Tatapan mata

5.3K 81 1
                                    

Elang pov_

Kriiuiukk.. kriiuuiik.. kreeeuikk..

Yah, itu suara perutku.. aku melirik jam tangan yg ada di pergelanganku.

Ternyata waktu menunjukkan pukul 14.45 wib, pantas saja Anaconda2 yang ada dalam perutku nyaris merobek lambungku, ternyata waktu makan siang sudah lewat.

Ku raih tas milikku, dan bergegas keluar sekolah, dan berfikir lebih baik aku singgah di salah satu supermarket, mengingat bulan ini aku belum belanja keperluan dapur..

Ia, memang aku seorang pria, tapi aku terbiasa memasak makanan untuk ku sendiri.

Kadang terbesit dalam benakku, mengapa aku tidak menjadi pria lajang atau seorang duda, yang notabene nya, harus mengurus segala hal sendiri.

Sebenar nya aku sudah menikah, hampir 3 tahun yang lalu, tapi, ketika hubungan pernikahan kami baru berjalan sekitar 10 bulan istriku memilih melanjutkan pendidikan di luar negri, mengingat tugas nya sebagai pewaris tunggal dari " Milendru group " .

Yah, aku memang seorang menantu dari sepasang pebisnis kaya yaitu " Briyan William milendru & Rayana isabel, yang sebagai nyonya milendru..
Orang Tua dari istriku " Selandra Milendru "

Tidak jarang mertuaku memintaku untuk bekerja di salah satu anak perusahaan nya, karna menurut nya aku yang hanya seorang guru ini tidak pantas untuk kalangan mereka.

Sambil mengingat2 dan sedikit melamunkan kisah pernikahanku, aku berjalan menyisiri supermarket, mencari-cari yang ku butuh kan.

" Bruuaaakk.. "

Aku tersadar dari lamunan ku, ternyata, tidak sengaja menabrak seorang wanita, ia sedang menjinjing kardus2 snack, tinggi hingga menutup pengelihatan nya.

" Dia pasti salah satu kariawan di supermarket ini " batinku

Aku sedikit berjongkok di hadapan nya, kemudian..

Maaf.. saya tidak sengaja menabrak anda nona, mari saya bantu "

Dengan sigap, segerah ku bantu wanita itu, memungut bawaan nya yang berhamburan.

Mendengar Ucapan ku, ia langsung mengangkat wajah nya, menatapku.
Tanpa sengaja, kami saling bertemu pandang

" Mata yang indah " ucapku dalam hati.

Seketika wanita sadar, dan langsung memalingkan pandangan nya.

" Eh, tidak apa2.. ini salah saya yg tidak berhati-hati " kata nya, dan segera memungut snack yang berhamburan di lantai.

" Mari.! Saya bantu " aku sedikit bersikeras untuk membantu nya.

" Tidak usah tuan, ini kerjaan saya " ucap nya.

Karna tergesa2, tanpa sengaja tangan kami saling terpaut satu sama lain, dan kembali saling menatap.

Persekian detik, ia sadar, dan langsung menarik tangan nya.

" Maaf tuan.. saya permisi dulu " ucap nya, langsung pergi meninggalkan ku yang masih terpaku menatap nya, dan hilang di antara rak2 toko yang berbaris rapi.

" Tatapan itu mengingatkan ku pada seseorang " gumam ku.

Aku pun berbalik, dan langsung menuju kasir untuk membayar belanjaan ku.

Autor pov_

Tidak terasa, matahari telah condong kebarat, waktu menunjungkan waktu 16.30..

Selia segera menuju loker untuk menganti seragam.

Yaps, selia memang hanya bekerja sampa sore, karna selain mengisi waktu, karna sampai saat ini belum di karuniai keturunan, dia juga tidak ingin, kewajiban nya menjadi seorang istri, yg harus selalu stay setiap saat suami nya membutuhkan nya.

Setelah mengayunkan sepeda nya sekitar 45 menit, selia sampai di apartemen nya.

Hendak ingin membuka pintu apartemen, ternyata pintu sudah tidak terkunci.

" Siapa di dalam? Apa mas hendra sudah pulang? " Gumam nya dalam hati, saraya masuk ke dalam apartemen nya.

" Tidak ada orang " ucap nya sambil memperhatikan isi rumah.

Tiba2 ada sesuatu yang menyentuh kaki nya, dari bawah meja makan.

" Aaaaakkrrggg " teriak nya sekuat tenaga nya

" Ternyata, kau sudah pulang menantuku "..

Mendengar suara itu, selia langsung menunduk, melihat di bawah meja.

" Astaghaa ibuuu, apa yang ibu lakukan di situ? Mari saya bantu keluar.! " Selia meraih tangan ibu mertua nya, hendak membantu untuk keluar dari kolong meja.

" Eh.. anu, tadi ibu menjatuhkan cincin ibu, ketika hendak menyiapkan makan, tapi sudah ketemu kok " ucap wanita paruh baya itu, yang tidak lain ibu dari hendra, suami selia.

" Aduuh, kenapa harus repot2 ibuu? lia bisa melakukan nya " ucap selia, sambil membawa ibu mertua nya duduk di sofa yang berada di ruang TV.

" Tidak, kau tidak boleh terlalu kelelahan!.. klo kau harus mengurus semua nya, kapan kau ada waktu membuatkan ku cucu.? Aku sudah sangat ingin menggendong cucu "

Raut wajah selia berubah lesu, mendengar ucapan ibu mertua nya.

" Sudah, jangan terlalu banyak melamun, sana mandi.! Setelah itu temui ibu di meja makan! Ada yang ingin ibu berikan kepada mu " Kata mertua nya, seraya berlalu meninggalkan selia

****

Nanggung ya.?
Lanjut gih, part selanjut nya.!

Heppy reading.!




Semoga readers, bisa bantu suport dengan menvote bacaan ini.

Yg punya keluhan ato punya saran, boleh langsung di sampaikan di kolom komentar, ato DM ade autor.

Boleh follow ig ade autor @QcVriiskhyaa_ auto follback deh..

Qt bisa shareing2 mengenai kelanjutan kisah Selia & Elang.
Yuk.. yuk.!

See you 😘

" Penghianatan terindah "  -  Selia Dan ElangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang