Samar-samar aku mendengar percakapan Harry yang saat ini sedang bertelfon dengan seseorang.
'Aku tidak tau, Jim! Akan tetapi, dadaku sering sekali sesak!'
'....'
'Persetan dengan penyakit ini!'
'...'
'Whatever. Yang pasti, aku ingin penyakitku sembuh, itu saja.'
'...'
'Kau gila?! Aku tidak bisa berhenti merokok hanya karena penyakit ini, Jim!'
'...'
'Hentikan, Jim! Aku ingin tidur!'
Dan detik itu juga, kulihat Harry memutuskan hubungan telfonnya----- sedangkan aku dibayangi oleh seribu pertanyaan dibenakku.
Penyakit? Penyakit apa? Siapa orang yang bernama Jim? Apa hubungannya penyakit Harry dengan rokok? Kenapa tadi ia bilang dadanya sering sekali sesak? Sebenarnya Harry sedang menderita penyakit apa?
"Violet?" Suara Harry membuyarkan lamunanku. Oh tidak! Karena asik melamun, aku ketahuan olehnya! Ini malapetaka! "Apa yang kau lakukan disini?!"
"Ak-aku..."
"KAU MENGUPING?!"
Aku menggeleng cepat, "Tidak."
"Kau berbohong."
"Uh, eh," sialan! Kalau aku gugup seperti ini, Harry akan semakin mencurigaiku! "Aku hanya tidak sengaja lewat kamarmu."
Ia menatapku sengit dan tertawa renyah, "Lelucon yang bagus, Violet. Ini sudah jam 2 pagi! Seharusnya kau sudah tidur!"
"Aku haus dan ingin mengambil minum didapur-----"
"CEPAT KEMBALI KEKAMARMU ATAU," ia terdiam sejenak dan menatapku dingin. "TANGANKU INI AKAN MEMBUAT PIPI MULUSMU TERLUKA, HUH?"
"B-baiklah.."
Aku pun berbalik dan berjalan menuju kamarku. Masuk kedalam kamar, aku langsung menghempaskan tubuhku keranjang. Pertanyaan-pertanyaan itu masih terngiang-ngiang dibenakku.
Ah, biar kutanyakan hal itu kapan-kapan pada Harry...
Tapi tidak. Tidak mungkin.
Aku yakin bukan jawaban yang kudapat, melainkan bentakkan atau tamparan.
Aku akan mencari tau sendiri...
Ya, tekadku sudah bulat.
***
Keesokan harinya, aku terbangun pada pukul 8 pagi. Seusai mandi, aku turun kelantai bawah dan tidak melihat batang hidung Harry. Mungkin dia sudah pergi, pikirku.
Ini kesempatan yang bagus. Yah, kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang semalaman ini selalu menghantuiku. Tentang penyakit Harry. Aku pun memutuskan untuk masuk kekamar Harry----- mungkin saja disana terdapat surat atau berkas-berkas dokter? Entahlah. Aku ingin mencobanya.
Perlahan, aku masuk kedalam kamar Harry. Ukuran kamar ini sedikit lebih besar daripada kamarku. Dicat berwarna hijau muda, ruangan ini terkesan lebih sejuk dan nyaman. Kamarnya juga tidak terlalu berantakan untuk ukuran kamar laki-laki. Dan disini, aku juga belum menemukan sosok Harry. Mungkin dia pergi pagi-pagi sekali.
Aku mulai mencari berkas-berkas itu dilaci dan lemari Harry. Setelah kurang lebih 20 menit aku mencari, hasilnya tetap sama; nihil.
Aku mulai lelah. Aku duduk dipinggiran ranjang Harry yang dibungkus oleh seprai berwarna biru muda dan menyeka keringatku. Napasku tersengal-sengal.
Namun pandanganku terhenti pada sesuatu berwarna putih yang terletak diranjang Harry----- selembar kertas!
Kuambil kertas itu dan kubaca isinya.
Aku tidak mengerti isi kertas ini----- tapi ada suatu kalimat yang terletak dibagian bawah kertas, kalimat itu dicetak miring dan tebal. Satu-satunya kalimat yang dicetak miring dan tebal.
Pasien yang bernama Harry Edward Styles positif (+) terkena penyakit kanker paru-paru stadium 4.
Dan seketika duniaku hancur dan runtuh disaat bersamaan...
Aku membeku ditempat.
Tidak...
Ini... Tidak mungkin!
***
Huehehehe~ *ketawajahat*Dan kalo ada yg blm ngerti, selama ini tuh yang 'DEAR THIS SHITTY LIFE' itu curhatan2 violet dibuku orangenya:) dan khusus chapter ini aku gabuat karna lagi ga niat. (Maafkan)
Cepet kan updatenya~
Ayo tebak apa reaksi violet~
Apa kelanjutannya? *kedipkedip*
ANYWAY! Baca ya fanfiction baruku (; judulnya : Sexy Bodyguard
Itu ff zayn <3
Tinggal cek diprofilekuuu
VOMMENT(S)
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive ➳ Harry Styles
Fanfiction❝Bisakah aku merasakan kebahagiaan dan kasih sayang? Walau hanya dalam hitungan detik?❞ Cover by @_daunicorn Fanfiction #2 [22th November] © 2014 by Zahwa