02| Hubungan

10 4 0
                                    

Now Playing: X1-Ma ㅡ Produce X 101

-o0o-

[BAGIAN NOL DUA]
"Tidak ada yang tahu seperti apa awal dari sebuah hubungan, bisa berawal dari hal baik, atau hal buruk, tergantung seperti apa kau ingin melanjutkannya."

-o0o-

DIA merasa seperti terlempar kembali ke masa lalu. Masa di mana semuanya tampak indah, namun saat ini semuanya ingin ia kubur dalam-dalam. Dia tak ingin mengingat semua itu.

Kecelakaan itu. Kecelakaan itulah yang telah merenggut pertemuan mereka. Jika saja saat bus itu tidak mengalami kecelakaan, mungkin Alda bisa melanjutkan pertemuan itu, lalu memberikan sesuatu yang memang miliknya.

"Heh!"

Samudra melambaikan tangannya di depan wajah Alda, membuat jiwa Alda kembali pada tempat yang seharusnya.

Respon pertama yang Alda berikan adalah, menggelengkan kepala. Sembari memegang kepalanya, ia bertanya, "apa?"

Samudra memutar bola matanya, lalu pergi meninggalkan Alda.

-o0o-

Suara dari halaman buku yang dibalik memenuhi kamar Alda. Sedari tadi remaja perempuan tersebut belajar, hanya sekedar membaca materi tadi siang, lalu materi esok hari.

Namun, tiba-tiba dering dari ponselnya membuat ia kaget. Dengan agak kesal, ia membuka ponselnya. Oh, ternyata ada pesan masuk dari Utara, sahabatnya.

WhatsApp

Utara: Al

Alda: Apa?

Utara: Gue mau pindah, ikut bokap gue yang nikah lagi

Alda: Ha? Om Chandra mau nikah lagi?
Alda: Sama siapa?
Alda: Pindah ke mana?

Utara: Banyak tanya dah lo
Utara: Nanti juga tahu

Alda: Iya iya

Dibantingnya perlahan ponsel berwarna merah itu ke atas kasur. Dia agak kesal dengan sikap Utara yang baginya menyebalkan.

Alda bangkit dari kasurnya, berjalan menuju meja belajar dengan beberapa gumaman. "Terus maksudnya ngasih tau itu apa? Gak guna. Ditanyain juga, malah gitu, dasar aneh. Untung aja gue pernah suka, kalo gak? Udah gue apain tuh orang dari jaman kapan tau. Ngeselin!?"

Baru saja, pantat Alda menyentuh permukaan kursi, tapi lagi-lagi benda pipih itu berdering. Membuat Alda melontarkan beberapa kata kasar yang sedikit ia perhalus.

Tombol power ia tekan, lalu terteralah sebuah pop up pesan dari aplikasi WhatsApp yang bertuliskan: 'Gue di depan rumah lo, cepet keluar!'

Tanpa melihat nama si pengirim, Alda berlari keluar kamar.

-o0o-

"Sam."

Alam akhirnya memutuskan untuk melepas keheningan yang tengah melanda di dalam mobil Samudra, dengan perasaan sedikit takut. Takut tidak dihiraukan.

 𖥨ํ∘̥⃟⸽⃟🕛AᴋʜɪʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang