Taehyung menutup laptopnya dengan kesal. Matanya mengitari seluruh ruangan dengan nyalang dan berakhir pada jam dinding. Sudah pukul satu dini hari dan Yoongi belum juga pulang. Apa keluar dengan orang lain membuat kekasihnya itu lupa ada dirinya yang sedang menunggu?
"Taehyung-ah, kau di dalam?" Itu suara Jungkook. Magnaenya itu memang tak pernah bersikap sopan selayaknya orang yang lebih muda. "Boleh aku masuk?"
"Aku tidak mengunci pintunya."
Tak lama Jungkook masuk dan mengambil tempat di ranjang Taehyung--dan Yoongi tentunya. Sejak mereka berdua sepakat menjalin hubungan percintaan bak anak baru gede, Yoongi secara paksaan pindah ke kamar Taehyung. Jangan tanya siapa yang memaksanya! Kalian jelas tahu jawabannya.
"Yoongi hyung belum pulang?" tanya Jungkook basa-basi.
"Jika dia di sini, kau pikir aku akan membiarkanmu masuk dan menggangu aktifitas panas kami?" jawab Taehyung sakartis. Suasana hatinya sedang tidak baik saat ini.
"Tsk! Santai saja. Aku hanya bertanya, bukannya ingin merebut kekasihmu." Jungkook merebahkan diri dengan tak tahu dirinya. "Pasti dia sedang bersenang-senang sekarang. Biarkan saja! Hidupnya bukan hanya untukmu saja. Kau harus sedikit mengalah."
Taehyung mendengus dan kembali membuka laptopnya, mengabaikan Jungkook yang menyamankan diri di ranjangnya. Kali ini Taehyung memilih membuka aplikasi game yang sering digunakannya untuk bercengkerama dengan Army. Ya, ia butuh sedikit hiburan dari keadaannya yang kurang belaian malam ini.
"Oh, ya, tadi aku mampir ke rumah manager hyung. Dia membawakanku kimchi. Kalau kau mau, aku menyimpannya di lemari pendingin." Jungkook tersenyum senang saat berhasil merebut perhatian Taehyung. "Kau mau kuambilkan?" lanjutnya.
"Manager hyung?" tanya Taehyung memastikan pendengarannya tak salah.
"Ya."
"Bukannya Yoongi hyung pergi dengan manager hyung untuk bertemu tim IU sunbae?"
"Kata siapa? Semalaman ini aku bersama manager hyung. Apa kau bahkan tak tahu Yoongi hyung menemui IU sunbae sendiri?" balas Jungkook dengan cukup meyakinkan.
BRAK!
Taehyung memukul meja dengan wajah memerah emosi. Baiklah, seharian ia sudah sangat panas setelah membaca berita jika IU yang mengaku merasa nyaman melakukan kolaborasi dengan kekasihnya, dan sekarang bertambah panas lagi karena Yoongi tak jujur padanya. Berita buruknya sekarang kekasih manisnya itu mungkin sedang tertawa bahagia dengan orang lain selain dirinya.
Min Yoongi, mati kau!
Tak jauh dari Taehyung, Jungkook tersenyum puas karena berhasil membohongi Taehyung. Jujur, sebenarnya ia adalah adik yang paling baik dan polos. Sungguh kebohongan besar jika ia bersama manager hyung semalaman, nyatanya memang manager seniornya itu sedang menemani Yoongi untuk merayakan keberhasilan kolaborasi IU dan Yoongi. Namun berhubung artis kesayangannya IU memilih Yoongi untuk melakukan kolaborasi, jelas saja ia cemburu. Ia tak ingin sakit hati dan cemburu sendiri. Jika bisa menarik orang lain untuk merasakan penderitaanya, why not?
"Aku pulang!" seru Yoongi yang baru datang dengan muka lelahnya. Ia berdiri di ambang pintu, melihat Jungkook yang terlihat panik mengetahui kedatangannya. "Kau di sini, Jungkook-ah?"
"Ah, ya! Aku pergi dulu." Jungkook bergegas keluar dari kamar dengan setengah berlari. Katakanlah ia melarikan diri dari perang dunia ke-7.
Yoongi melihat kepergian Jungkook dengan heran. "Ada apa dengannya? Terburu-buru sekali."
Setelah melepas sepatunya dan meletakkannya di rak, Yoongi bergegas naik ke atas ranjang untuk mengistirahatkan badannya yang lelah setelah seharian mondar-mandir tak jelas.
"Maaf, Taehyung-ah, aku terlambat."
"...."
"Kau tak mendengarku?"
"...."
Merasa tak mendapat jawaban, akhirnya Yoongi memberi perhatian lebih pada kekasihnya yang entah sejak kapan sudah menatapnya dengan beringas, seolah bersiap untuk menghajarnya semalaman suntuk.
"A-apa? Ke-kenapa kau... menatapku seperti itu?"
Dan berakhir dengan Yoongi yang harus bekerja keras mengimbangi kebuasaan kekasihnya, Kim Taehyung.
< E N D >
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER TAEGI
FanfictionBerisi FF oneshoot couple Taegi. Yang pasti dan dijamin YAOI! Yang nggak demen yaoi or BL, mundur, please!