02

8.5K 657 6
                                    

Kim Taehyung merasa sangat tidak sehat. Karena itu, ketika ia menerima uluran tangan dari sang lelakiーTaehyung tidak ingat setelahnya dia dibawa kemana. Taehyung akhirnya sadar ia sudah berada di salah satu ruangan hotel. Sebuah kamar.


Taehyung duduk di ujung kasur, mengedarkan pandangnya. Ruangan kemar ini dirancang dengan sentuhan Prancis yang modern. Desain interior dan eksterior sungguh menarik. Lampu gantung, dinding batu bata, serta furnitur berbahan kayu membuat nuansa hangat.

"Maaf membawamu ke sini, saya pikir di sini tempat yang tidak terlalu ramai," lelaki berambut raven itu datang dari dapur sembari membawa segelas air putih, "Sepertinya kau mabuk, ya? Ini, minumlah."

Taehyung tidak banyak bicara. Ia menerima segelas minuman hangat itu dan mendeguknya. Astaga! Benarkah dia mabuk? Rasanya dia sudah biasa minum, segelas champage bukan apa-apa untuknya. Tetapi kenapa kesadarannya semakin menghilang setiap detiknya? Tubuhnya juga semakin melemas, dia tidak bisa berpikir lurus untuk memesan taxi dan segera pulang.

"Nama saya Jeon Jungkook. Anda?"

"Kim Ta... eーhyung," balas lelaki cantik itu, tak berdaya.

"Oh. Dari perusahaan mana?"

Taehyung memproses pertanyaan lelaki itu. Apakah dia bermaksud mengejek Taehyung, atau bagaimana? Taehyung itu pengangguran, tidak diterima ke dalam perusahaan manapun.

"... Err... aku mewakili ibuku, dia seorang penulis..." jawab Taehyung seadanya.

"Ah begitu, ya?" Jungkook menanggapi. Ia kemudian berdiri dari sofanya, "Ngomong-ngomong, kau telihat pucat sekali. Mau istirahat dulu atau bagaimana?"

"Tidak... tidak apa, saya mau pulang saja," Taehyung mencoba untuk berdiri dari ujung kasur tersebut, kakinya bergetar hebatーsulit sekali untuk berdiri tegap, apalagi berjalan.

"Hーhei, kau tidak apa?" Jungkook mendekat kearah sang caramel, menahan lengan atas Taehyung yang jalan terhuyung-huyung, mendekapnya.

Prang!

Gelas kaca di tangan sang Kim jatuhーpecah berkeping-keping. Airnya yang masih ada setengah merembes pada karpet permukaan lantai. Taehyung membuka matanya ketika merasakan jantungnya yang berdegup kencang, penisnya tiba-tiba berdenyut.

"Ukhh," Jungkook mendadak mengerutkan alisnya. Ia menutupi hidungnya dengan punggung tangannya. Bau wangi manis yang sangat menyengat dirasakannya. Jungkook menggigit bibir bawahnya, "... bau caramel..."

Hah?! Taehyung membuka matanya mendengar lelaki itu menggumamkan sesuatu. Aroma caramel yang dimaksud itu... aroma tubuhnya, 'kan?! Tunggu sebentar, jangan bilang sekarang adalah masa heatnya?

"Sial..." Taehyung berdecih. Pantas saja tubuhnya terasa perih sekali, apalagi perutnya. Kepalanya juga pening. Sakit sekali. Kenapa datangnya tiba-tiba sekali?! Taehyung tidak membawa obatnya!

"T... tolong. T... anyakan Omega siapapun di luar sanaーobat..." Taehyung meremas pundak Jungkook dengan kuat. Tangannya bergetar hebat, apalagi tubuhnya. Ia sudah mulai merasakan panas di bagian tubuhnya. Matanya berair, dia ketakutan.

Si Alpha tampak bingung, terkejut. Ia masih menutupi hidungnya karena aroma manis ini, takut ia terangsang karena wanginya yang sangat menggoda. Si Jeon bertanya pelan, "Kau... Omega?"

"Iya! Kumohon, carikan saja obatーhiks," Taehyung meneteskan air matanya. Ia melepaskan tangannya, duduk berjongkok memegangi perutnya yang luar biasa sakitnya.

[✔] Between Us 《KookV Fanfiction ー Ebook Project》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang