Go Back Couple 7

775 78 11
                                    

Aku bisa tertawa

Bahkan pada hari-hari sulit

Karena kau selalu ada

🥀Go Back Couple🥀

Hari demi hari berlalu sebagaimana mestinya. Setelah keputusannya untuk menyetujui keinginan dari kekasih Jaehwan yaitu Miki, Seokjin bahkan harus rela pindah dari tempat kerjanya saat ini.

Seokjin sedang memasukan beberapa barang miliknya kesebuah kardus. Sesekali ia menghembuskan nafasnya, sungguh dadanya terasa begitu sesak sekali.

Semua yang Seokjin bangun dari nol, karirnya yang sangat ia banggakan harus ia relakan. Walau semua orang di kantornya selalu menatap Seokjin sinis tapi ia sangat betah dengan suasana di kantor tersebut.

Seokjin tak ingin menangis, baginya sudah cukup mata indahnya mengeluarkan air matanya tersebut. Seokjin menyunggingkan senyumnya saat melihat sebuah figura foto yang menampilkan gambar dirinya dengan beberapa pegawai dari Tim miliknya.

Tanpa Seokjin sadari sedari tadi Jisoo menatap Seokjin dengan terus menangis di depan pintu.

"Hiks ketua" seru Jisoo dengan wajah berlinang air mata.

Seokjin menatap kearah Jisoo, dilihatnya gadis tersebut sedang menangis begitu sedihnya membuat Seokjin merasakan kesedihan gadis tersebut.

"Jisoo-ssi" Seokjin merentangkan tangannya memberi isyarat untuk Jisoo memeluknya.

Dengan segera Jisoo berlari kearah Seokjin dan memeluk erat tubuh Seokjin. Tak kalah erat Seokjin juga memeluk tubuh Jisoo.

Jisoo menangis dipelukan Seokjin begitupun dengan Seokjin. Dan akhirnya ia juga tidak mampu menahan tangisannya.

"Ketua hiks.. jangan pergi hiks kumohon hiks..hiks.." seru Jisoo sambil masih terisak-isak.

Seokjin hanya diam sambil menangis tak tahu harus menjawab apa.

"Jisoo-ssi aku tidak bisa hiks.. hiks.."

Mereka melonggarkan pelukannya dan saling berhadapan.

"Mengapa harus kau yang dipindahkan? kau tak salah hiks.. semua orang salah paham hiks.. kumohon jangan pergi hiks hiks.." kembali Jisoo menangis menundukan pandangannya.

"Mungkin memang sudah jalanku seperti ini. Jisoo-ssi dengarkan aku" Seokjin memegang bahu gadis yang ada dihadapannya.

Jisoo menatap Seokjin dengan mata berairnya.

"Jadilah pegawai yang baik meski aku bukan lagi pemimpinmu. Bukankah jauh lebih baik aku pergi, kau tidak akan kena amarahku lagi jika penjualan kita menurun kekeke" Seokjin mencoba terkekeh untuk menghibur.

Jisoo menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau tetap ketua yang terbaik kau yang nomer satu. Aku tidak perduli kau memarahiku, kau bisa memarahiku jika penjualan menurun. Kumohon tapi jangan pernah pergi dari kantor ini" pinta Jisoo pada Seokjin.

Seokjin tersenyum kearah Jisoo lalu ia memegang lengan Jisoo. "Maafkan aku, aku tidak bisa. Jaga dirimu baik-baik, bekerjalah dengan rajin"

Go Back CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang