08

6.1K 447 52
                                    

Suasana di ruang tengah begitu ramai ketika Kim Sehun datang. Putranya itu selalu bercerita banyak hal ketika sosok 'daddy'nya ini datang ke rumah. Taehyung hanya bisa mendengar ocehan anaknya dari dapur karena ia sedang menuangkan dan menghangatkan ttaepokki yang dibawa Sehun.

"Daddaaa! Hyunnie cekalang udah punya eman loooh!"

"Hm, teman? Siapa namanya?" Sehun merespons.

"Namanya Channie! Yang catunya namanya Woonie~!"

"Wahh, hebat. Kelihatannya mereka sama kerennya sepertimu."

"Uh, uh. Dan dadda tahu ndak? Meleka celita, meleka mau pelgi sama appa meleka buat nonton peltunjukkan Anpaman Herwo~! Itu tuh, yang pahlawan ceyennn!"

"Maksudmu Anpaman Hero?" Sehun bertanya memastikan, yang ia tahu itu adalah pertunjukkan pahlawan anak-anak yang biasanya ada di taman bermain tengah kota.

Sehun tersenyum melihat keantusiasan Raehyun yang bertutur dengan cadelnya. Si Kim itu juga paham jika putra Taehyung ini mengodenya untuk pergi ke pertunjukkan yang dimaksud. Kim Raehyun adalah anak yang begitu pengertian. Dia selalu tidak ingin merepotkan eommanya, dan karena ia tahu Sehun memiliki banyak uang dia selalu meminta sesuatu kepada daddynya ini.

"Dadda... mau nonton cama Hyunnie ndak?" Raehyun tersenyum malu sembari mengepalkan tangannyaーmenggerakkan badannya ke kanan dan kiri.

Sehun sebenarnya tidak tega untuk menolak. Siapa yang tega? Bocah ini terlalu polos dan imut. Namun, saat ini Sehun memang sibuk sekali dengan pekerjaannyaーtidak berani menjanjikan apa-apa. Sehun menghembuskan napasnya dan mengelus rambut Raehyun, "Maaf ya, Raehyun. Daddy tidak bisa karena sedang sibuk."

"Uuh..." Raehyun menundukkan kepalanya, matanya terlihat sedih sekali. Sungguh, Sehun sangat tidak tega melihatnyaーtetapi mau bagaimana lagi?

"Ya cudah ndak apaa..." Si bocah berjalan lunglai dengan wajah kusutnya, duduk diantara mainannya dan memainkan pasukan mainannya sembari menggerutu sendiri.

"Raehyun kenapa?" Taehyung datang ke ruang tengah dengan semangkuk taepokki, menurunkannya di meja kecil di depan sofa. Ia menyadari si anak yang bermain dengan lesu di pojok ruangan.

"Aku tidak bisa menuruti keinginannya untuk pergi ke taman bermain. Sepertinya dia sangat ingin ke sana, Tae."

Taehyung duduk di atas sofa, di samping Sehun, "Ohh... Biarkan saja. Tidak semua keinginannya harus dituruti, bukan?"

Sehun mengangguk kecil. Kalau si ibu Raehyun sudah berkata begitu, Sehun bisa apa? Sehun kemudian membuka mulutnya, "By the way, aku penasaran... Tadi itu siapa yang mengantarmu pulang? Mobilnya gila sekali."

"Ah... Dia CEO Jeon-A, atasanku."

"Jinjja?! Kenapa kau bisa diantar dengannya?"

"Hm... ceritanya panjang," Taehyung menghembukan napasnya.

"Well, aku masih punya cukup waktu untuk mendengarkannya, hyung," Sehun menaik-turunkan aluisnya. Lebih baik dia mendengarkan cerita sang hyung dibanding tidak bisa tidur karena penasaran malam ini.

"Hahhh..." Taehyung memutar matanya malas. Ia menusuk satu taepokki di hadapannya dan berucap, "Orang itu adalah Jeon Jungkook."

"Jeon Jungkook... Ah!" Sehun membuka matanya lebar-lebar, "Jungkook yang itu?!"

"Yup, itu dia."

"Wahhh..." Sehun tidak bisa mengekspresikan apa yang dirasa dalam parasnya, "Raehyun sudah bertemu dengan appanya, dong?"

[✔] Between Us 《KookV Fanfiction ー Ebook Project》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang