"Jadi, bagaimana Baek?"
"Guru Lee memintaku dan Jongin untuk gabung kedalam grup chat nya, Yeol. Kau lihat ini,"
Baekhyun menunjukkan grup chatnya bersama member yang ingin di debutkan digrup yang baru tersebut. Pada awalnya, Baekhyun sangat ingin menolak untuk bergabung. Tetapi, ia berfikir tidak ada salahnya untuk melihat keadaan dulu. Toh, nantinya ia akan bisa menyuarakan pendapatnya dan Jongin.
"Kau yakin?"
"Chan. Kau seperti tidak mengenal guru Lee saja, haha. Pasti dia akan meminta kita semua untuk menyuarakan pendapat kita. Dan disitulah aku akan menyuarakan pendapatku, dan aku juga sudah berbicara pada Jongin."
"Aku hanya—"
"Kau akan selalu ada untukku kan?"
"Hm,"
Chanyeol mengecup kepala Baekhyun yang masih beraroma strawberry tersebut. Bayangan buruk selalu datang padanya, tetapi Chanyeol tidak pernah menceritakan kepada Baekhyun. Chanyeol memeluk posesif kekasih mungilnya itu. Chanyeol membenci sifat Baekhyun yang tidak enakan dengan orang yang sudah membantunya, selalu begitu.
Mereka masih asik dengan dunia mereka berdua, melepas rasa rinduk dan saling memeluk secara posesif. Akan tetapi, momen itu hanya terjadi sebentar dan ia kembali dihubungi oleh guru Lee. Baekhyun sebenarnya juga memiliki firasat yang tidak enak, tetapi Baekhyun berusaha untuk menepis sisi negatif dan mencoba untuk memikirkan sisi positif saja.
"Siapa?"
"Guru Lee,"
Baekhyun dan Chanyeol saling menatap, dan Chanyeol memberikan anggukan tanda ia akan memberi Baekhyun waktu mengangkatnya. Sembari Baekhyun menelfon dan sibuk dengan ponselnya, Chanyeol memesan makanan untuk mereka berdua.
Chanyeol mencoba menghubungi manager-nim nya untuk memesan makanan. Chanyeol melihat Baekhyun sedikit gelisah, dan sedikit memberikan Baekhyun waktu untuk berurusan dengan 'hal baru' itu.
Chanyeol pun menuju dapur untuk menyiapkan beberapa hidangan sampingan selagi makanan yang ia pesan datang.
Tidak lama untuk menunggu, manager-nim datang membawa makanan untuk mereka.
"Lain kali pergilah sendiri, Yeol! Aku banyak urusan, kau tahu!"
"Ck, manager-nim selalu menjadi yang terbaik untukku, haha"
"Selalu saja pujianmu seperti itu. Yasudah aku pergi, hm kau bersamanya?"
"Hm? Oh, iya. Ada apa?"
"Hm, jaga dia, Yeol. Aku pergi,"
Chanyeol sedikit bingung dengan managernimnya yang tiba-tiba menjadi aneh itu. Chanyeol membawa makanan kesukaan mereka berdua ke meja makan, dan menghampiri Baekhyun. Chanyeol melihat bahu Baekhyun sedikit tegang, seperti ada yang tidak beres.
Dengan pelan, Chanyeol menghampiri Baekhyun dan menyentuk perlahan pundak Baekhyun. Tidak ada respon, Chanyeol melihat Baekhyun sedang menelfon. Ketika akan beranjak dari sofa itu, tangan Chanyeol ditahan oleh Baekhyun dan digenggam sangat erat.
Chanyeol bisa merasakan kalau tangannya Baekhyun sedikit dingin dan seperti ketakutan.
Chanyeol lebih memilih untuk tetap disana dan menggenggam balik tangan Baekhyun. Mengusap dan seperti memberikan kekuatan, menyalurkan kekuatan untuk kekasih mungilnya itu.
Chanyeol tidak tahu apa yang Baekhyun bicarakan di telfon, dan Chanyeol mencoba untuk memeluk bahu itu dan meletakkan dagunya dibahu Baekhyun.
Keadaan ini berlangsung cukup lama, Chanyeol sesekali menenangkan Baekhyun dan memberikan kecupan –kecupan pelan di kepala Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS LOVE - CHANBAEK
Fanfic" Love is Love " Semua berasal dari kata 'nyaman' dan 'teman'. Tidak menyadari kehadirannya, tetapi terlalu naif untuk mengakui bahwa telah jatuh kedalam cinta itu sendiri. • • • • • Kumpulan dari beberapa fiction tentang Chanbaek yang dijadikan sat...