9. Player or Victim ?

1.7K 123 41
                                    

Kehidupan terus berjalan. Mau terus maju atau menengok ke belakang adalah pilihan.

"Triing".

Ponsel Dania berbunyi. Ada pesan masuk.

"Aku rindu, lunch with me?".

"Aradea".

Dania berguman dalam hati.
Dia tidak bermaksud untuk membalas pesan tersebut.
Di hapusnya semua percakapan di ponselnya dengan Aradea.

"Hi, are you there ?".

Lima menit kemudian masuk lagi pesan dari Aradea.

Dania hanya melihat sekilas. Dan menghapus kembali pesan yang baru masuk.

"Hi non, sorry ya aku telat. Ada meeting mendadak tadi".
Terdengar suara menyapanya.

Dania mengangkat wajahnya. Yang di tunggu akhirnya datang. semalam dia dan Irfan memang sudah janjian untuk ngopi bareng.
Bibirnya cemberut. Hampir 30 menit dia duduk menunggu.

"Kasih kabar kek kalo telat".

Dania menggeser duduknya.

"Manyun lagi lah non, sexy kalo manyun".
Si empunya suara meledek Dania sambil menyenggol bahunya ke dania.
Kemudian dia tertawa sambil mencubit dagu dania.

"Reseh lo. Sakit tau".

"Hahahaahaaa sensi bener lo kaya selingkuhan lo itu".

Irfan tertawa sambil mengedipkan mata kirinya.

"Pelan-pelan kali".

Ucap Dania sambil mencubit bahu Irfan. Matanya berkeliling, kuatir ada yang mendengar.

"Lo mau order lagi non?".

Tanya Irfan.

Dania menggelengkan kepalanya.

"Nanti aja".

"So .. gimana hubungan lo sama di bapak hipertensi itu?".

Tanya Irfan sambil mengaduk kopinya.

Dania membelalakan matanya. Hipertensi ? Bwahahahaaaha

"Hubungan apaan?".

Tanya dania melengos.

"Bwahahahahaha cemana lo bilang hubungan apaan?? Gw masih ingetlah dua kali dia narik lo dari depan gw ... gilaa tuh orang selingkuh aja posesif bener".

Irfan ngomong sambil tertawa.

"Gw aja gak gitu-gitu amat posesifnya sama lo".

Dia melanjutkan pelan.

"Maksud lo?".

Tanya dania

"Hmmm yaa gitu deh hahahaaaa".

Irfan tertawa lagi, wajahnya bersemu merah muda.

Dania menatap Irfan, matanya menyiratkan pertanyaan.

"Kenapa lo ?? Hahahahaaa lo naksir gw yaa? Bwahahahahahaha".

Dania tertawa ngakak sambil mendorong lengan Irfan.

"Lo aja jadi perempuan gak peka".

Irfan bicara sambil mengaduk kopinya.

Dania masih tertawa dan seketika diam ketika mendengar perkataan Irfan.
Mereka berdua terdiam, saling tatap kemudian berbarengan mengalihkan pandangan.

Irfan dan Dania. Pernah menjadi pasangan terhits di dunia maya pada jamannya.
23 tahun yang lalu, semasa mereka masih berusia belasan tahun.
Walau jarak memisahkan mereka tapi hampir setiap hari mereka chatting.

It's a Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang