BUNNY
Tepat pukul 10:30 AM, bel istirahat berbunyi. Murid 11 IPA 2 berhamburan keluar menuju kantin untuk memberi makan cacing-cacing diperut. Berbeda dengan bella yang santai berjalan sambil bersenandung ria menuju kelas 12 untuk menghampiri rayden. Tak henti-hentinya bella tersenyum jika sudah berhubungan dengan pria kelinci tersebut.
Sampai didepan kelas rayden, bella berpapasan dengan Saka-sahabat rayden-yang ingin keluar kelas, tepatnya ingin pergi kekantin.
Saka tersenyum mendapati bella yang ia yakini ingin bertemu dengan rayden, "nyari ray, bel?" tanya saka.
Dengan mantap bella mengangguk, "iya ka. adakan kak ray nya?".
Pandangan saka beralih kedalam kelas dan tepatnya kearah dimana rayden berada, "tuh anaknya lagi pacaran" celetuk saka asal.
Mata bella melotot lebar mendengar kata 'pacaran' membuat saka terkekeh gemas saat tau bella salah paham dengan kata-katanya.
"jangan melotot serem!. maksud gue, si ray pacaran sama buku" ucap saka memperjelas ucapannya.
Bella pun menghela napas lega. Ia kira rayden beneran sedang pacaran dengan seseorang. jantungnya sudah hampir copot mendengar bercandaan tak waras kakak kelasnnya itu.
"Ka saka bercanda terus nih! nanti gantengnya ilang aja klo bercanda terus!" ucap bella sekaligus menggoda saka.
Ini nih kebiasaan ajaib yang baru saka lihat dari seorang wanita. Tidak rayden tidak saka, bahkan guru disekolahnya pun sering kali terkena gombalan unfaedah dari bella. Dan yang saka salut adalah rayden bisa tahan dengan gombalan milik bella setiap harinya.
Dengan pdnya saka menjawab, "berisik! gak mempan gombalan lu! gue emang udah ganteng dari lahir" .
Bella terkekeh pelan, "Ka saka tuh kepedean! tapi gak papa, ka saka emang ganteng, jadi gak masalah klo kepedean. walau gak se ganteng kak ray hahaha" Tawa bella membahana membuat rayden yang tadinya fokus dengan buku, kini teralih kearah pintu kelas. Dimana ia melihat bella yang sedang tertawa dengan saka.
Tangan saka melayang menjitak dahi bella, membuat sang empu merintih sambil terkekeh pelan, "lo tuh niat muji apa ngehina? ngeselin banget"
Lagi dan lagi bella tertawa membuat dirinya tidak menyadari kehadiran rayden tepat didepan pintu kelas.
"heh! tawa mulu lo. tuh ray ngeliatin" ucap saka berhasil memberhentikan tawa bella.
Tawa bella berganti dengan senyuman manis kala melihat kehadiran rayden. Senyuman bella terhadap rayden membuat saka memutar bola matanya malas. Menurut saka, bella tuh mengalami kelainan jiwa eh bukan, tapi kelainan hati. Melihat rayden langsung terlihat manis dan melihat dirinya atau orang lain malah kena nista. Memang beda orang bucin itu.
"yuk kak kita kekantin!" seru bella semangat
Rayden tersenyum manis lalu merangkul bahu bella, "kuy, tinggalin orang jones kayak saka" ledek rayden membuat mata saka melotot sempurna.
Sebelum saka melayangkan sepatu kearah mereka, rayden terlebih dahulu membawa kabur bella berlari menuju kantin meninggalkan saka dan sepatu lemparan saka.
"AWAS YA LO BERDUA KALO KETEMU! GUE CUBIT GINJAL LO BERDUA!" Teriak saka seakan mengamcam.
Mendengar teriakan saka, rayden dan bella malah tertawa puas. Lucu memang meledek sahabat sendiri itu.
"dih kakak parah banget hahaha!" ucap bella masih tertawa.
Rayden juga ikut tertawa, "ya lagi, kalo ke kantin suka sendirian trus ninggalin gue. persis jones kan haha".
