"Mungkin aku hanya pilihan di saat bosan. Iya kan?"ujar Seokjin sembari kembali menyeruput jus dari cup yang ia bawa.
Sore ini dia sedang duduk di taman, melihat orang-orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bermain skateboard untuk para remaja laki-laki. Berlarian untuk para anak kecil. Duduk bersantai bagi orang tua. Dan satu pemandangan yang membuat Seokjin kembali menghela nafas nya, para pasangan yang saling bergandengan tangan.
"Sebenarnya apa mau nya meminta ku kemari sore ini jika dia sendiri tak kunjung datang setelah 2 jam aku menunggu?"keluh Seokjin sedih.
Ya, Seokjin sebenarnya ada janji. Dengan Taehyung. Tidak tau apa tujuan pertemuan ini, Seokjin dengan bodoh nya hanya setuju lalu segera pergi ke tempat yang di janjikan. Hingga 2 jam berlalu, hanya ada Seokjin dan 3 cup jus mangga di dekat nya dengan 2 cup yang terlihat sudah kosong.
"Wuahh~ Kim Seokjin, aku tidak tau jika kau bisa jadi sebodoh ini. Sungguh"ujar Seokjin kesal.
Tapp tapp tapp
"Jin-ah, hahh hhh maafhh. Akuhhh hahh terlamhah bathh"
Seokjin hanya menatap Taehyung dengan tatapan tak terbaca nya.
"Irene dan aku harus mengerjakan tugas sore ini juga. Jadi kami mengebut mengerjakan ini di perpustakaan tadi. Maaf"
Irene. Wahh~ bukan Jimin tapi Irene. Kau memang hanya pilihan, Jin - KSJ.
"Hei, aku minta maaf"sesal Taehyung sembari mengusap pipi gembil itu.
"Tae, jika aku hanya pilihan saat kau bosan, lebih baik hentikan ini. Aku bukan mainan. Kau tau perasaan ku tapi selalu bersikap seolah aku ini hanya candaan mu. Aku lelah, kau tau?"Taehyung terdiam sebentar, mempelajari raut wajah gadis cantik di hadapan nya ini lalu sebuah penyesalan melingkupi nya. 2 jam itu bukan waktu yang sebentar.
"Jin-ah, aku minta maaf. Aku tidak-"
"Aku mau pulang, bicara saja pada cup jus kosong itu"potong Seokjin lalu segera beranjak pergi.
"Jin-ah! Tunggu! Kim Seokjin!"panggil Taehyung yang kini tergesa memasukkan cup jus Seokjin ke tempat sampah lalu kembali berlari mengejar Seokjin.Tidak perlu waktu lama untuk menyamakan langkah kaki keduanya karna nyata nya Seokjin tak sanggup berjalan terlalu cepat.
"Lepas!"seru Seokjin saat pergelangan tangan nya berhasil Taehyung genggam.
"Tunggu, dengarkan aku dulu"
"Tidak mau!"
"Kim Seokjin!"Gadis Kim itu terdiam, baru saja Taehyung membentak nya. Tidak ada yang lebih mengejutkan dari ini. Hati nya terasa sakit sekali.
"Maafkan aku, maaf"ucap Taehyung sembari memeluk tubuh Seokjin yang menegang.
"Aku membenci mu"lirih Seokjin.
"Jangan, tolong jangan"
"Aku sudah lama menunggu mu hiks hiks dan kau ternyata pergi dengan Irene hiks huaaaa aku hiks aku membenci mu, hiks aku benci Irene"rengek Seokjin yang akhirnya menangis keras setelah Taehyung mengusap punggung nya lembut.
"Iya, maafkan aku. Tidak akan ku ulangi. Maaf ya?"
"Aku seperti orang bodoh hiks meminum 3 cup besar jus yang hiks hiks yang huaaaaa"
"Ssssshhh, sudah sudah. Aku minta maaf"Taehyung mencoba tersenyum pada orang-orang yang menatap nya dengan tatapan penghakiman. Malu. Tapi dia memang salah.
"Aku mau pulang"ujar Seokjin setelah tangis nya reda.
"Aku antar, ayo. Kita makan dulu ya?"
"Aku sudah kenyang air"jawab Seokjin sembari melepas pelukan Taehyung lalu berjalan meninggalkan Taehyung lagi.
.
.
.
"Sudah musim hujan"gumam Yoongi.Jimin yang sedari tadi sibuk membaca buku nya ikut menatap keluar jendela. Mereka berdua sedang di rumah Jimin, tepat nya di ruang tamu yang mana ada jendela besar di dekat kedua nya tengah duduk.
"Padahal aku mau makan ceker pedas"keluh Jimin lirih.
"Aku bisa belikan sekarang"
"Boleh?"
"Iya"
"Terima kasih, kak"Yoongi berdiri dari karpet yang sudah berjam-jam ia dan Jimin duduki. Orang tua Jimin sedang keluar, acara perusahaan katanya.
