Forced (END)

1.2K 51 11
                                    

Chaminha 🌹 ( 14/1/2021)

Warning for the typo. Not edit

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
{jimin}

Hampir 10 tahun kita bersama melalui suka mahupun duka. Jika aku bertanya mahukah kau bersama denganku hingga ke akhir hayat  kau akan setuju ? Kadang-kala aku terpikir seperti apa hubungan kita sebernannya ? Kawan ? Atau lebih ? Aishh aku terlalu banyak berharapkan ? Maaf, maaf untuk semuanya. Kau sudah menjalani hidup yang berat . Tapi ia semakin berat seiring umur kita bertambah. Terutamanya ketika kau bersamaku.

Jeongguk ah , jika betul kau terpaksa menghadapi diriku yang sering berada disekitarmu . Aku mohon beritahuku jika kau terpaksa melakukannya . Jangan buat aku merasa aku ini manusia yang jahat. Aku tahu perasaan itu tidak boleh dipaksa . Jadi aku mohon beritahu aku . Maka aku akan bergerak melangkahkan kaki ku kebelakang dengan cepat sebelum aku semakin jatuh ke arah mu. Jadi mari, mari kita berhenti. Berhenti buat aku melangkah kearahmu. Jebbal

——————————————————————-

"Jimin hyung !" Tegur jungkook yang dari tadi melihat jimin termenung di balkoni sendirian

"Hyung ? Gwaenchanha ?" Balasnya lagi.

"Uh ? Wae ? Nan gwaenchanhayeo " kata jimin menunjukkan senyumannya. Mungkin jika orang yang tidak mengenali dirinya akan percaya atau terbuai dengan senyuman itu. Jimin. Kau terlalu kuat.

" hyung- " jungkook bergerak duduk bersebelahan dengan jimin lalu menarik tangan kecil jimin dan menggengamnya dengan erat.

" aku sudah mengenalmu lama hyung. Aku mohon berhenti menyimpan perasaanmu seorang diri. Apa guna aku disini ? Kita sudah berjanji bukan ? Aku akan menjagamu mulai sekarang" katanya dengan suara yang lembut . Jungkook melihat dan mendalami mata jimin yang tersirat penuh luka.

"Jungkook ah . Hyung baik je , tak ada apa yang berlaku arrachi ?" Jimin meyakinkan lagi

Grab

Jimin terkejut mendapat pelukan erat dari jungkook . Dia bergerak membalas pelukan jungkook dan mengusap badan belakang jungkook perlahan.

" hyung kau tahu bukan? Aku .... akan sentiasa berada disisimu ?"

"Jungkook , kalau. Kalau kau tak yakin dengan ini . Balik lah ke korea hum ? Jangan menambah kebencian orang lain terhadapmu. Biarkan aku sendiri oky"

"Shirreo !" Gertak jungkook memegang kedua bahu jimin erat.

"Aku tidak pernah merasa terpaksa ! Aku menyayangimu seadanya . Jangan pernah percaya apa yang orang kata . Mereka hanya melihat, tapi dia tidak tahu apa yang sebernannya perasaanku. Aku hanya gugup.... ya. Gugup " tiba ii raut wajah jungkook bertukar kekok. Terlihat samar ii telinganya yang merah.

"Gugup ? Kau gugup sebab apa kook ?" Soal jimin hairan. Kenapa jungkook perlu merasa gugup dengannya. Bukan ke mereka sudah 10 tahun membesar bersama ?

"itu-itu sebab aku... Ya aku.. Hm.. " jungkook memutar otaknya mencari idea untuk menjawab soalan jimin. Ishh kan lagi tambah gugup macam ni.

"kau ....?" jimin memandang jungkook meminta dia menyelesaikan ayatnya

"lapar ! Ya ! Aku lapar hyung , kajja ! Kita pesan makanan" jawab jungkook lalu menarik lengan jimin masuk ke dapur

"tapi , kook ? Bukan ke kau baru je makan tadi ?"

"ah? Ah! Aku lapar lagi hehehe"

"ck , dasar"

"mian hyung aku belum berani jujur tentang perasaanku"

GoodBye 💦 [ KM ]Where stories live. Discover now