2

959 65 2
                                    

"Ada kelas siang, Ji?"tanya Taehyung saat melihat Jimin duduk di kantin.
"Iya, kelas pengganti"jawab Jimin.
"Sudah makan siang?"tanya Taehyung lagi.
"Nanti bersama kak Yoongi saja, aku sudah minum susu dan makan roti melon tadi"jawab Jimin dengan wajah lesu nya.

Taehyung terkekeh lalu mengusap wajah Jimin gemas.

"Ada apa dengan wajah ini, hm? Berantakan sekali"olok Taehyung.
"Aku sedang kesal. Harusnya siang ini aku bisa jalan-jalan dengan kak Yoongi tapi karna kelas pengganti menyebalkan ini semuanya jadi gagal"omel Jimin.
"Membolos saja"
"Aku bisa di usir dari minimarket jika kak Yoongi tau"
"Ya berarti kau harus ikut kelas"ujar Taehyung santai.
"Isssh, kau ini. Diam saja! Menyebalkan"

Tawa Taehyung makin keras hingga tepukan di pundak nya membuat tawa membahana itu terhenti seketika.

"Taehyung, kau di panggil dosen Lee"
"Jinnie eonnie!"seru Jimin dengan wajah cerah nya.
"Hai, Jimin"
"Sudah lama tidak bertemu"ucap Jimin.
"Kau kan sibuk dengan kak Yoongi mu"goda Seokjin.

Pipi bulat itu memerah, menahan malu.

"Sok cantik sekali"bisik Taehyung pada Seokjin.
"Kau saja yang iri"balas Seokjin.
"Kau membela Jimin?"tanya Taehyung tak percaya.
"Tentu saja"
"Calon kekasih ku tidak boleh membela orang lain tau"omel Taehyung.

Kali ini pipi Seokjin lah yang memerah.

"Calon kekasih apa"elak Seokjin.
"Jin-ah, ak-"
"Dosen Lee menunggu mu, tuan Kim"potong Seokjin.
"Ah iya, tunggu aku. Kita bahas lagi ini nanti. Mengerti?"ingat Taehyung lalu beranjak pergi setelah menjitak kepala Jimin pelan dan mengusap lembut kepala Seokjin.
"Dasar, Kim Taehyung jelek! Pilih kasih!"marah Jimin.
"Sudah. Dia kan memang begitu sejak dulu katamu"kata Seokjin.
"Aku membenci nya"
"Katakan dengan keras kalau begitu"tantang Seokjin menahan geli.
"AKU hahhh tidak bisa"

Jemari lentik itu terulur mengusap kepala Jimin sayang.

"Pertemanan kalian itu selalu membuat ku iri"ujar Hoseok.
"Kenapa?"tanya Jimin.
"Ya karna kalian saling melindungi dan menyayangi dengan cara kalian sendiri"
"Begitukah?"
.
.
.
Yoongi menatap rekan kerja nya yang terlihat frustasi karna lagu nya kembali di tolak agency.

"Sabar, Joon"
"Aku sudah bersabar sejak 2 tahun lalu, hyung. Kurasa aku tidak bisa lagi"jawab lelaki bernama Kim Namjoon itu.
"Apa maksud mu?"
"Jika lagu terakhir kita masih di tolak, aku akan resign saja. Mungkin memang bukan jalan ku"

Yoongi meletakkan cangkir kopi nya sedikit keras, emosi nya tersulut kala partner nya memilih untuk meninggalkan mimpi mereka.

"Kau sendiri yang bilang kita akan terus berjuang bersama, lalu kenapa sekarang kau yang menyerah? Kemana Kim Namjoon yang penuh semangat dan pikiran positif?"
"Hyung, aku merasa karya ku tidak di hargai. Kita tidak tidur berhari-hari untuk ini tapi yang kita dapat hanya penolakan dan penolakan. Aku lelah"
"Pikirkan lagi. Jangan jadi orang bodoh, kau menyerah pada mimpi mu semudah ini? Kau sebut ini berjuang? Ini belum apa-apa, Joon"

Namjoon menunduk, merasa tertampar oleh setiap perkataan Yoongi yang memang benar adanya. Dia yang selalu mengatakan takkan menyerah, yang berseloroh akan menguasai musik dunia namun kini malah memilih menyerah. Dengan mudah nya.

