Untuk kesekian kali Yoongi mengutuk diri sendiri karena memercayai ucapan Taehyung. Seharusnya ia sadar Taehyung bukanlah seseorang dengan ucapan yang bisa dipegang. Entah sudah berapa kali Taehyung mengingkari janji mereka--seperti malam ini. Mereka berjanji akan menonton bioskop, tapi sepertinya Taehyung tak datang--lagi.
Yoongi mengusap arlojinya yang menunjukkan pukul sepuluh malam, yang artinya Taehyung sudah membuatnya menunggu selama satu setengah jam. Ia beralih melihat keadaan sekitar dan pengunjung bioskop sudah mulai sepi.
Aku akan pulang saja.
***
Yoongi terbangun saat sebuah lengan besar dan dingin melingkar di pinggangnya dari belakang. Ia lalu memutar kepalanya dan menemukan Taehyung meringkuk di belakangnya dengan aroma alkohol yang sangat menyengat.
"Kau baru pulang?"
Taehyung semakin merapatkan tubuhnya pada Yoongi. "Maaf, tiba-tiba bos memintaku untuk menemaninya minum. Aku tak bisa menolaknya. Aku sangat bersalah padamu, Yoongi," ujarnya penuh penyesalan.
"Apa yang akan kau lakukan untuk menebus kesalahanmu kali ini? Aku sudah menunggumu selama satu setengah jam. Itu bukan waktu yang singkat!" Yoongi merubah posisi tidurnya. Kali ini ia memaksa Taehyung terlentang. Selanjutnya ia tidur di dada Taehyung dan memeluk perut kekasihnya itu dengan erat.
Taehyung mengecup dan mengusap kepala Yoongi dengan lembut. "Maafkan aku, Yoongi. Akhir pekan ini kita pulang ke rumah orangtuamu, bagaimana?"
Yoongi mendongak menatap Taehyung dengan antusias. Sejujurnya ia sangat merindukan keluarganya. Rasanya sudah sangat lama sekali ia tak pulang. "Benarkah? Kau serius?"
"Iya, Sayang. Aku serius. Kau mau?"
"Kau bercanda? Tentu saja aku mau." Yoongi kembali meletakkan kepalanya di dada Taehyung dan semakin memeluk pria tampan itu dengan erat. Semua kekecewaannya sirna seketika. "Aku akan masak enak untuk dibawa pulang ke rumah. Menurutmu aku harus masak apa?"
"Hmmm. Kue beras?"
"Itu terlalu sederhana, Tae!"
"Lalu apa?"
Dan pembicaraan itu berlangsung cukup lama dan seru. Seperti sebelumnya, sebuah kesalahan terlupakan begitu saja oleh Min Yoongi.
***
Seokjin menyapa Yoongi yang sedang menunggu lift pagi itu. Mereka menunggu pintu terbuka dengan sabar sembari mengobrol kecil masalah pekerjaan. Kebetulan mereka berdua cukup dekat karena pernah kuliah di kampus yang sama.
"Hey, Yoongi, kau ingin tahu apa yang kulihat saat menjemput kakakku di hotel kemarin?"
Yoongi mengamati Seokjin dengan penasaran. Ia yakin berita yang Seokjin bawa takkan memengaruhinya sedikit pun. Pria itu suka sekali menggosip.
"Aku melihat bos kita sedang menyewa aula pernikahan dengan calon istrinya."
Yoongi terhenyak. "Maksudmu... Taehyung?"
"Tentu saja. Memang kita punya bos lain selain dia?" tanya Seokjin dengan bodohnya. Ia mendekat pada Yoongi dan kembali berkata, "Bukan aku bermaksud menguntit, tapi kudengar mereka akan melangsungkan pernikahan akhir pekan ini."
Pintu lift terbuka. Seokjin segera masuk ke dalam sedangkan Yoongi masih berdiri di tempatnya.
Yoongi tak percaya dengan apa yang didengarnya. Seokjin adalah penyebar fakta yang buruk. Tentu semua yang dikatakan Seokjin hanya bualan semata. Terlebih akhir pekan ini ia dan Taehyung akan ke Daegu untuk mengunjungi orangtuanya. Jujur saja ia sedikit menyesal karena menyembunyikan hubungannya dan Taehyung dari publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER TAEGI
FanfictionBerisi FF oneshoot couple Taegi. Yang pasti dan dijamin YAOI! Yang nggak demen yaoi or BL, mundur, please!