"Ayo"
"Kau mau kemana?"tanya Yoongi heran, pasalnya Jimin sudah berdiri dengan jaket di depan nya.
"Beli ceker pedas kan?"
"Aku saja, sayang"
"Tidak mau, aku mau ikut. Boleh ya, kak?"
"Sayang, nanti hujan"
"Yasudah tidak jadi beli saja, memang kakak pikir aku mau lihat kakak kehujanan?"Oh, si cantik merajuk.
"Aku akan cepat"bujuk Yoongi.
"Tidak usah"
"Kata nya ingin"
"Tidak jadi"Helaan nafas Yoongi terdengar.
"Yasudah ayo, jangan sampai kita kehujanan. Pakai jaket tebal mu"putus Yoongi yang secepat kilat mendapat seruan girang dari Jimin.
"Kakak yang terbaik"Sekuter yang biasanya melaju pelan kini sedikit lebih cepat dari biasanya karna Yoongi takut mereka akan terjebak hujan. Beruntung karna setelah keluar dari kedai, hujan masih belum turun. Ah, mungkin bukan beruntung karna nyata nya setelah 10 menit melaju, hujan deras tanpa di dahului dengan gerimis langsung mengguyur kedua nya.
"Berteduh dulu disini ya?"Yoongi memilih berteduh di depan toko yang sudah tutup, cukup luas dan bersih.
"Iya, ayo sini duduk"ajak Jimin yang sudah lebih dulu duduk di depan toko.Yoongi melepas jaket nya, menyampirkan pada pundak Jimin lalu duduk di samping gadis nya yang dengan cepat menyandarkan kepala nya di pundak Yoongi.
"Hehehe tidak dingin, kak?"
"Yang penting kau tidak dingin"jawab Yoongi.
"Aku suka sekali duduk disini, jadi ingat saat kita terjebak hujan di minimarket dulu"
"Apa senang nya?"
"Aku bisa bersama kakak lebih lama. Dan ada sandaran kesukaan ku disini"jawab Jimin sembari menepuk pundak Yoongi pelan.Yoongi diam saja, hujan yang harus nya bisa menjadi romantis karna ada Jimin justru menimbulkan pikiran bodoh nya lagi. Perkataan Seokjin waktu di kedai ice cream itu kembali berputar.
Tak menunggu lama, Yoongi meraih ponsel nya lalu mengetik pesan sebelum mengusap mengusap kepala Jimin lembut.
Kim Taehyung
Tae, tolong jemput Jimin di depan toko xx
Kami terjebak hujan
Cepat ya?Drrt drrt drrt
Kim Taehyung
Iya, hyung
Aku kebetulan sedang di daerah situ
Aku jalan sekarang"Ayo rapatkan jaket nya, kau bisa demam"
"Neeee"Jimin memakai jaket Yoongi dengan benar lalu kembali menyandar pada pundak kekasih nya itu. Tidak berselang lama, sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka.
Tinn tinn tinn
"Taehyung sudah datang, pulang lah dulu. Nanti aku akan menyusul setelah hujan nya reda"titah Yoongi.
"Kak? Kakak menghubungi Taehyung?"
"Iya. Ini ceker pedas nya, jangan menunggu ku kalau ingin makan"Jimin menatap Yoongi dengan tatapan tak percaya nya. Apa yang sebenarnya Yoongi pikirkan? Apa Jimin terlihat tidak nyaman bersama nya? Atau Jimin merepotkan?
"Kak?"
"Jimin, cepat pulang. Kau bisa demam"
"Lalu kakak?"
"Aku akan segera ke rumah mu setelah hujan nya reda"
"Tapi-"
"Hati-hati di jalan, sayang"Yoongi bersikap seolah Jimin tak perlu banyak bicara dan harus cepat masuk ke dalam mobil Taehyung.
"Terima kasih ya, Tae"ujar Yoongi yang berdiri di samping mobil Taehyung dengan tangan yang menutupi kepala nya.
"Sama-sama, hyung. Tidak mau ikut sekalian?"tawar Taehyung.
"Tidak usah, motor ku bisa hilang"
"Ahhh iya"
"Titip Jimin ya? Sekali lagi terima kasih"
"Jangan sungkan, hyung. Kami pergi ya?"Yoongi mengangguk, menatap ke arah Jimin yang sama sekali tidak mau menatap padanya. Dia tau Jimin marah, tapi ini demi kebaikan Jimin.
"Kabari aku setelah sampai ya? Jimin?"pinta Yoongi namun tak ada respon dari Jimin, gadis itu memilih menatap ke arah lain.
"Jalan saja, Tae. Hati-hati"pesan Yoongi.
"Iya, hyung"Mobil Taehyung sudah melaju, meninggalkan Yoongi yang kembali duduk dengan berbagai pemikiran nya.
Yang ku lakukan sudah benar kan? Tiba-tiba saja aku menyadari posisi ku - MYG.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Choix - Yoonmin
FantasyDan sekali lagi Yoongi yakin jika pilihan nya tak salah Mon choix : pilihan ku 💜 GS AREA DLDR 😘