"Aku malu"gumam Namjoon.
"Pada orang di sekitar mu?"
"Ya. Mereka kini sudah mapan, memiliki rumah, bahkan berani menikah. Sedangkan aku disini hanya mengandalkan gaji tak seberapa yang membuat ku merasa kecil bahkan di dekat keluarga ku sendiri"cerita Namjoon.
"Joon, kau sendiri yang bilang padaku jika orang tuamu mendukung penuh mimpi mu. Apa yang kau takutkan? Kau sudah memiliki restu yang bahkan tak aku miliki"
"Hoseok terlalu baik untuk ku, hyung. Dia bersedia menunggu ku, tapi aku tak kunjung mewujudkan mimpi kami untuk menikah. Aku takut jika akhirnya ia memilih lelaki lain"
"Omong kosong! Aku kenal Hoseok dan sangat tau seberapa besar dia mencintai mu. Daripada meratapi hidup mu lebih baik kita tuntaskan pekerjaan kita. Hoseok menunggu mu, Namjoon"

Namjoon mendongak, menatap Yoongi yang juga tengah menatap nya dengan tatapan teduh dan seulas senyum tipis.

"Hyung memang hyung terbaik"ucap Namjoon.
"Jadi ayo bangkit, jangan kecewakan hyung mu ini"
"Ya, hyung. Ayo bekerja!"

Yoongi terkekeh, ia berdiri dari kursi kerja nya, berpamitan untuk menelpon Jimin nya sebentar.

"Jangan lama, hyung. Kita harus bekerja"seru Namjoon sebelum Yoongi menutup pintu studio mereka.
"Cih, memang siapa tadi yang bilang padaku akan resign. Tidak berkaca"gerutu Yoongi kesal.

Tutt tutt tutt

"Yeoboseyong~"
"Sayang"
"Iya, kak?"
"Sedang apa?"
"Membeli buku bersama Taehyung"
"Jangan pulang malam ya"
"Siap, komandan. Setelah ini langsung pulang"

Yoongi menghela nafas, mendengar suara manis Jimin nya membuat nya merasa lebih baik namun juga merasa bersalah.

"Ada apa, kak? Sedang lelah ya?"
"Maaf ya, Jimin"
"Untuk apa? Mau memutuskan aku lagi ya? Tidak mau!"
"Bukan, sayang. Tenang dulu"
"Lalu apa? Jangan buat aku takut"
"Maaf karna belum bisa membahagiakan mu. Aku masih saja menjadi pegawai yang tak berprestasi"gumam Yoongi lirih.
"Berapa kali harus ku bilang, aku bersama kakak itu untuk menemani kakak, saat kakak susah"
"Tapi tetap saja, aku ingin kau bahagia"
"Iya, nanti pasti bahagia. Kita"

Senyum tulus terulas di wajah Yoongi kala mendengar kata "kita" dari kekasih nya itu.

"Aku sudah bilang jika aku sangat mencintai mu belum?"tanya Yoongi.
"Sudah. Tapi aku mau dengar lagi, setiap hari"
"Aku mencintai mu, Park Jimin. Sangat"

Terdengar kekehan dari seberang sana membuat Yoongi harus menahan gemas nya.

"Aku juga sangat mencintai kakak. Jadi jangan pernah menyerah ya? Ada aku, kakak bisa bersandar padaku. Kakak akan sukses lalu kita akan menemui ayah dan ibu kakak, meminta restu"ucap Jimin dengan nada tenang nya.
"Ya, aku akan sukses lalu kita akan ke Daegu. Akan ku bawa uang dan calon menantu untuk orang tua ku"
"Pintar. Sudah makan, sayang?"
"Sudah. Kau?"
"Nanti di rumah"
"Jangan telat makan"ingat Yoongi.
"Auh senang sekali di perhatikan kak Yoongi"goda Jimin lalu tertawa.
"Jangan menggoda ku, anak nakal"
"Aku tidak. Kak, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan ku karna masalah ini ya? Kuta sudah ratusan kali membahas ini"pinta Jimin dengan nada sendu nya.
"Iya, sayang. Maafkan aku. Sudah, aku sudah baik-baik saja berkat suara mu. Sekarang aku akan bekerja lagi"
"Semangat ya, sayang ku"
"Eungh. I love you, Ji"
"Love you more, kak"

Pipp

"Energi ku sudah penuh. Jadi ayo berperang lagi, Kim Namjoon"gumam Yoongi sebelum membuka pintu studio nya.







TBC
W

oiii!!!!!!!!
Benci bgt ah sama yoongi
Bilang aja jgn nunggu tiba-tiba baam!!!
Benci bgt ah 💜💜💜💜💜💜💜
Mana jidat lagi
Mana ganteng lagi
Mana bukan punya aku 😂😂

Mon Choix - YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang