47

10.4K 579 5
                                    

Clue:
Guys, sebentar lagi C'est L'amour bakal tamat lho.

Exa membuka matanya,  tidak pernah ia sebahagia ini bangun tidur di pagi hari. Mata beralih ke arah suaminya yang masih tidur dengan menyusupkan kepalanya ke lehernya. Ia teringat apa yang sudah ia lakukan kemarin pada Keanu dari mereka pulang dari kampusnya hingga malam hari, ia bahkan tidak membiarkan suaminya itu turun dari ranjang.
Yaampun hormon kehamilan membuatnya menjadi wanita yang agresif.

Lamunannya buyar karena pergerakan bayi besar yang berada di pelukannya ini. Keanu tampak bergumam pelan.

Exa mengusap rambut tebal dan punggung Keanu pelan.
"Pagi,"

Bukannya menjawab justru Keanu mengeratkan pelukannya membuat Exa tersenyum, dikecupnya puncak kepala Keanu.
"Mas gak kerja? Udah jam delapan lho,"

"Enggak, ini haru Sabtu," ucap Keanu membuat Exa menepuk dahinya pelan.

"Iya deh, aku lupa ini hari Sabtu. Pagi ini mau sarapan apa?"

"Hm, nasi goreng aja, Mas butuh banyak asupan energi. Tapi nanti aja dulu, masih mau kaya gini. Mas capek,"

Exa mengangkat sebelah alisnya, "Capek karena semalem?"

Telinga Keanu memerah.
"Kamu kaya singa betina semalam," ucapnya pelan membuat Exa terkikik.

"Aku juga bingung deh Mas kalau ingat semalam, kok ya aku kesannya kalap banget. Apa pengaruh hormon kali ya?"

"Mungkin," jawab Keanu membenarkan letak kepalanya tanpa melepas pelukannya.

"Morning pillow talk kayanya seru, Mas,"

"Then talk, dari tadi bukannya kita sudah ngobrol ya?" jawab Keanu membuat Exa hanya merengut.

"Mas," panggil Exa pada Keanu.

"Hm?" gumam Keanu.

"Kamu pernah nyangka gak sih, kita bisa sampai di titik ini. Jalanin kehidupan pernikahan berdua, yang awalnya gak jelas musti dibawa kemana,"

Keanu tersenyum sambil masih memejamkan matanya di leher Exa.
"Sama sekali tidak. Saya berkali-kali bilang sama kamu, menikah sama kamu aja gak pernah ada di rencana kehidupan masa depan saya,"

Ia menghela napas, "Menikah dan memiliki anak, saya gak berani berharap di saat kondisi saya masih seperti dulu. Kalau ingat saya yang dahulu," Keanu menggeleng mengusir bayangan masa lalunya.

"Itu adalah kesalahan terbesar saya menjadi seorang manusia, menjadi seorang laki-laki, dan menjadi seorang anak. Andai orang tua saya tahu, saya gak sanggup melihat mereka kecewa karena saya,"

Exa mengecup dan mengelus kepala Keanu dengan sayang.
"Sekarang gimana perasaan Mas?" tanyanya pelan. Ia sangat tidak mau menyakiti suami tercintanya.

"Perasaan saya? Saya mencintai kamu, Exa. Honestly, mencintai kamu gak sesusah yang saya bayangkan. Saya dulu menganggap pernikahan ini pasti tidak akan mudah saya jalani. Hidup bersama perempuan, berbagi ranjang dengan perempuan, mencintai perempuan, bagi saya yang dulu itu tidak mudah,"

Keanu mengangkat kepalanya, tanganya teranat mengusap pipi Exa yang sedang menatap matanya.

Keanu tersenyum, "Tapi Tuhan sayang sama saya. Ia membuatnya jauh lebih mudah dari bayangan saya. Tidak butuh lama untuk mencintai kamu, awal pernikahan sebenarnya juga saya sudah menyayangi kamu. Tetapi untuk cinta sepertinya dulu belum ada. Semuanya menjadi mudah mungkin karena kamu orang yang saya nikahi, bukan orang lain. Tuhan kasih kamu untuk mengeluarkan saya dari dunia gelap,"

"Tapi kalau Mas gak kaya dulu, mungkin kita gak akan bertemu dan nikah kaya sekarang," sahut Exa pelan.

Keanu tersenyum, "Ya, actually saya berusaha gak menyesalinya. Kalau dipikir-pikir kalau saya dulu tidak seperti itu, mungkin kita tidak akan bersama seperti sekarang."

C'est L'AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang