligus penasaran----- apa yang akan ia lakukan kali ini? Akankah ia memukulku dan menamparku seperti yang biasanya ia lakukan setiap hari?

Tapi dugaanku salah.

Harry malah menarikku ke dalam pelukannya dan mendekapku erat. "Aku mencintaimu."

Aku membeku.

Bagaimana tidak? Ini kali pertama Harry memelukku----- tentu setelah kepergian Mom dan Dad yang merubahnya menjadi sosok kakak brengsek yang sering melakukan kekerasan pada adiknya. Dan tadi dia bilang... Dia mencintaiku?

Apa tuhan sudah mendengar semua doaku selama ini?

Apa tuhan telah mengembalikan Harry yang dulu? Harry yang baik dan penyayang?

Aku merasakan setetes airmataku yang jatuh kepipi. Aku senang bukan main!

Aku merasakan Harry membelai punggungku dengan penuh sayang. Kami berpelukan cukup lama sampai akhirnya Harry melepaskan pelukan kami. Ia menatapku lekat-lekat dengan kedua mata hijaunya itu. "Kau cantik."

Aku merasakan kedua pipiku yang memanas. Sialan! Harry membuatku grogi. "Thanks, Harry."

Tak lama, Harry mendekatkan wajahnya kewajahku. Ia mulai melumat bibirku lembut dan dalam. Aku yang tadinya hanya diam mulai membalas ciuman Harry----- tidak! Ini salah! Sangat salah------ aku dan Harry adalah saudara kandung, kami tidak seharusnya seperti ini! Jeez, Violet kenapa kau bertingkah seperti jalang? Lagipula Harry seperti ini karena ia mabuk, sangat mabuk. Bahkan aku bisa merasakan bibirnya yang rasanya seperti alkohol.

Dengan berat hati, kudorong tubuh Harry sehingga menjauh dari tubuhku. Ia menatapku marah, "Apa yang kau perbuat?"

"Harry," aku mengangkat kedua tanganku seolah menyuruhnya untuk tetap menjaga jaraknya dariku. "Kau mabuk."

"I know right," ia menyengir. Cengiran cabul! Astaga, aku ketakutan sekarang. "Dan aku hanya ingin dirimu, sayang." Ia mulai melangkahkan kakinya kearahku sementara aku terus melangkah mundur, "Harry, please. Don't let yourself do a stupid things."

"I dont care!" Bentaknya. Matanya memerah dan tangannya mengepal. Oh, Harry yang pemarah sudah kembali rupanya. Tubuhku melemas karena sangat takut. "Harry.."

"Ugh, oh," tatapannya melunak setelah melihat aku yang ketakutan. Ia berjalan kearahku dan tersenyum tipis, "I want you, honey."

"Harry, don't-----" ucapanku terpotong oleh Harry yang mulai melumat bibirku lembut. Lagi-lagi aku diam dan tidak membalas ciumannya.

Merasa kesal, Harry melepaskan ciumannya dengan kasar. "Kenapa kau tidak membalas ciumanku?" Ia menatapku lekat-lekat dengan kedua mata hijaunya, "KENAPA, HAH?!"

"Kau sangat mabuk," aku memberi nada meyakinkan disetiap kata. "Lagipula kita ini saudara kandung, Harry. Tidak seharusnya kita seperti ini."

"Persetan dengan saudara kandung."

"Tapi memang begitulah kenyataannya." Timpalku.

Harry menarik rambutku dan menjambaknya keras, "AKU TIDAK PEDULI! AKU HANYA MAU DIRIMU!"

"Harry...."

Plak!

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi kananku. Aku memegangi pipiku yang terasa perih dan merasakan bulir-bulir airmata yang lagi-lagi menetes dari kedua mataku.

"Itulah akibatnya jika kau tidak mau menurutiku."

"Kau.... Kau keterlaluan!" Aku terisak. "You stole my first kiss, Harry...."

Merasa tidak kuat lagi, aku berjalan menuju kamarku dan meninggalkan Harry yang masih terpaku ditempatnya.

Harry benar-benar keterlaluan...

-------------------------
Dear this shitty life,

Tebak, apa yang kudapat setelah bangun pada pukul 2 pagi?

Ya, kakakku yang pulang dalam keadaan mabuk berat.

Awalnya aku senang----- karena kukira tuhan telah mengembalikan Harry yang dulu.

Harry yang baik,

Penyayang,

Dan bijaksana.

Yap, ia memelukku dan berkata 'aku mencintaimu'.

Aku senang bukan main,

Tapi aku sadar.

Ia hanya berkata seperti itu hanya saat mabuk. Ha ha ha.

Tak lama, ia mulai mencium bibirku..

Secara paksa...

He stole my first kiss...

MY BROTHER------- STOLE MY FIRST KISS!

Harry benar-benar brengsek...

Ia keterlaluan.. Jeez.. What should i do now?

Can i just.. Die?

Survive ➳ Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang