BUNNY
Laki-laki bernama Rayden itu pulang dengan keadaan wajah murung. Rayden masih terus kepikiran tentang Bella yang melihatnya dengan perempuan di lestoran Ramyeon tadi pagi. Terus-menerus Rayden menyalahkan dirinya sendiri karena tidak berfikir ratusan kali untuk membohongi Bella. Sekarang Bella tengah salah paham dengannya. ya, Ia sangat yakin itu.
"Ray, kok udah pulang? Laras mana?" Tanya Daniel--ayah Rayden--melihat anaknya pulang sendiri tidak lagi bersama Laras. Laras adalah perempuan yang tadi pagi bersama Rayden di lestoran Ramyeon.
"gak tau. Kelaut kali" Jawab Rayden tanpa memandang sang ayah.
Daniel hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban anaknya itu.
"maafin ayah ray" ucap Daniel lirih.
Rayden hanya berjalan melewati sang ayah tanpa menjawab permintaan maaf tersebut. Ini sudah terjadi dan tidak buat Rayden untuk mengelak.
"Mau kemana kamu Ray?" Tanya Daniel melihat anaknya yang menaiki tangga dengan terburu-buru.
"Mau ke bunda" jawabnya datar lalu menghilang dari pandangan Daniel.
Di dalam hatinya Daniel terus mengucapkan kata maaf untuk Rayden. Ini semua salahnya di masa lalu. Sulit untuknya menolak. Keluarganya akan terancam jika ia tidak melakukan hal ini.
'maafin ayah Ray-Farah'
*****
Tok tok tok!
Rayden mengetuk pintu menunggu sahutan dari bundanya.
"Bunda, Ray boleh masuk?" Tanya Rayden pelan. Ia tidak ingin terlalu mengganggu waktu istirahat Bundanya.
"Masuk aja nak! gak bunda kunci" Teriak Farah--bunda Rayden--parau dari dalam kamar.
Mendengar respon baik dari bundanya, Rayden langsung masuk dan disambut dengan wajah Farah yang pucat dengan bersandar di kepala ranjang.
Rayden berjalan menghampiri Farah dan duduk di pinggir ranjang. Matanya menatap mata sembab Farah. Tidak tega. Dua kata yang cocok menggambarkan hatinya saat ini melihat farah yang sangat pucat.
"Bunda abis nangis?" Tanya Rayden lembut.
Farah menggeleng dan tersenyum kecil lalu mengelus kepala Rayden pelan, "gimana tadi? dia baik gak sama anak bunda?" Tanya Farah dengan suaranya benar-benar lemah. Farah masih tidak terima anaknya harus menjalankan takdir yang tidak seharusnya ada akibat ulah suaminya.
Air mata Farah tiba-tiba saja jatuh kembali. Dirinya tidak kuat melihat anaknya yang seperti tersiksa menerima yang seharusnya tidak Rayden terima.
"kok bunda nangis? Ray gak papa kok bun" ucap Rayden sambil menghapus air mata Farah dengan kedua tangannya.
"sini peluk bunda" Perintah Farah sambil merentangkan kedua tangannya menyambut Rayden kepelukkannya.
Dengan senang hati Rayden pun memeluk Farah dengan erat. Rayden ikut menangis. Ia tidak mau seperti ini. Baru beberapa jam saja hal ini sudah menyiksa Rayden.
"Bunda, Ray cinta sama Bella bun. Ray cuma mau sama Bella. bisa kan bun?" Tanya Rayden sambil terisak. Khusus hari ini Rayden ingin menjadi banci. Menjadi lemah dan menangis dipelukkan sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ka Bunny
Romance"Mana ada kelinci ganteng" -Rayden "ada lah! mau tau gak siapa?" -Bella "hm... siapa?" -Rayden "Kak ray! Kak ray itu kelinci yang paling ganteng, yang pernah bella temuin" -Bella "Sejak kapan gue jadi kelinci?" -Rayden "Sejak bella suka ka ray. liat...