xvii

5.5K 696 122
                                    

Hallo, selamat pagi pemirsa.
Kembali bersua dengan saya di...

Di akun ini.

Sebelumnya mau minta maaf kalo cara penyampaiannya makin gak jelas. Entahlah, otak ini kenapa.

Oke, hepi baca

~•~

Kepalanya tertopang, rasa pusing yang sejak pagi menemaninya kian menjadi. Semua penjelasan dosen sama sekali tak masuk ke otak, seluruhnya telah dirampas oleh rasa pusingnya.

“Baek, kau baik?” tanya lucas, dia pandangi sobat kecilnya yang sedari tadi diam.

Yang ditanya hanya mengangguk singkat, tak ingin membuat Lucas khawatir.

“jangan bohong, wajahmu pucat loh” ujar lucas sekali lagi, tak mau percaya jawaban Baekhyun. Mana percaya dia kalau kenyataannya sobatnya itu kelihatan sedang tidak dalam keadaan baik.

“sshh… berisik kau” si kecil mendorong kepala Lucas yang mendekat ke arahnya.

Pria tinggi itu berdecak kesal. Akhirnya dia kembali mengalihkan pandangannya pada sang dosen namun matanya akan sesekali menengok pada Baekhyun.

Pukul dua belas, jam kuliahnya usai. Baekhyun masih duduk di tempatnya dengan kepala tertunduk.

“Baek, ayo pulang. Kau mau di sini terus sampai malam?” kata Lucas seraya bangkit dan menyangklong ranselnya.

Baekhyun tak menyahut, pria mungil itu masih setia pada posisinya. Kening Lucas mengernyit dalam. Dia dekati sobat kecilnya, bahu kurus si kecil dia jawil,

“Ya Tuhan Baekhyun!” teriaknya.

Pria mungil itu tak sadarkan diri.

Seisi kelas yang memang belum keluar menoleh pada Lucas. Mulut mereka mengangah melihat salah satu teman kecil mereka pingsan.

“Baek, bangun hey! Jangan bercanda. Baekhyun!” Lucas menopang badan lemah itu, pipinya ditepuk pelan. “Baekhyun”

“bawa ke ruang kesehatan bodoh! Dia pingsan!” bentak Jaehyun, dirinya gemas ingin meninju wajah Lucas.

Setelahnya Lucas langsung menggendong Baekhyun ala brydal. Ludahnya tertelan kasar saat mengingat bahwa dirinya berada di lantai empat dan tak ada lift.

“kenapa behenti?! kalau kau tak sanggup menggendongnya biar aku saja” Jaehyun yang kepalang gemas akhirnya merebut Baekhyun dari gendongan Lucas, “punya teman bodohnya tak terkira” lanjutnya mendumal.

Dia bawa pria yang sudah berhasil mengobrak-abrik hatinya itu menuruni tangga, tak mempedulikan kalau kakinya akan sakit nanti.

“walau aku tak bisa memilikimu setidaknya aku bisa tetap perhatian terhadapmu” gumam pria tampan itu. Ada sesak diantara rasa senangnya. Senang karena bisa berguna untuk teman tercintanya.

Lucas mengikuti di belakangnya sambil mendial nomor Chanyeol. Tas si kecil dia sangklung di depan dada.

“kalau gendong, gendong saja tidak perlu macam-macam” tukasnya, melirik sinis Jaehyun yang pandangannya tak bisa teralih dari wajah pucat Baekhyun yang masih terlihat cantik.

“diam kau kampret!” desis Jaehyun tanpa melirik Lucas.

Lucas mempraktekan gaya meninju pria di depannya. Kesal sekali dia.

Si kecil dia tidurkan di atas brangkar secara perlahan, seolah takut sedikit gerakan keras saja dapat melukai si kecil.

“sudah, keluar sana” usir Lucas, menarik bahu Jaehyun agar menjauh dari tempat Baekhyun sekarang terbaring.

Marry Your Young Bro [ChanBaek] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang