KISS FOR YOU

1.9K 98 18
                                    

Yoongi berjalan dengan lunglai menyusuri lorong panjang rumah sakit tempatnya bekerja. Badannya terasa pegal setelah melakukan operasi bedah lebih dari enam jam. Sebagai seorang dokter magang, operasi dengan durasi sepanjang itu cukup membosankan dan jelas melelahkan.

Sampai di ruangan dokter bagian bedah, ia menemukan Hoseok, Jimin dan juga Jungkook dengan keadaan yang tak kalah mengenaskan di meja masing-masing. Mereka berempat sama-sama magang di rumah sakit tersebut dan baru berjalan dua bulan. Selain mereka, ada pula Namjoon, Seokjin dan juga Taehyung. Mereka bertiga adalah senior dan sudah mengambil spesialis. Perbedaan status antara senior dan junior, tak pernah menjadikan mereka bertujuh sok berkuasa untuk satu sama lain. Mereka tetap bekerja sama karena mereka sadar tergabung dalam sebuah tim.

"Mana yang lain?" tanya Yoongi pada Jimin sesaat setelah berhasil menempati kursinya. Mejanya dan Jimin saling berhadapan, hanya terpisahkan meja panjang.

Jimin yang sibuk memotong kuku, melirik sekilas. "Namjoon bertemu dengan Dokter Choi dari departemen anak. Entahlah untuk urusan apa. Seokjin keluar membeli kopi dan Taehyung..." Ia menghentikan ucapannya dan fokus menatap seseorang yang berdiri secara tiba-tiba di belakang Yoongi. Sambil tersenyum geli ia melanjutkan, "... kekasih tercintamu ada di belakangmu sekarang."

Yoongi terlihat sangat terkejut dan segera menoleh ke belakang. Ia mendapati Taehyung berdiri dengan tatapan mencurigakan. Ia harus sedkit mendongak untuk melihat Taehyung yang sedang memamerkan senyum kotak andalannya.

"Dari mana kau?" tanya Yoongi penasaran. Pandangannya terkunci pada bungkusan plastik putih yang dibawa Taehyung. "Itu apa?"

"Untukmu." Taehyung menyerahkan bungkusan yang dibawanya pada Yoongi dan pergi ke kursinya sendiri yang ada di ujung ruangan.

Sesaat Yoongi kebingungan. Ia masih menatap Taehyung seolah tak puas dengan jawaban yang diberikan kekasih yang baru dipacarinya selama sebulan belakangan itu. Anggaplah mereka gila karena sepakat menjalin asmara dengan waktu perkenalan yang terlampau singkat. Atau alangkah baiknya salahkan Taehyung yang selalu memberi banyak perhatian meski berkali-kali ditolak mentah-mentah dengan cara tak terhormat. Bagaimana pun Yoongi memiliki hati yang begitu lemah dan mudah tersentuh. Tak mungkin ia mengabaikan Taehyung sementara hatinya selalu dibuat gelisah oleh pria tersebut.

"Kau tak ingin melihat apa isi bungkusan yang diberikan Taehyung padamu, huh?" Rasa penasaran Jimin membuyarkan lamunan singkat Yoongi. "Siapa tahu di dalamnya ada cincin. Dengan kata lain dia sedang melamarmu sekarang."

Yoongi memutar bola matanya dengan malas. Terkadang ucapan Jimin selalu tak masuk akal. "Jangan penasaran dengan urusan orang lain! Urusi urusanmu sendiri!" ucapnya muak. Jimin hanya tertawa dan kembali pada kesibukannya sendiri.

Setelah memastikan Jimin tak memperhatikannya lagi, Yoongi lantas membuka bungkusan plastik di tangannya dan mengeluarkan isinya yang ternyata dua botol kecil minuman gingseng penambah energi. Ia meletakkan botol-botol tersebut ke atas meja. Beralih ia memperhatikan seksama pada Taehyung yang sibuk dengan laptopnya.

Yoongi tertawa kecil. Meski Taehyung bukan kekasih yang cukup romantis, akan tetapi kepeduliannya sanggup membuat Yoongi selalu ketagihan untuk semakin mencintai Taehyung lebih dalam lagi.

"Kim Taehyung, kemarilah!" seru Yoongi memanggil Taehyung. Tangannya mengibas sebagai isyarat agar Taehyung mendekat. "Ada sesuatu untukmu."

Taehyung lekas mendekat, berdiri di samping Yoongi dengan antusias. "Jangan bilang kau ingin memberikan pekerjaan tambahan untukku!"

"Apa pikiranmu sepicik itu?" balas Yoongi mendadak kesal. "Kalau tidak mau ya sudah, aku akan memberikannya pada orang lain."

Taehyung tertawa kecil sambil merendahkan tubuhnya hingga wajah mereka saling berdekatan. "Kita lihat apa yang akan kau berikan padaku!" godanya semakin mendekatkan wajahnya pada Yoongi.

Wajah Yoongi bersemu merah akibat sikap Taehyung. Bahkan jantungnya berdetak kian cepat. "Apa kita harus sedekat ini?" tanyanya lirih.

"Kenapa? Ada masalah?"

"Tentu saja. Kita sedang ada di rung kerja. Bersikaplah profesional," jelas Yoongi setengah berteriak dengan emosi. Meski hal tersebut ditampilkan sebagai kamuflase untuk menutupi kegugupannya.

Taehyung sedikit kecewa. Meski ia tahu Yoongi tipe pria tsundere, tapi mendapatkan sikap penolakan semacam itu secara langsung membuatnya down dan sedikit panas hati. Andai sekarang mereka tidak terjebak dalam ruang kerja, mungkin ia akan menarik paksa Yoongi dan menyudutkannya ke dinding, untuk selanjutnya mencumbui pria itu dengan bringas.

Ah, haruskah Taehyung jujur jika selama ini tak sekali pun pernah mendapatkan ciuman dari Yoongi secara langsung? Dengan kata lain ia yang selalu memulainya dan berakhir ditolak dengan tidak elite-nya?

Sepertinya tidak perlu!

Itu terlalu memalukan!

"Baiklah, apa yang ingin kau berikan padaku?" tanya Taehyung dengan tak bersemangat.

Yoongi berdiri, menatap Taehyung dengan tatapan aneh. " Aku mencintaimu," ucapnya tegas dan lugas seolah tak ingin dibantah. Dan secara mengejutkan ia berjinjit untuk mengecup singkat bibir tebal Taehyung.

Kejadian selanjutnya lebih tak terduga karena Yoongi dengan kasar mendorong Taehyung menjauh dan lari tunggang langgang dengan membuka dan menutup pintu ruangan keras-keras. Wajah pria berkulit pucat tersebut jelas merah menahan malu.

Taehyung masih syok di tempat terhitung sejak Yoongi menghilang dari pandangan. Aliran darahnya terasa panas dan menggelitik penuh sukacita. Wajahnya seperti orang bodoh yang mendamba tamparan keras seseorang untuk segera menyadarkannya.

Apa Yoongi baru saja menciumnya?

< E N D >

Gaje?
Embyeeeeer, cyiiiin 🤣🤣

Maafkan aing yang bikin cerita absurd semacam ini. Entah kenapa pagi-pagi kesel lihat video Yoongi yang denga mudah ngucap cinta ke si bang Jamal. Gak terima aja gitu Taegi disaingin shiper sebelah 😅

FOREVER TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang