Namaku Mikayla Aqilla Alfarabi . Abi dan seluruh keluarga ku memanggil kayla, sedangkan di sekolah seluruh teman-teman memanggil ku miki, kalo mereka nulis namaku mickey jadi artinya itu tikus. Bukan temen kan kalo belom ngebuly kan hehe. Aku kelas 2 SMP di salah satu boarding school ternama.
_Flashback_
Satu tahun yang lalu abi memaksaku mengikuti test penerimaan santri baru di boarding school tersebut. Tentu saja aku menolak mentah-mentah pasti sekolah berasrama itu tidak seru, ngga bisa jalan-jalan, ngga bisa update sosial media, ngga bisa bebas karena terlalu banyak peraturan ahhh pokoknya banyak banget deh prasangka buruk ku.
Namun karena ngga mau ngecewain abi sama ummi aku pun mengikuti test tersebut. Yahh walaupun ngisinya asal-asalan banget dan berharap ngga lolos. Seminggu setelah mengikuti test penerimaan santri baru gelombang 1 hasil test nya pun keluar. Abi, umi, aa semua sedang berkumpul di ruang keluarga. Semua keliatan harap-harap cemas takut anak bungsunya ini ga lolos, padahal aku berharap banget buat ga lolos. Ya gimana mau lolos dengan persiapan ku yang sangat minim dan aku ngisi test nya asal-asalan sedangkan dari 1000 yang mengikuti test gelombang 1 hanya diambil 100 orang buat lanjut test wawancara.
Tapi tiba-tiba umi memelukku "kamu bikin umi bangga sayang, kamu harus persiapan yang matang buat test wawancara ini ya kay"
aku dibuat bingung mendengarnya.
Tak mau ketinggalan abi dan aa pun mengucapkan kata yang sama.Aku pun bertanya"kayla lolos mi?" Umi malah tertawa "jelas lah anak umi yang pintar ini pasti lolos."
Saat itu sisi egois ku kalah melihat betapa bahagianya umi, Abi dan aa saat aku lolos test tulis, diliat dari sisi manapun ga ada alasan buat aku menghancurkan tes wawancara nanti, aku ga bisa ngeliat betapa kecewanya seluruh Keluarga ku jika aku ga lolos.
_Flashback off_
Namun setelah melewati satu tahun pertama di tempat ini. Aku malah bersyukur dulu ga menyia-nyiakan kesempatan buat masuk ke sini. Disini aku bisa makan enak, belajar dengan tenang, dan tentunya punya banyak temen yang udah kayak keluarga sendiri.
Ummi sama abi menjenguk ku satu bulan sekali. Karena jarak yang lumayan jauh jadi aku memakluminya. Setiap jadwal penjengukan rasa syukur ku membuncah melihat betapa bahagianya aku memiliki keluarga yang utuh dan menyayangi ku dengan tulus.
Dengan itu aku merasa sangat bersyukur bisa melanjutkan sekolah di boarding ini. Kini aku memiliki persepsi baru tentang boarding school. Dan setelah satu tahun di tempat yang luar biasa ini persepsi ku tentang berbagai hal mulai berubah ke arah yang lebih baik.Tempat ini mengajarkan ku banyak hal berharga,
Apalagi tentang banyak pertemuan di dalam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ice Prince
Teen Fiction"Aku akan bertahan karena aku yakin setiap kata pergi akan selalu ada kata pulang." Kata ku pada setiap orang yang datang dan berusaha meyakinkan ku untuk mencoba menjalin hubungan dengan nya. Pilihan ku untuk menunggu mu tanpa kepastian ini ternyat...