Prolog

108 10 2
                                    

Apa yang perlu diseriuskan dalam pernikahan? Fakta bahwa kamu bertanggung jawab atas hidup orang lain? Seolah mereka tidak bisa hidup dan mempertanggungjawabkan hidupnya sendiri. Pada dasarnya setiap pria dan wanita menikah untuk menguntungkan satu sama lain. Bahkan, terkadang aku mulai meragukan batas kewajaran dalam pembagian peran rumah tangga. 

Untukku wanita biasanya memiliki peran yang lebih besar dan tinggi. Mereka bisa melakukan segala hal dan itu mengerikan. Terutama jika istrimu adalah Dia.

Tidak ada yang istimewa dari pernikahan. Tidak, sampai seseorang harus mempertimbangkan segala hal sebelum melakukan pernikahan. 

Terutama aku. Aku berbicara bukan untuk mencari masalah atau mengkampanyekan sesuatu. Aku berbicara atas dasar prinsip ku sendiri. 

Bagiku pernikahan adalah hubungan simbiosis yang biasa. Aku tidak mau hidup dalam lingkaran budaya dan menikah untuk memenuhi salah satu ekspektasi orang lain. Aku hidup untuk diriku sendiri, dan wanita kriteriaku hanya yang memiliki hal itu juga di dalam dirinya. 

Aku tidak ingin membangun keluarga. Tidak juga menginginkan cinta. Aku hanya ingin bersama seseorang yang bisa kuajak bermain-main sampai aku mati. 

Jenis pernikahan yang kuinginkan adalah melakukan hal-hal menyenangkan bersama selamanya. 


°°°

".. Kamu dengan jelas tahu bahwa aku hanya ingin bermain-main, tetapi masih menerimanya. Jika kamu benar-benar ingin tahu apa alasanku melamarmu—itu karena hanya kamu yang tidak akan terluka olehku. Dan juga aku tidak takut jika aku melukaimu.."

"Tidak berubah sama sekali. Dulu atau sekarang. Kamu tidak pernah dewasa. Aku juga menerimanya hanya untuk satu syarat—kamu hanya boleh mengatakan 'Tidak' sejumlah lima kali dalam pernikahan kita. Take it or leave it"

"Tidak masalah. Jadikan aku kacung sesuka hatimu. Dan satu lagi, aku tidak akan takut membunuhmu dengan cintaku—jika kamu mencintaiku aku akan tahu itu. Jadi kuingatkan dari sekarang, jangan berharap apapun dariku"

°°°



Cinta? Dia dan aku sama-sama telah kehilangan konsep itu dalam hidup kami.

Tapi bagaimana tidak, ternyata kami tidak mengetahui bagaimana perasaan kami sendiri.

"Please, let me play another song. For the sake of learning"

 For the sake of learning"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Notes :

Ini sungguh kisah romansa. Saya dengan kisah cinta? Jangan berharap banyak—sebenarnya untuk apapun itu jangan berharap banyak, ekspektasi nya jangan lebih dari karya buatan anak SD, ya :')

Izinkan saya publish ini untuk mengasah kemampuan saya. Konfliknya ringan-ringan dan sedikit drama. Alurnya mungkin akan sedikit maju mundur juga. Terimakasih jika mau mampir, jika tidak juga tidak apa-apa, sih. xixixixi

Thngy

Ludic L-(ove)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang