Hyunjin baru saja keluar dari kamar mandi saat ia mendengar ponselnya berdering.
alai guanlin is calling ...
Guanlin? Untuk apa ia menelpon pagi-pagi begini?
Masih dengan tubuh hanya dibalut handuk di bagian bawahnya, Hyunjin menjawab.
“Napa?”
“Jemput Heejin gih.”
Hyunjin mengernyit. “Ngapain?”
“Sekalian minta maaf, lo bikin dia bingung kemarin.”
Hyunjin memutar bola matanya. “Males bange—”
“Jangan kayak bocah Hyunjin. Jangan egois. Yang merasa tersakiti bukan lo doang, tapi dia juga. Bukannya dulu kita selalu jadi pahlawan Heejin? Kenapa sekarang lo malah bikin dia bingung? Kenapa lo sekarang bertindak seolah nggak peduli apa-apa?” Di sebrang, terdengar Guanlin menghela napas.
“Dan lo manfaatin Kim Hyunjin buat ngasih tau Heejin kalau lo bener-bener nggak peduli?”
Hyunjin terbelalak. “G-Gue nggak—”
“Jelas banget, Hyunjin. Adik kelas itu suka sama lo, dan lo mau jahatin dia? Gue nggak tau deh kalau Heejin tau ini bakal sebenci apa dia sama lo.”
Hyunjin tampak berpikir, sebelum akhirnya menghela napas berat. “Oke,” ucapnya terpaksa. “Gue jemput dia sekarang.”
━━━━━━━━━ ★ ━━━━━━━━━
Heejin menarik tangan Taehyung kuat-kuat keluar kamar, membuat cowok yang baru saja bangun tidur itu tidak bisa menyeimbangi langkahnya.
“Ayo Kak Taehyuung, nanti aku telat!”
Gadis itu dengan cepat membawa Taehyung ke bawah, melewati tangga dengan susah payah. “Dibangunin dari tadi nggak bangun-bangun. Lagian sih semalem pake nonton bola segala!”
Taehyung yang mulai sadar, hanya tersenyum kecil mendengar gerutuan istrinya.
Saat sudah sampai bawah, Taehyung berucap dengan polosnya. “Kunci mobilnya di atas, hehe.”
Heejin menganga, bersiap untuk memarahi Taehyung, namun cowok itu keburu berlari ke atas lagi.
Sambil menunggu, akhirnya Heejin memilih untuk mengolesi selembar roti dengan selai. Iya, Heejin memang belum sarapan.
Baru ia makan tiga gigitan, Taehyung sudah datang lagi. Cowok itu turun dari tangga menggunakan masker. Walau memang kelihatan kalau sudah cuci muka, tapi wajahnya masih wajah bangun tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
