Perjalanan dan rintangan

250 7 0
                                    

"Berani berbuat, berani tanggung jawab. Pikirkan matang-matang sebelum kamu bertindak"

* * * * *
25 September 2019, satu komando mahasiswa menyerukan pelajar untuk berdemo ke Jakarta, tepatnya ke Gedung DPR RI Senayan, Jakarta. Semua pelajar se-jabodetabek berbondong-bondong menuju gedung DPR RI termasuk teman-teman di sekolahku.

"Buset, temen temen gua pada kesana, gua jadi pengin ikut kesana, tapi sama siapa ya? " gumamku penuh tanya. Lalu Aku mengajak teman-temanku untuk bergegas kesana karena hari mulai sore.

Rudi, si tukang molor, pelongo dan Ejeng yang apatis aku ajak pergi kesana. "Bro, lu lagi dimana? Buruan ikut demo ke Jakarta sekarang" Aku mengirim pesan via Whatsapp kepada mereka. "Hah? Demo?? Ayo buruan" jawab Rudi antusias. "Ah ngapain demo, ngabis-ngabisin duit. Mending molor di imah" jawab Ejeng tak peduli. "Yaudah yang mau ikut buruan ke sekolah gua tungguin" jawabku sedikit emosi.

Kemudian si Rudi bergegas menuju sekolah untuk menemuiku dan Ejeng yang tidak peduli tetap dirumahnya.
15 menit kemudian... "Bro, buruan gas kita ke stasiun sekarang!" ucap Rudi yang tiba-tiba datang dan mengagetkanku. "Lu bawa duit berapa bro? Kan naik kereta mahal! " jawabku. "Tenang, gua ada delapan ribu" jawab Rudi dengan santainya.

"Busett!! delapan ribu naik kereta pulang pergi mana cukup anjir! " jawabku dengan kesal. Aku kaget dan emosi dengan Rudi yang nekat ke luar kota tetapi hanya membawa uang sepeser. "Yaudah gua ada duit cukup terus ada kartu buat naik kereta dan ada saldonya kayanya sih cukup buat pulang pergi naik kereta" ucapku dengan sedikit pasrah.

Kemudian kami bergegas menuju Stasiun Cilebut berboncengan naik motor.
Sampai di stasiun, kulihat banyak anak STM lainnya berbondong-bondong menuju Jakarta juga. "Bro, jaket pake, ati ati banyak sekolah musuh" ucap Rudi ketakutan.

Kami yang masih memakai baju sekolah bergegas memakai jaket untuk menutupi almamater sekolah kita. Di dalam kereta, ada mahasiswa yang mengajak ngobrol kami dan mereka tahu bahwa kami berbondong-bondong menuju Jakarta.

"Nanti kita turun di Stasiun Palmerah, ikutin gua aja. Lu anak STM kan? Tenang, banyak anak STM lainnya juga udah disana" ucap mahasiswa berambut panjang dan memakai rompi bertuliskan '#ReformasiDikorupsi'.

Demo PelajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang