Keluar dari ruangan Jim, aku kembali duduk dikursi yang berada didepan ruang rawat Harry. Ia kebetulan baru saja dipindahkan dari ruang UGD menuju ruang rawat. Kondisinya masih kritis dan tidak sadarkan diri.
Kurasakan saku celanaku bergetar. Segera aku merogoh saku dan melihat ternyata handphoneku berdering. Ya, sekarang handphone itu sudah kembali berada ditanganku, itupun karena kondisi Harry yang masih kritis.
Aku mengernyitkan dahiku ketika melihat caller id nya. Niall.
Untuk apa ia menelponku?
"Halo?" Sapaku setelah aku mengangkat telponnya. Kurasakan Niall bernafas lega disebrang sana.
"Violet! Oh my god, aku merindukanmu! Kau kemana saja sih? Kemarin aku sempat menelponmu, dan yang mengangkat bukanmu----- melainkan laki-laki galak. Siapa dia?" TanyaNiall. Pertanyaannya begitu banyak dan bertubi-tubi, membuatku pusing untuk memilih mana yang akan kujawab terlebih dahulu.
Tapi----- tunggu dulu. Tadi Niall bilang apa? Ia pernah menelponku dan yang menjawab seorang laki-laki galak? Harry? Jeez!
"Oh," sahutku seadanya. "Ia kakakku."
Kudengar Niall bergumam tak jelas dan berdeham kecil, "Violet, kau ingat hari ini tanggal berapa?"
"Hm," aku berpikir sebentar. "Tidak. Aku terlalu sibuk. Yang aku tau, ini bulan Januari, bukan?"
"For god sake," pekik Niall. "Kau serius tidak ingat ini tanggal berapa?"
"Tidak."
"Hari ini tanggal 14 Januari!"
"Lalu?"
"14 Januari adalah hari ulang tahunmu, Violet."
"Benarkah?" Mulutku menganga. Bagaimana bisa aku melupakan hari ulang tahunku sendiri? Pasti Niall sudah menganggapku aneh sekarang.
"Tentu saja," Ia tertawa kecil. "Happy birthday, Violet. All the best for you, girl!"
"Terima kasih, Ni," seulas senyum terukir diwajahku. Ternyata masih ada orang yang peduli terhadapku, ya? Kukira tidak ada sama sekali. "Aku----- aku sangat sibuk. I will call you later, i promise. Bye, Niall."
Akupun memutuskan sambungan telpon Niall dan mulai memejamkan mataku. Aku mulai membuat permohonan-permohonan. Inilah yang biasa kulakukan ketika aku sedang berulang tahun. Yah, umumnya----- remaja yang sedang berulang tahun akan mendapat kecupan, hadiah, atau surprise----- aku tidak mendapatkan itu semua. Aku tidak lagi mendapat surprise atau hadiah semenjak kepergian Mom dan Dad.
Jangankan surprise----- ucapan selamat pun tidak pernah. Bahkan Niall adalah orang pertama yang mengucapkan 'happy birthday' untukku setelah sekian lama aku tidak mendengar ucapan itu lagi.
Harry?
Hahaha, khayalan yang bagus, Violet. Ia sama sekali tidak peduli terhadapmu.
Memejamkan mata, aku mulai berdoa didalam hati.
Ya tuhan,
Dihari ulang tahunku ini, aku ingin suatu kebahagiaan...
Tidak macam-macam kok,
Aku hanya ingin Harry selamat,
Aku hanya ingin ia sembuh,
Aku hanya ingin ia bangun dari kondisi kritisnya,
Aku hanya ingin ia berhasil mengalahkan penyakit ganas yang sedang menjalar disekujur tubuhnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive ➳ Harry Styles
Fanfiction❝Bisakah aku merasakan kebahagiaan dan kasih sayang? Walau hanya dalam hitungan detik?❞ Cover by @_daunicorn Fanfiction #2 [22th November] © 2014 by Zahwa