39

10K 639 13
                                    

Kali ini Exa sudah kembali ke lokasi KKN, ia sudah diantar oleh Keanu pagi-pagi sebelum berangkat bekerja.
Begitu sampai di desa, ia langsung disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengembangkan infrastruktur desa dengan teman-teman sekelompoknya.

Sehari setelah kembali ke desa, siang ini Exa sedang duduk di sebuah pendopo bersama Nesta, Akbar, Erro, Kafian dan Arliya setelah mereka selesai mengajar anak-anak di desa. Sementara Liana sedang ke toilet.
"Eh Xa, mumpung aku gak lupa nih kemaren pas aku ketemu anak kelompok rumah sebelah si Billy dia titip salam ke kamu tuh," ucap Arliya santai sambil duduk bersila.

Exa mengerutkan kening.
"Billy siapa sih? Baru denger aku,"

"Itu teman seprodinya Liana, yang orangnya tinggi putih,"

"Gak tahu aku."

Erro yang mendengar menggeleng.
"Naksir kali dia sama Exa, gak pernah kali dia ketemu suaminya Exa. Kalau ketemu paling langsung ciut,"

"Emang suami Exa kenapa sampai bisa bikin ciut?" tanya Nesta penasaran.

"Ya dilogika aja, suami Exa kan badannya tinggi kaya gitu, muka juga di atas rata-rata, aku aja sebagai laki-laki auto minder," jawab Erro.
Mereka tertawa mendengar jawaban Erro.

"Ya gimana, istrinya aja begini." sahut Arliya.

"Eh anyway aku penasaran nih. Bar, kamu punya pacar gak sih?" tanya Nesta.

"Ada," jawab Akbar santai.

"Napa, Nes? Mau gebet Akbar?" tanya Erro meledek.

"Sembarangan! Ya kan penasaran aja, Akbar itu kan orang yang aktif gila, ikut BEM lah, UKM lah, UKF lah, panitia event juga dia ikut, sempet gitu pacaran?"

Akbar tanpa berpikir.
"Sempet gak sempet sih, kebetulan kami kan cuma tetangga. Dia temanku dari masih piyik, paling enggak harus sama-sama ngerti,"

"Oh, kuliah dimana dia, Bar?" tanya Exa penasaran.

"Di univ kita juga kok, dia ambil Sasing juga. Tapi masih maba,"

"Kepo aku, lihat dong pacar kamu, Bar," sahut Arliya.

Akbar terlihat mengotak-ngatik ponselnya.
"Nih,"

"Ihhh cute gini Bar," seru Exa gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihhh cute gini Bar," seru Exa gemas.

"Widiiih, sibuk begini si Akbar pinter nyari pacar ya,"

"Sana Ro, cari pacar. Biar gak usah ngenes kaya begini lagi," ledek Kafian menepuk bahu Erro.

"Sok atuh, nyari dimana? Indojuli ada gak?" sahut Erro yang membuat mereka tertawa.

Hari-hari berlanjut, semakin hari program yang di rancang akan selesai.
Selama di lokasi, Exa mendapat pengalaman baru yang menyenangkan. Ternyata kegiatan KKN tidak semenyeramkan dan semembosankan yang ia kira, ia banyak belajar dari hidup kesederhanaan selama ia di desa ini. 
Sudah hampir seminggu ia jarang berhubungan dengan Keanu karena sama-sama sibuk. Terakhir suaminya itu bilang sedang mengerjakan proyek bangunan dari perusahaan besar sehingga akan menyita banyak waktu. Exa memaklumi hal tersebut, tidak mungkin ia egois dan menuntut banyak pada suaminya yang bahkan hingga sampai saat ini tidak pernah memaksakan kehendak padanya.

C'est L'AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang