7 tahun kemudian
Chanyeol berjalan dengan langkah tegapnya menuju ruangannya. Semua pegawai disana, menundukkan kepala tanda hormat, ada yang memandanginya dengan tatapan memuja, ada juga yang memandanginya dengan tatapan segan.
Dalam seiring berjalannya waktu setelah tamat dari Universitasnya, Chanyeol berhasil membuat nama perusahaan ayahnya meroket naik. Tidak ada satupun yang tidak mengetahui CEO muda dan tampan satu ini.
Semua wanita bahkan rela menjual diri mereka untuk mendapatkan CEO muda satu ini. Tetapi, Chanyeol tidak tertarik dengan namanya wanita, dan ia pernah berkata kepada sang ayah,
"Aku tidak tertarik sedikitpun dengan wanita, ayah. Banyak yang harus aku pikirkan, dibanding harus memikirkan wanita."
Ya, kira-kira begitulah tanggapan tegasnya. Tak heran, jika dalam satu tahun Chanyeol menjabat, sudah bisa banyak membeli dan bekerja sama dengan perusahaan asing maupun lokal.
Tok Tok Tok
"Masuk."
"Cih, CEO sombong."
Chanyeol memberhentikan pekerjaan sebentar, dan beralih kearah pintu.
"Sehun? Kapan kau datang?"
Lelaki yang bernama Sehun berjalan mendekati teman lama nya, sekaligus rekan kerjanya.
"Kemarin. Aku sudah menghubungimu padahal, Park. Kau terlalu sibuk, ckck."
Sehun menghempaskan badannya ke sofa yang berada diruangan itu. Chanyeol menghampiri Sehun dan memanggil sekretaris pribadinya.
"Sekretaris Kim, tolong buatkan kopi dan teh untuk tamu satu ini."
Sekretaris Kim keluar mematuhi perintah sang atasan. Atensi Chanyeol beralih kembali ke sahabat lama nya ini, sudah hampir satu tahun tidak mendapat kabarnya.
"Ada apa sekarang?"
"Ayah memindahkanku ke perusahaan di Busan."
"Kau bercanda?"
"Tidak. Aku serius, idiot. Perusahaan nya yang di China sudah aku buat sukses dan sekarang Tuan Kim yang menjabat disana."
"Lantas kau dipindahkan ke Busan untuk perusahaan yang lebih kecil?"
"Ya, dengan tujuan agar aku bisa menaikkan nama cabang perusahaannya disana. Dia gila."
Chanyeol hanya menganggukkan kepalanya, antara kagum dan kasihan dengan Sehun. Ingat sekali, ketika pertama kali ia dipaksa untuk mengurus cabang perusahaan ayahnya di China, dia sangat menolak dan berakhir diancam dan dipaksa oleh ayahnya. Berjalannya waktu, perusahaan di China stabil dan jauh dari kata bangkrut.
Ayahnya Sehunn sangat bangga pada anaknya sendiri. Padahal, jika dilihat perusahaannya disana hampir dikata akan bangkrut, karna banyaknya penggelapan dana yang dilakukan oleh beberapa pegawai disana. Sungguh malang nasibmu, Sehun.
"Kapan kau akan kesana?"
"Mungkin lusa. Aku harus meng-survey kondisi disana dan melaporkan pada ayah."
"Bukankah disana cabang yang baru?"
Sehun hanya menganggukkan kepalanya, dan pintu ruangan Chanyeol terbuka. Minuman yang dibawa oleh sekretarisnya pun tiba.
"Minumlah, setidaknya pikiranmu akan tenang."
Chanyeol berjalan ke meja nya kembali dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
"Kapan kau akan kesana lagi?"
Chanyeol berhenti mengetik dilaptopnya setelah mendengar pertanyaan Sehun. Sudah hampir lima tahun dia tidak berkunjung kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS LOVE - CHANBAEK
Fiksi Penggemar" Love is Love " Semua berasal dari kata 'nyaman' dan 'teman'. Tidak menyadari kehadirannya, tetapi terlalu naif untuk mengakui bahwa telah jatuh kedalam cinta itu sendiri. • • • • • Kumpulan dari beberapa fiction tentang Chanbaek yang dijadikan sat...