Pelangi1

109 32 8
                                    

Kehilangan memang benar hal yang paling menyakitkan hal yang paling tidak diinginkan seluruh makhluk didunia termasuk yang dirasakan Pelangi gadis cantik yang harus merelakan kepergian orang yang paling dia sayangi didunia ini.

Disinilah pelangi berada dipemakaman sekaligus tempat dimana peristirahatan yang terakhir bagi kedua orang tua pelangi.

"Maahh hiks jangan tinggalin pelangi mah" ucap pelangi dalam tangisannnya

Masih teringat ucapan sekaligus pertemuan terakhir dengan orangtunya dalam waktu itu

"Mah pelangi mau ikut mamah sama papah aja pelangi takut sendirian disini"kata pelangi dalmpelukan mamanya melan

"Tidak pelangi sayang pelangi disini aja ya dirumah mamah gak bisa bawa pelangi"ucap melan sambil mengusap lembut rambut pelangi

"Ihhh ko gitu simah"
"Yaudah ntar papah bawa oleholeh buat pelangi tapi pelangi nurut disini jangan ikut sama mamah"jelas dirga ayah pelangi

"Benar ya pah yaudah pelangi gak mau ikut mama tapi kenapa pelangi gak boleh ikut mama sama papa?"tanya pelangi dengan mata berkaca kaca

"Karna masih banyak yang harus pelangi lakukan didunia ini seperti menjadi pelangi yang menetap memberi kebahagian pada orang lain bukan hanya datang sesaat lalu pergi"Jelas melan dengan senyum yang lembut pada pelangi

"Pelangi sayang mamah dan papah pelangi sukan mama sama papa senyum"

Begitulah kenangan yang indah dan juga menyakitkan momen terakhir bersama orang tuanya sebelum sang pencipta memanggilnya andai waktu itu pelangi menghalangi orangtuanya untuk pergi mungin ini tidak akan terjadi,andai waktu itu pelangi ahhh sudah lah itu hanya berandai andai

"Mama papa bangun pelangi hikss janji gak bakal nakal pelangi bakal nurut hikks walau mama sama papa gak bawa oleholeh hikss mahh hikss"ucap pelangi dalam tangisannya

tangisan yang begitu pilu siapapun yang mendengarnya akan meresakan perih amat dalam begitu juga dengaan Bude siti

"Sudah nduk ikhlaskan orangtuamu ayo kita pulang pemakamannya sudah selesai kamu harus istirahat"ucap Bude siti sambi memegang pudak pelangi seraya memberi kekuatan
Pemakaman orang tua pelangi memang sudah selesai satujam yang lalu tapi pelangi belum bernjak dari makam orangtuanya

"Tapi bude mama papa hikss"

"Mamapapamu sudah tenang bude tau kamu menyayanginya tapi tuhan lebih sayang pda mereka"jelas bude siti dengan senyuman hangatnya

"Iya bude hikss ayo bude kita pulang biar mama sama papa istirahat yang tenang"kata pelangi berdiri seraya mengusap air matnya

Akhirnya pelangi dan bude siti meninggalkan pemakaman orangtua Pelangi mesti berat hati akan tetapi mereka harus menerima ini semua dengan ikhlas dan mengambil hikmahnya

3 hari setelah meninggalnya orangtua pelangi pelangi dan buse siti berencana akan pindah ke Jakarta dan pelangi akan melanjutkan sekolahnya disana walau bude siti bukan orang berada tapi untuk menyekolahkan pelangi dia masih sanggup dan akan berusaha

Tok tok tok

"Iya bude bentar"Sahut pelangi dalam kamarnha

Ceklek

"Ayo bude berangkat pelangi udah siap semuanya"Ucap pelangi sambil tersenyum walau dalam hati dia masih enggan meninggalkan rumah sederhana ini rumah yang penuh kenagan selam 17 tahun lamanya

"Ayo sayang"Bude siti terseyum hangat pada pelangi karna bude siti tau keponakannya ini belum siap untuk memulai dan meninggalkan

Dalam perjalanan hanya kesunyian yang meliputi bude siti dan pelangi ntahlah pelangi juga tau dia hanya ingin melamun memikirkan bagaimana kehidupan barunya di Jakarta sana apakah dia akan mendapatkan seorang teman karna pelangi tidak pernah mempunyai teman.
Bude siti yang melihat pelangi melamun menghadap jendela dia tersenyum dan berkata

PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang