~happy reading~
"Kau kenapa?"
sebuah pertanyaan mampu mengejutkan ku di tengah tengah kegiatanku. Ku reflek menoleh dan kudapati seorang perempuan.
"Siapa? Aku?"
Aku berusaha memasang raut wajah yang baik baik saja.
"Kau sakit?"
Pertanyaan darinya kembali yang semakin membuatku takut dan gemetar.
"A–ku tdak apa apa" elakku
"Kau bohong kepadaku aku selalu saja melihatmu ijin ke belakang dengan terburu-buru dan kulihat ada darah di hidungmu tapi kau menutup nutupinya." Katanya yang membuatku terbelalak
Dia seorang sekretaris osis yang terkenal cukup cuek tapi mampu memperhatikanku. Semenarik apakah diriku?
"Aku tidak apa apa." Kataku dengan tersenyum kepadanya.
"Sungguh?"
"Iya aku tidak apa apa"
"Syukurlah jika begitu." Leganya dengan menghela nafas pendek. "Beritahu aku ya jika kau sedang ada masalah atau apalah itu. Mungkin aku bisa membantu." Lanjut katanya dengan melempar sebuah senyuman.
Oh Tuhan lihat dia sangat manis!
"Oke aku selalu ada jika kau membutuhkanku." Finishnya. " Aku kembali dulu ya. Oh ya ini aku ada saputangan bersihkan darah di hidungmu itu" lanjutnya dengan menyodorkan saputangan berwarna biru polos.
"Terima kasih."
"Sama sama" jawabnya dan pergi meninggalkanku.
Tapi belum sampai ia melangkah lebih jauh aku menahannya.
"Dinda!"
Dia menoleh ke arahku.
"Iya ada apa Rey?"
"Ada yang ingin ku sampaikan kepadamu."
"Apa Rey?"
Aku menghela nafas kasar. Entahlah sejak dulu sangat sulit aku untuk mengatakan ini.
"Jika andai sejak dulu aku memiliki keberanian untuk melepas semua topengku dan mengungkapkan semua apakah sekarang akan berbeda.?"
"Hah?apa maksudmu Rey?" Bingungnya. "Rey jangan berbelit. Katakan saja apa yg kamu ingin katakan" kesalnya.
Menghela nafas panjang. Mungkin sudah saatnya aku harus mengungkapkan ini.
"Kau tau Dinda banyak yang aku sembunyikan tapi aku hanya akan memberitahumu suatu fakta yang aku ingin kau mengetahuinya."
"Apa Rey? Katakan saja"
"Suatu fakta bahwa aku sangat mencintaimu."
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc..Maaf kalo gaje^^
Jangan lupa vote dan comen^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
~•o The Truth Untold o•~
Teen FictionJika sejak dulu aku memiliki sedikit keberanian berdiri di depanmu dan melepas semua topengku apakah semuanya akan berbeda sekarang? . . . . . . . Mampir lur