"I love u Bree, i always do love u."
- Brian Immanuel"Brian"
"B"
"Wake up"Bree berbisik ketika membangunkan Brian sembari mengelus pipinya pelan.
Bree baru bangun dan ingin berangkat dari kasur tapi pelukan Brian terlalu erat untuk dilepas, Brian terlihat kurang tidur. Terlihat dari kantung matanya yang sangat seperti panda.
"Brian, wake up" Bree tetap berusaha melepas pelukan dengan pelan agar Brian tetap tertidur, jangan salahkan Bree jika setelah ini akan mencium wajah Brian untuk membangunkannya.
Brian stan jan iri
"Brian" kecupan pertama mulai dari pipi sebelah kanan.
"Brian, wake up" kecupan kedua dilanjuti dari pipi sebelah kiri.
Brian memang tidur seperti manusia mati kadang, tapi akan terbangun jika di hujani dengan ciuman seperti ini.
"Bree, stop" pelukan Brian semakin mengerat ditambah dengan suara serak khas bangun tidur.
"I need sleep" lanjut Brian
"Lepasin dulu peluknya, aku mau minum B" suara Bree seperti anak anjing memelas yang membuat Brian mau tak mau melepas pelukan yang nyaman ini.
P.s : Bree mengaggap Brian layaknya seorang kakak lelaki, wajar jika Bree manja. Dan itu sudah disebutkan oleh beberapa tahun yang lalu dan membuat Brian semakin kurang percaya diri akan rasa percintaan nya. Poor Brian 🥺
"Thank you prince" senyuman terukir di wajah cantik Bree, ia sempatkan mencium kening Brian.
"Bobo yang nyenyak" tangannya mulai mengelus rambut Brian pelan.
B R E E' s
Bree mulai turun dari kasur Brian yang sangat nyaman itu, jarang sekali seorang Bree keluar dari zona nyaman nya yang ia anggap itu adalah kasurnya.
Ia mulai mencari dimana iPhone nya berada sekarang. Bodoh, dan terlalu ceroboh kata kata yang sering Brian sematkan kepada Bree. Ia tau kalau Brian hanya bercanda, bukan? Atau memang iya? Terserahlah aku mencintai diriku sendiri setelah mencintai Ashton, cengiran keluar dari wajah cantik Bree.
"Where's my fucking iPhone, u know what? Whatever" monolognya kepada diri sendiri, bukankah ketidakperdulian beserta sifat tidak peka Bree sangat terlihat disini.
Pintu kamar Brian mulai terbuka pelan diikuti Bree yang sedang memutar kenop pintu dengan sangat pelan agar tak membangunkan Brian dari tidur yang jarang ia dapatkan. Ia ingin menemui Joji sekarang, terakhir Bree bertemu dengan Joji ketika ia masih menonton film tadi dan itu sudah berjam jam yang lalu karena mengingat bahwa mengungkapkan tentang keluarga beserta hal lainnya kepada Brian itu cukup sulit.
Tangga rumah Brian ia turuni dengan perlahan, nyawa nya belum terkumpul dengan sempurna. Dia melihat jam yang berada di dinding.
"Udah jam 8 malem" ucapnya dalam hati.
Tangga terakhir ia lalui dengan Mulus, ia mulai mencari Joji.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖘𝖔𝖈𝖎𝖆𝖑 𝖈𝖆𝖘𝖚𝖆𝖑𝖙𝖞 - ᴀꜱʜᴛᴏɴ ɪʀᴡɪɴ
RandomThis story ITS KINDA SUCK ah sorry, already suck If u still read this Thanks