Bagimu yang telah lama pergi
Aku masih diam
Perihal sejauh apakah kamu dan aku.
Aku teringat akan malam penuh hujan,
berbasahan dengan senyum kecil,
di sudut masing-masing.
Kita sama-sama pergi dalam tangis yang
menjadikan aku dan kamu.
Lagi-lagi kamu pergi dalam riuh
menjadi buih dan lewat tanpa pamit.
Jangan-jagan kita lupa siapa aku dan
siapa kamu?
Kepada awan, kepada bintang yang
berada di semesta hati.
Kutitipkan dia yang telah menjadi bayang
: Sebagian diri yang memilih pergi.
Pematangsiantar, 08 Desember 2019
Leonardo Aditya Bagus Pratama