Bella dan rayden berjalan menuju tempat duduk yang kosong untuk mereka berdua. seperti biasa mereka duduk bersebelahan.
"kakak mau pesen apa?" tanya bella kepada rayden.
"gak usah. biar gue aja yang pesen. lo mau apa?" tanya balik rayden mencegah bella berdiri yang akan memesan makanan.
Bella pun tersenyum, "es teh aja sama siomay seporsi". Rayden mengangguk lalu berdiri untuk pergi memesan makanannya dengan bella.
Beberapa menit kemudian, pesanan bella datang yang sudah dibawakan oleh rayden.
"kakak pesen apa?" tanya bella penasaran.
Rayden duduk disamping bella lalu memberikan pesanan es teh dan siomay tersebut kepada bella, "sama kayak lo".
Bella mengangguk lalu mulai menyantap makanannya. Siomay adalah salah satu makanan kesukkan bella setelah pempek.
"bella tambah sayang sama kak ray pas tau kakak mau pesenin makanan bella" ucapnya girang sambil memasukkan satu tusuk siomay ke mulutnya.
Mata rayden melirik bella sekilas sebelum melahap siomay miliknya, "lebay lo! cuma mesenin doang mah gampang kali".
"ye! bella serius tau kak"
Kepala rayden mengangguk seakan mengerti maksud ucapan bella, "gue tau, itu gombalan pertama lo hari ini kan? oke gue ngerti".
Entah bagaimana bella harus menanggapi ucapan rayden. Dirinya sedang serius tapi seringkali di bercandain. Rayden tidak bisa membedakan saat bella sedang ngegombal atau pun sedang serius.
"em... kak, kakak udah sayang bella?" entah setan apa yang merasuki bella, dengan tegas bella bertanya seperti itu tanpa aba-aba kepada rayden.
Sontak rayden menatap bella sambil berbantuk kecil, "gak tau dan gue bingung".
"bingung kenapa?" tanya bella seakan tertarik dengan pembahasan ini.
Kepala rayden menggeleng, "gue ragu sama lo. lo gak cuma baik sama gue, tapi sama cowok lain juga. lo juga perhatian sama semua cowok dan itu membuat gue ragu".
Oke bella mengerti. Jadi rayden salah mengartikan kebaikan bella selama ini. Padahal bella gak baik ke cowok aja, ke semua perempuan atau bahkan semua orang yang bella kenal atau baru ia temuin.
"berarti, kakak gak pernah suka, sayang, atau pun cinta sama bella" ucap bella menahan air matanya agar tidak keluar.
"lo gak bisa mengambil kesimpulan kayak begini bel" Rayden mencoba untuk menarik ucapan bella tentangnya.
Bibir bella tersenyum kecil, "itu kenyataannya kak. kalo kakak emang ada rasa sama bella, kakak gak akan menyalah artikan kebaikan bella. dan itu sama aja kakak gak percaya sama bella" Jelas bella dengan nada yang mulai sedikit meninggi.
"Lo-"
"Oke bella ngerti"Entah keberanian dari mana bella memotong ucapan ucapan rayden tadi, "bella mau ke kelas. bella baru inget kalo bella belum ngerjain pr" Lanjut bella langsung pergi tanpa menunggu jawaban rayden.
Kenapa semua nya jadi seperti ini? apa salah rayden ragu dengan bella? rayden hanya takut pada saat ia sudah jatuh cinta kepada bella, perempuan itu malah memilih orang lain. semua yang rayden liat kebaikan bella terhadap dirinya dan orang lain itu sama dan setara.
"Arghh sial! gue kenapa sih?!" ucapnya sambil menjambak kesal rambutnya sendiri.
BUNNY
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Bunny
Romance"Mana ada kelinci ganteng" -Rayden "ada lah! mau tau gak siapa?" -Bella "hm... siapa?" -Rayden "Kak ray! Kak ray itu kelinci yang paling ganteng, yang pernah bella temuin" -Bella "Sejak kapan gue jadi kelinci?" -Rayden "Sejak bella suka ka ray. liat...