8.Di Introgasi

46 21 0
                                    

Jam 20.30 Azmal baru pulang ke rumah  karena dari pulang sekolah azmal langsung ngumpul bersama temanya. Azmal masuk kerumah tampa mengucapkan salam sama sekali, emang begitu kebiasan azmal saat masuk dan keluar rumah.

"Dari mana saja jam segini kamu baru pulang !!! " Suara papah yang mengintrograsi Gue.

Aku hanya bisa menjawab beberapa kata, " Abis main pah."

"Apa kamu bilang. Main?  Kamu gak mikirnya, baru ajah tadi papah di panggil oleh guru kamu. Papah sangat malu dengan kelakuan kamu Azmal.

Aku pergi meninggalkan papah

"Kamu mau kemana??? dasar anak gak punya etika."

              **************
   Aku keluar rumah lagi lalu menghidupkan motor Ninja dan menggunakan helm mencengram gas dengan kencang. meninggalkan pekarangan halaman rumah. Menjalankan motor dengan kecepatan di atas rata-rata Angin malam bersemeliwir melayang bersama pikiran ku yang kacau. Sehingga tubuh aku terasa kedinginan, gue menjalankan motor tampa ada tujuan harus kemana aku pergi. Gue berfikir dengan otak dan membanyangkan pembicaraan papah saat aku dirumah. Emang papah dari dulu juga gak pernah menganggap aku. Papah gak mentingkan Azmal Papah jahat... Gue benci papah!.
 
  Tak terasa sekitar 1 jam sudah aku telah sampai di pertigaan jalan, Gue memilih ke kanan dan itu adalah menuju rumah nenek. Yup...
Gue ingin kerumah nenek sudah lama aku tak bertemu nenek.

  Telah sampailah di pekarangan rumah nenek, Gue mengetuk pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum Nek." Didalam rumah tak ada jawaban.

"Assalamualaikum Nek..Nek..." Azmal mengulangi salamnya dan mengetuk ngetuk pintu.

Kemudian sang nenek menjawab salamnya dan membukan pintu untuk azmal.

"Waalaikusalam, eh cucu nenek
Sinih masuk sayang."

Azmal mencium punggung tangan nenek nya. Azmal sangat berbeda saat azmal di rumah nenek nya dia sangat patuh dan sopan. Berbeda saat berada di rumahnya Azmal bicara bahkan dia terkesan sangat cuek.

Aku masuk kedalam, dan duduk di sofa melihat-lihat keadaan ruang tamu nenek yang tak berubah yang sangat mengesankan. Mata gue tertuju pada sebuah poto keluarga dimana saat masih ada kakek kita semua tersenyum bahagia Gue rindu itu.

"Lagi liat apa Azmal ko kamu bengong? " Nenek datang membawakan nampan yang berisi kue suuk dan teh manis.

"Eh Nek. Nenek bawa apa?."
nenek datang dan
membuyarkan lamunan ku.

"Owh iya ni Mal Nenek bawa kue, kue suuk kesukaan kamu,Pasti kamu laparkan?"

"Iyah Nek Azmal akan cobain, azmal kangen juga kue suuk buatan nenek."Aku mencomot kue suuk yang ada di toples sehingga sampai habis setengah toples dan aku meminum teh manis.

"Ngomong-ngomong kamu tumben kerumah nenek sudah lama gak ketemu kamu mal nenek kangen banget sama kamu".

"Cie nenek kangen nya sama cucu yang paling ganteng ini," Azmal malah becanda.

"Iya nih nenek kangen"

"Maafin Aku ya nek aku jarang ke sini. Tadi juga aku tak sengaja lewat pertigaan menuju rumah nenek. Ya aku teringat ke nenek".

"Emang kamu mau kemana ?malam-malam apa lagi kamu masih berseragam sekolah." Nenek munah menanyakan.

"Iya Nek jadi begininya...... "
Azmal menceritakan semua kejadian yang tadi baru terjadi di rumahnya.

"Azmal sayang, Papah kamu bukan gak peduli dan gak sayang sama kamu. Tapi dia sangat sayang sama kamu dia belain belain pulang malam bekerja untuk menafkahi istri dan anak-anaknya. Jadi jangan pernah kamu beranggapan Aryadi
Gak peduli sama kamu."

"Tapi Nek, Papah gak pernah ada waktu untuk Azmal." Azmal meneteskan air mata bening di pelupuk matanya, ya sekarang Azmal sedang menangis memutar semua mory bersama papah.

Tak kuasa nenek  Munah melihat
Cucunya menangis lalu ia peluk Azmal dengan penuh kasih sayang.

"Mal Papah kamu itu sayang banget sama kamu, pernah suatu ketika Papah kamu bela-belain pulang dari pekan baru sampai kesini bawa mobil hampir saja Aryadi menabrak orang.
Demi ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada kamu, eh ternyata kamunya gak ada dirumah, Aryadi selalu berdo'a, mendo'akan kedua anaknya supaya menjadi anak sholeh dan sholehah".

Nek Munah menjelaskan semua cerita Aryadi.

"Sudahlah kamu minta maaf kepada papah kamu. kok sekarang cucu ganteng nenek jadi cengen senyum dong😄"

Di lepaskan lah pelukan Nek munah dan di usap air mata yang membasahi pipi Azmal.

Pelukan Neneknya dan mamah adalah paling menenangkan hati Azmal.

               *************
      Assalamualaikum  semuanya.

maafnya part ini kepanjangan soalnya ceritanya tanggung kalau harus pindah ke part selanjutnya.


     Author
Author merasa terharu deh dengan adegan pelukan neneknya Azmal.

Author juga kangen pelukan hangan yang menenangkan dari mamah, kalau sudah besar autor juga jarang di peluk oleh Mamah😄😉.Eh ko malah Autor yang curhat😂😂,segitu ajah ya curhat-curhatanya supaya pembaca lebi dekat ajah masa Author😍

Jangan lupa coment dan beri saran. Mengkeritik dan membangun supaya author bisa lebih baik lagi

See you next time😘😘😘

Annisa Nur Fadilah (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang