Chapter 49

10.2K 273 9
                                    

WARNING! ADULT AREA 17+

DIKARENAKAN CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA DENGAN TULISAN YANG SANGAT DETAIL, DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA DIBAWAH UMUR MELEWATINYA!

TERIMA KASIH!

🎶5SOS - She's Kinda Hot

•••

Suara ledakan petasan tidak membuat kedua orang itu melepaskan pangutannya. Ciuman semakin dalam seiring melemahnya ledakan dan langit diakhiri sisa-sisa asap.

Tangannya melingkar pada leher lelaki itu, membuka mulutnya untuk memberi akses agar lidah pihak satunya menelusup masuk.

Suara cecapan mengisi keheningan. Teriakan beberapa orang menikmati petasan dihiraukan begitu saja karena sepasang kekasih itu masih menyatukan bibir mereka.

Selang beberapa menit karena kehabisan nafas, Justin menarik mundur kepalanya. Menatap wajah gadisnya yang memerah kemudian Devlin menyembunyikan wajahnya didada bidang lelaki itu.

"Terima... kasih.." gumamnya pelan.

"Hm?" Justin mengusap punggung terbuka gadis itu. "Apa yang Nona katakan?" Senyumnya tertahan.

Devlin mendongak, ekspresinya cemberut dengan pipi menggembung. "Tidak ada pengulangan."

"Mana boleh begitu?" Sebelah alisnya terangkat seraya menggendong tubuh Devlin didepannya. "Saya sungguh tidak mendengar apa yang Nona katakan tadi."

"Kau!" Mata Devlin melotot yang tampak lucu dimata Justin. Lelaki itu mengecup ujung hidungnya lalu terkekeh.

"Apakah Nona suka dengan kejutan yang saya buat untuk Nona?" tanya Justin seraya melangkah mundur secara perlahan, duduk disebuah kursi dengan Devlin yang masih berada dipangkuannya.

"Aku sangat menyukainya." Devlin tersenyum lebar. Ia mengelus rahang Justin dengan lembut sehingga lelaki itu menutup mata menikmatinya. "Terima kasih."

Justin membuka mata dan bersitatap dengan netra biru itu. Keduanya saling tersenyum dan perlahan kepala Justin menunduk, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

Sesuatu yang kenyal menyentuh permukaan kulit lehernya. Devlin menahan nafas ketika merasakan sebuah gigitan kecil.

Jika hal tersebut diteruskan, maka selanjutnya bisa ditebak apa yang akan terjadi.

"Aw!" Devlin meringis ketika Justin menggigit lehernya seperti vampir. Memang gigi lelaki itu ada dua yang runcing, menancap sedikit di kulit lehernya. "Mengapa kau suka sekali menggigit disitu!"

"Karena begitu menggoda tentunya." bisik Justin ditelinganya kemudian menarik kepalanya kebelakang, terkekeh saat menemukan ekspresi sebal yang ditunjukkan gadis itu.

"Gerah, aku ingin mandi dulu." Devlin berusaha turun dari pangkuan Justin namun lelaki itu menahannya. Keningnya mengerut. "Apa sih?"

"Bagaimana jika mandi bersama?" Tatapan Justin berubah menggoda.

Kedua pipi Devlin bersemu dan gadis itu berdeham. Ia bergaya seperti tengah berpikir kemudian menatap manik cokelat lelaki didepannya tersebut. "Hm okay. But, no sex, no--"

Mendengar itu, Justin mengernyit tak suka mendengar kalimat 'sex' yang diucapkan gadisnya lalu meralatnya. "Making love."

"Ow," Devlin menutup mulutnya kemudian terkekeh. "Okay, sorry. No making love, not touch the intimate part, and we just take a shower. Deal?"

The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang